Liputan6.com, Jakarta - Radang tenggorokan merupakan salah satu keluhan kesehatan yang kerap ditemukan ketika seseorang berpuasa Ramadhan. Rasa nyeri atau tidak nyaman pada tenggorokan ketika menelan tak urung akan mengganggu kelancaran ibadah puasa.
Dokter Gia Pratama mengunggap, gangguan kesehatan berupa radang tenggorokan terjadi karena adanya bakteri yang masuk melalui mata, hidung, atau mulut. Ketiganya menjadi pintu masuknya mikroba.
Advertisement
Bakteri-bakteri yang masuk melalui salah satu pintu mikroba itu kemudian berkembang biak di mulut. Adanya sisa makanan di mulut mendukung bakteri semakin berkembang dan menimbulkan radang tenggorokan. Sisa makanan tersebut memberi energi bagi bakteri untuk berkembang biak.
“Ada bakteri di mulut, nggak gosok gigi dan ada sisa makanan di mulut, ditambah faktor waktu," ungkap Gia dalam di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Gia menjelaskan, diperlukan waktu sekitar 7 jam untuk bakteri tersebut berkembang biak.
"Sekitar 7 jam sangat cukup untuk bakteri berkembang biak. Dia punya energi dari sisa makanan untuk berkembang biak dengan cara membelah diri,” lanjut dokter yang juga penulis buku ini.
Jaga Kebersihan Mulut dan Gigi
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi agar terhindar dari sakit tenggorokan saat puasa Ramadhan.
“Gimana cara biar tenggorokan nggak sakit? Ya, jangan kasih tiga hal itu. Bersihkan gigi dengan gosok gigi. Dengan begitu, nggak ada bakterinya. Jadi aman,” kata Gia.
Menggosok Pangkal Lidah dan Gargling
Selain menggosok bagian gigi, Gia mengingatkan untuk menggosok pangkal lidah.
“Satu tempat lagi tempat menempelnya bakteri (di mulut) adalah pangkal lidah. Memang terasa seperti mau muntah, tetapi kalau digosok pasti napas menjadi lebih segar,” ungkap Gia.
Gia juga menyarankan untuk rajin kumur-kumur. Demi hasil yang maksimal, dianjurkan untuk menggunakan metode khusus dalam berkumur, yakni gargling.
Gargling merupakan teknik berkumur dan mengocok air di pangkal tenggorokan. Sembari berkumur, Anda perlu menengadahkan kepala 45 derajat selama 30 detik.
“Untuk melakukan gargling, gunakan 3T, yakni tuang cairan gargle, teguk dan tahan cairan di kerongkongan, kemudian tengadahkan kepala sejauh 45 derajat dan hembuskan nafas selama 30 detik,” kata Gia.
Tak hanya membersihkan mulut dan tenggorokan, gargling juga bisa mengatasi sejumlah masalah mulut seperti bau mulut, mencegah kerusakan gigi, mengurangi plak, mencegah sakit gusi hingga menyegarkan napas.
Advertisement
Berkumur dengan Povidone Iodine
Apabila radang tenggorokan tak dapat dicegah, Anda bisa mencegah luka pada tenggorokan dengan berkumur menggunakan povidone iodine. Ini merupakan antispetik yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka.
Antiseptik ini memiliki spektrum antiseptik yang luas dan dapat berperan membunuh lebih dari 300 jenis kuman, mulai dari virus, bakteri, hingga jamur.
Tak hanya itu, povidone iodine juga memiliki efek non-resistensi, sehingga sudah pasti efektif untuk membunuh kuman.
Gia mengungkapkan cara penggunaan povidone iodine yang baik adalah dengan metode gargling.
“Dikumur-kumur, pakai 20 Cc, dua kali sehari. Ditahan 30 detik dengan cara gargling,” tutur Gia.
Penulis: Tiara Laninda