Liputan6.com, Surabaya - Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran (BP3MI) Jawa Timur Titis Wulan mengungkapkan, Bandara Internasional Juanda jadi tempat transit yang seksi bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal, sebelum berangka ke negara tujuan.
"Para PMI yang diamankan di Bandara Juanda itu tanpa kelengkapan dokumen sesuai prosedur. Bahkan paspor dan tiket penerbangan pun baru mereka dapat di Bandara Juanda," ujarnya di kantor BP3MI Jatim di Surabaya, Selasa (28/3/2023).
Advertisement
"Para PMI itu tidak pegang apapun sama sekali bahwa handphone mereka baru dikasih selama perjalanan di bandara. Jadi polanya sudah berubah seperti itu, Juanda jadi target seksi untuk pemberangkatan," imbuh Titis.
Titis mengatakan, keberangtakan PMI ilegal itu telah diungkap oleh sejumlah pihak terkait, sejak bulan Januari 2023 lalu. Yang pertama pada 28 Januari lalu, sebanyak 87 calon PMI ilegal tujuan Timur Tengah berhasil diamankan dari Bandara Juanda oleh Kemenaker RI.
Kemudian pada 30 Januari, lanjut Titis, pihaknya bersama Intelkam Polda Jatim mengamankan 30 calon PMI ilegal di rumah penampungan yang terletak di kawasan Tembok Dukuh, Surabaya dengan tujuan Arab Saudi.
"Tak hanya itu, pada 7 Maret lalu Polda Jatim bersama Polres Lumajang menetapkan tiga tersangka yang memberangkatkan puluhan calon PMI ilegal. Pihak Polres Lumajang telah mengamankan 42 korban," ucapnya.
Titis menyebut, para calon PMI yang mau berangkat secara ilegal itu didominasi pekerja di sektor Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) di negara-negara Timur Tengah.
PMI ilegal tersebut, kata Titis, sangat rentan dari sejumlah aspek jaminan, misalnya dari segi perlindungan hukum dan adiministrasi seperti klaim BPJS Ketenagakerjaan.
"Visa yang dipakai PMI ilegal itu visa kunjungan," ujarnya.
Sosialisasi 12 Kota
Titis menegaskan, dengan adanya fenomena Bandara Juanda jadi target seksi pemberangkatan PMI ilegal maka pihaknya secara rutin akan menggelar 81 sosialisasi ke 12 kota/kabupaten se Jatim.
"Sosialisasi tersebut terkait dengan perlindungan PMI dan cara menjadi PMI yang sesuai prosedural, meskipun dengan anggaran yang minim," ucapnya.
"Untuk tahun 2023 kami sudah melakukan 23 sosialisasi dan memasifkan konten edukasi lewat sosial media instagram," tambah Titis.
Advertisement