Pengalaman Perdana Tur Kapal Angkatan Laut Prancis, Liputan Ditemani Suara Ombak dan Angin Laut

Setelah puas bertanya dan berkeliling di bagian bawah kapal, kami diajak untuk menuju ke bagian kapal lainnya.

Di sana, lebih banyak lagi mobil terparkir, tetapi kali ini tak hanya mobil loreng, beberapa terlihat polos berwarna cokelat.

Terdapat pula beberapa alat olahraga, salah satunya yaitu treadmil. Menjaga kebugaran sepertinya menjadi pertanda tetap penting walaupun berada di atas lautan.

Setiap memasuki ruangan di sana, saya terus menerus merasa takjub, maklum, ini kali pertama saya memasuki kapal militer. 

Dari luar memang sudah terlihat sangat besar, tetapi begitu masuk ke dalam, ruangannya terasa berkali-kali lipat lebih besar.

Setelah diajak berkeliling di dua ruangan tertutup, kali ini kami memasuki ruangan yang sedikit terbuka.

Kali ini, tiga helikopter terparkir gagah di sana, benar-benar menjadi pusat perhatian para wartawan yang mengikuti tur kapal.

Tak hanya helikopter, terdapat satu benda yang juga menarik perhatian saya. Awalnya saya pikir itu miniatur helikopter, ternyata benda kecil dan canggih itu adalah drone militer.

Sang pilot drone juga sempat menjelaskan beberapa hal tentang 'mainannya' itu. Saya sih berharapnya dikasih kesempatan nerbangin drone. Namun sayang tak kesampaian.

Setelah puas mengambil gambar dan video di ruangan tersebut, kami kembali diarahkan untuk menuju ruangan selanjutnya yaitu rumah sakit kapal.

Saya sebenarnya agak penasaran, ada berapa banyak ruangan di kapal besar ini, di perjalanan untuk berpindah ruangan, ada banyak pintu-pintu yang kami lewati, yang artinya masih banyak spot lain yang tidak kami kunjungi.

Rumah sakit di kapal itu mungkin lebih cocok disebut klinik mini. Ruangannya tidak begitu besar, tetapi bisa dilihat bahwa peralatan yang disediakan cukup lengkap. Terdapat pula beberapa ruangan kecil untuk melakukan tindakan-tindakan khusus.

“Kami mengikuti pelatihan militer, juga kedokteran,” ucap salah satu dokter, menjawab pertanyaan para wartawan.

Dalam hati saya berpikir, pasti berat menjadi seorang dokter militer, tidak hanya harus bernyali, mereka juga harus cepat tanggap. Tanpa mereka, tentara-tentara ini tentu akan kesulitan.

Bagian selanjutnya adalah bagian paling menarik dan menyenangkan, tak hanya bagi saya, wartawan lainnya pun terlihat bersemangat.

Tur kapal militer Prancis ditutup dengan mengunjungi bagian atas kapal. Dari sana bisa terlihat hampir seluruh bagian pelabuhan. 

Saya cepat-cepat mengambil footage di beberapa spot menarik di sana, setelah itu saya segera mewawancarai beberapa anggota angkatan laut.

Namanya Samuel dan Maxime, dua pria itu dengan senang hati menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan. Walaupun, lagi-lagi, dengan kemampuan berbahasa Inggris saya yang tidak seberapa ini, sang narasumber sempat tidak memahami pertanyaan saya.

Saya berjanji, setelah ini saya akan lebih serius belajar bahasa Inggris.

Akhirnya, selesailah tur kami siang itu. Dua jam kami berkeliling, rasanya sudah sangat cukup dan puas.

Pemandu dari pihak kapal mengucapkan terima kasih kepada kami sebagai penutup kegiatan.

Tak hanya saya yang terlihat menikmati kegiatan itu, wartawan lainnya pun juga terlihat senang, mungkin bagi kami ini terasa seperti hiburan di tengah-tengah padatnya minggu pertama setelah mulai berpuasa.

Kami sangat menikmati berkeliling kapal, berbincang bersama para awak, juga bersenda gurau dengan mereka.

Saya berharap ini bukan terakhir kalinya saya liputan di atas kapal. 

Pengalaman baru sekaligus suasana baru, yang biasanya liputan di gedung, kedutaan, hotel, atau mall, kali ini saya liputan ditemani suara ombak dan angin laut.