Wacana Koalisi Besar di Pemilu 2024, Waketum PAN: Semua Kemungkinan Bisa Terjadi

Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN Yandri Susanto menanggapi soal wacana koalisi besar yang disinggung oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pada saat Buka Puasa Bersama di NasDem Tower akhir pekan lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mar 2023, 15:10 WIB
Ketua F-PAN DPR Yandri Susanto saat menerima Gerakan Aliansi Menolak Pertambangan Gunung Gede dan Merdeka Banten di Jakarta, Rabu (20/3). Masyarakat berharap permasalahan Gunung Gede dan Gunung Merdeka cepat terselesaikan. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN Yandri Susanto menanggapi soal wacana koalisi besar yang disinggung oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pada saat Buka Puasa Bersama di NasDem Tower akhir pekan lalu.

Menurut Yandi, segala kemungkinan bisa saja terjadi, termasuk untuk memperbesar koalisi. Sebab, komunikasi antar partai politik masih terus berjalan menuju Pemilu 2024.

"Yang pasti sampai hari ini, belum ada satu koalisi pun mendeklarasikan diri lengkap pasangannya dan lengkap PT nya. Artinya semua kemungkinan bisa terjadi dan komunikasi antar parpol sangat dinamis hari ini," kata Yandri, saat ditemui di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (28/3/2023).

Yandri menyebut, jika PAN juga membuka komunikasi dengan partai politik lain. Namun, dia tetap menjaga soliditas dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar dan PPP.

"Apakah nanti akan ada perubahan, terbuka untuk ada perubahan, bilamana pembicaraan itu menemui titik temu kan, ada kesepakatan-kesepakatan yang bisa dijadikan komitmen untuk dibawa ke KPU Pusat. artinya, menjelang masa pendaftaran capres dan cawapres ini kalau menurut PAN semuanya masih bisa terjadi," ujarnya.

Perihal, Partai Golkar diajak untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan, dia menilai hal yang wajar. Karena, dalam proses menuju pilpres masih sangat dinamis untuk mencapai kesepakatan.

"Kalau ngajak-mengajak kan biasa sekarang kan, semua ngajak ini ngajak itu ngajak biasa, namanya ngajakkan, biasa itu, dalam sekali lagi ini masih sangat dinamis semua masih bisa terbuka, siapa bergabung dengan siapa, siapa yang diajak siapa yang ngajak itu biasa," ucapnya.

"Jadi tidak ada hal yang tabu dalam proses Pilpres, semua masih sangat memungkinkan untuk mencapai sebuah kesepakatan," sambung Yandri.


JK Beri Saran untuk Golkar

Ketua Umum NasDem Surya Paloh, bakal calon presiden yang diusung Koalisi Perubahan Anies Baswedan, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), politikus senior Golkar Jusuf Kalla, sampai Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto duduk semeja dalam buka bersama di Nasdem Tower.(Merdeka/Ahda Bayhaqi)

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengaku, mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla memberikan saran untuk memperbesar koalisi dengan merapat ke Koalisi Perubahan.

Diketahui, pada acara buka bersama yang digelar di NasDem Towet terlihat keakraban antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Hadir juga, Jusuf Kalla di acara tersebut. Bahkan, Airlangga dan Surya Paloh sempat berbincang empat mata usai acara buka bersama.

"Saya kira pasti ya (JK memberikan arahan), senior-senior itu kan mempunyai pandangan, saran, masukan, tapi semua masukan saran dan pandangan dari senior-senior tu pasti at the end akan dibicarakan secara resmi di dalam rapat partai," kata Doli saat ditemui di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 27 Maret 2023.

 

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com

Infografis Pertemuan Mengejutkan Surya Paloh dengan Airlangga Hartarto. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya