Waspadai Aksi Kelompok Radikal, Pengamat Terorisme: Kedatangan Timnas Israel Ancam Stabilitas Keamanan RI

Pemerintah Indonesia harus mengkaji betul keikutsertaan Israel dalam perhelatan Piala Dunia U-20 di Tanah Air. Sebab, dengan banyaknya kelompok radikal anti-zionis Israel di Indonesia, akan berpotensi menimbulkan hal yang tidak diinginkan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 28 Mar 2023, 08:46 WIB
Piala Dunia U-20 - Logo Timnas Israel U-20 (Bola.com/Decika Fatmawaty)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi penolakan terhadap kehadiran Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia semakin mengemuka. Puncaknya, drawing Piala Dunia U-20 yang seharusnya digelar di Bali pada akhir pekan kemarin dibatalkan oleh FIFA.

Menanggapi hal itu, Pengamat Terorisme Noor Huda Ismail melihat bahwa penolakan yang disampaikan sejumlah pihak tersebut dapat diamati lebih dalam lagi ke arah ancaman terorisme. Sebab, kedatangan Timnas Israel berpotensi mengancam stabilitas keamanan Indonesia.

“Indonesia memiliki banyak jaringan kelompok terorisme yang selama ini menyatakan perang terhadap Israel. Kebencian mereka pada Israel sudah sangat tinggi. Besar kemungkinan kelompok-kelompok ini melakukan aksi jika benar-benar Israel datang,” kata Noor Huda saat dikonfirmasi awak media, seperti dikutip Selasa (28/3/2023).

Pendiri Yayasan Prasasti Perdamaian ini merinci, ada tiga kelompok di Indonesia yang harus diwaspadai pergerakannya terkait hal ini. Pertama adalah Jaringan Islamiyah (JI) yang sudah bergerak meskipun menggunakan kelompok kecil yang jadi sempalannya.

“Mereka sudah melakukan demo-demo, dan mengeluarkan ancaman. Misalnya ancaman melakukan sweeping hotel, menggeruduk bandara dan lainnya,” ucap Noor Huda.

Kelompok kedua adalah Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Diketahui, JAD merupakan kelompok di bawah ISIS yang sejak dulu menyatakan perang terhadap Israel dan masih eksis di Indonesia, sebab sering melakukan aksi serangan bom bunuh diri atau serangan terror lainnya.

“Ketiga adalah kelompok mainstream yang juga aktif melakukan gerakan. Intinya, jaringan-jaringan teroris ini pasti akan mencari panggungnya sendiri saat Piala Dunia U-20 berlangsung. Karena tren kelompok terorisme itu, mereka dianggap eksis kalau melakukan aksi serangan,” jelas dia.

Noor Huda meyakini, kelompok keamanan akan bekerja keras menjaga perhelatan Piala Dunia U-20 dengan kekuatan maksimal. Kendati tidak menutup kemungkinan ada potensi kecolongan. Pasalnya, kelompok teroris pasti mencari celah untuk melakukan aksi.

“Mereka akan berbuat apa saja demi menjaga eksistensi kelompoknya. Ini berhubungan soal pendanaan. Ketika mereka eksis, maka dana akan terus mengalir,” ujarnya.

Selama ini, kata dia, narasi kebencian atas Israel sudah begitu luar biasa menggema di Indonesia. Tak hanya di ruang publik, narasi perlawanan terhadap Israel juga terus menggema di dunia maya. Grup-grup Telegram yang diikuti anak-anak muda santer membahas soal itu.

Noor Huda mengaku mendengar banyak informasi terkait rencana aksi kelompok teroris saat Piala Dunia U-20 berlangsung.

Paling santer, menurut dia, adalah pembahasan aksi yang tersebar di grup telegram kelompok radikal. Banyak di antara mereka yang ada di grup itu siap mati demi memperoleh tiket surga. "Itu tinggal digosok sedikit saja, anak-anak muda itu bisa melakukan apa saja,” ucapnya.

 


Ancaman Keamanan Kedatangan Timnas Israel Harus Dikaji Mendalam

Pemain Timnas Inggris, Alex Scott (tengah) berebut bola dengan pemain Timnas Israel pada laga final UEFA European Championship U-19 di Trnava, Slovakia, 1 Juli 2022. Gelandang Bristol City tersebut tercatat memiliki nilai pasar Rp121,67 Miliar menurut situs Transfermarkt. (AFP/Vladimir Simicek)

Noor Huda menyarankan, pemerintah Indonesia harus mengkaji betul keikutsertaan Israel dalam perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Sebab, dengan banyaknya kelompok teroris anti-zionis Israel di Indonesia, berpotensi menimbulkan hal yang tidak diinginkan.

“Potensinya bahaya ini harus dibaca serius, karena ini nama besar dan citra Indonesia di kancah internasional dipertaruhkan,” jelas dia.

Noor Huda pun mengapresiasi beberapa tokoh nasionalis yang ikut menolak kedatangan Timnas Israel. Menurut Noor, para tokoh itu mungkin sudah mengetahui adanya skenario dari para jihadis untuk membuat huru-hara di Indonesia.

“Saya yakin para tokoh itu sudah mendapat informasi terkait rencana aksi kelompok teroris ini. Jadi menurut saya, daripada memberi panggung untuk kelompok teror ini ya lebih baik Israel tidak usah datang ke Indonesia,” katanya menandasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya