Liputan6.com, Bali Pada 28-31 Maret 2023, Bank Indonesia bersama Kementerian Keuangan menggelar pertemuan pertama tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau the 1st ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) di Nusa Dua, Bali.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan alasan yang mendukung Indonesia untuk mengambil tema ASEAN Matters dalam keketuaannya tahun 2023.
Advertisement
“Kenapa kami mengangkat tema ASEAN Matters? Satu, (karena) ASEAN adalah pusat/episentrum pertumbuhan. Tahun lalu, dari 5 Negara ASEAN, kami memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen, salah satu yang tertinggi dari rata-rata dunia rata-rata," kata Gubernur Perry dalam acara High Level Seminar (HLS) From ASEAN to The World “Payment System in Digital Era," di Nusa Dua, Bali pada Selasa (28/3/2023).
Tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan sekitar 4,6 hingga 4,7 persen, dan akan meningkat lagi menjadi 5,6 persen di tahun 2024, ungkap Gubernur BI Perry Wajiyo.
Alasan kedua, menurut Perry, adalah karena ASEAN sebagai salah satu kawasan yang memiliki kebijakan moneter yang baik.
“Dua, karena kebijakan yang baik juga ada di ASEAN, tentang bagaimana disiplin moneter, tentang koordinasi kebijakan moneter dan fiskal, serta reformasi struktural sistem keuangan,' jelasnya.
"(Alasan) yang ketiga adalah digitalisasi. ASEAN merupakan salah satu kawasan dengan digitalisasi yang berkembang pesat di dunia, berkat besarnya populasi generasi muda kita, penggunaan internet yang luas, dan startup yang berkembang pesat," tambah Perry.
Pada Selasa (28/3) hari ini, diselenggarakan dua sesi seminar dalam acara AFMGM yaitu From ASEAN to the World: Payment System in The Digital Era dan High Level Seminar Innovative Strategy to Further Enhance Financial Inclusion.
Menko Airlangga: Indo-Pasifik adalah Pendorong Pertumbuhan Ekonomi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri Indo-Pacific Chamber of Commerce and Industry Business Forum di Nusa Dua Bali, Sabtu (18/3/2023). Dalam forum ini, Menko Airlangga mengatakan, pemerintah berkomitmen mencapai pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kawasan Indo-Pasifik dan ASEAN.
Komitmen tersebut terwujud dalam berbagai upaya Indonesia menjalin hubungan baik dan menguatkan kerja sama ekonomi secara bilateral maupun multilateral, termasuk keterlibatan Indonesia dalam Indo-Pacific Economic Framework (IPEF).
Airlangga Hartarto melanjutkan, tahun lalu para Menteri sepakat untuk bekerja secara intensif dalam Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity. Dan Menko Airlangga mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan Amerika Serikat yang mendorong pendekatan baru ini. Mitra IPEF dipersatukan oleh visi untuk berinovasi dan membawa ide-ide baru untuk memperdalam perdagangan lintas batas serta memperkuat kerjasama pada pendekatan yang ada.
“Indo-Pasifik adalah pendorong pertumbuhan ekonomi,” tegas Menko Airlangga dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/3/2023).
keterlibatan pemangku kepentingan yang proaktif adalah inti dari kerangka kerja baru, dan negara-negara anggota IPEF menyadari peran pentingnya dalam menciptakan kondisi yang membuat sektor swasta dapat turut serta mewujudkan transformasi ekonomi.
“Ada harapan besar bagi IPEF untuk memberikan manfaat nyata bagi bisnis, konsumen, investor, dan pekerja di seluruh kawasan Indo-Pasifik,” kata Menko Airlangga.
Indonesia bertekad untuk memastikan bahwa IPEF memberikan manfaat penuh dari sisi penciptaan lapangan kerja, membangun ekosistem inovasi, hingga meningkatkan produktivitas untuk pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Advertisement
Mitra Bisnis dan Mitra IPEF Bisa Andalkan Indonesia
Indonesia juga bekerja untuk memastikan IPEF memobilisasi sumber daya dan kemampuan untuk mempercepat jalur transisi yang adil dimana tidak ada masyarakat, atau ekonomi, yang tertinggal.
Menko Airlangga pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa bisnis tentu berperan penting dalam mewujudkan transformasi ekonomi regional. Untuk itu, seluruh anggota IPEF juga bekerja untuk memastikan IPEF mengirimkan sinyal kuat untuk meningkatkan investasi di seluruh kawasan.
“Mitra Bisnis dan mitra IPEF, anda dapat mengandalkan Indonesia. Ini saatnya untuk kerangka kerja baru, untuk keterlibatan ekonomi regional,” ungkap Menko Airlangga. Di akhir penjelasannya, Menko Airlangga juga menyampaikan peran Indonesia yang tengah memegang Keketuaan ASEAN tahun 2023. Menko Airlangga mengatakan bahwa sentralitas ASEAN penting dan krusial dalam kawasan Indo-Pasifik dan saat ini adalah momentum yang memberikan peluang besar.
“Jadi, mari kita buat hari ini di mana Indonesia memimpin ASEAN dan Amerika Serikat memimpin APEC,” pungkas Menko Airlangga.