Liputan6.com, Jakarta - PT PLN Indonesia Power berupaya mempertahankan keandalan pasokan energi primer Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bendungan Panglima Besar Jenderal Sudirman, dengan menjaga keseimbangan alam.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra mengatakan, keandalan PLTA tentunya tidak lepas dari kondisi waduk yang dalam hal ini merupakan sarana atau media penampung air sebagai energi primer PLTA.
Advertisement
Sebagai salah satu upaya menjaga keandalan PLTA, PLN Indonesia Power melalui salah satu unit Mrica PGU menginisiasi program pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan untuk rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu dan optimalisasi Waduk Panglima Besar Jenderal Sudirman.
“PLN Indonesia Power selalu komit terhadap keandalan pasokan listrik dengan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial,” kata Edwin, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (28/3/2023).
Senior Manager Mrica PGU PS. Kuncoro menyebutkan saat ini laju sedimentasi pada area hulu DAS Serayu yang masuk ke waduk Mrica mencapai 6,5 juta meter kubik per tahun nya.
“Saat ini sedimentasi bendungan PB Soedirman sudah mencapai 87,87 persen dari kapasitas penampungan air efektif yang sekitar 17,98 juta meter kubik atau hanya tinggal 12,13 persen saja, hal ini tentunya menjadi tantangan korporasi untuk tetap menjaga keandalan pembangkit,” papar Kuncoro.
Dalam kondisi saat ini dan sebagai upaya investasi jangka panjang, Mrica PGU bergerak untuk laksanakan program pemeliharaan di daerah waduk secara berkala diantaranya kegiatan maintenance dredging, merintis sekolah lapangan, dan program hijaunesiapower yang juga bekerjasama dengan stakeholder terkait untuk program-program yang berhubungan dengan kelestarian di DAS Serayu.
Pembibitan
PT PLN Indonesia Power Mrica PGU memberikan dukungan berupa pelatihan, penyediaan bibit, serta pengolahan hasil panen dan pemasaran melalui program Hijaunesiapower dengan melaksanakan penanaman tanaman konservasi dan tabur benih ikan di daerah Wonosobo dan Banjarnegara.
“Dukungan-dukungan tersebut direalisasikan ke dalam bentuk kegiatan, pembibitan di area pilot project, penyediaan bibit tanaman pakan ternak kambing seperti Indigofera, Gama Umami, Kaliandra, Kelor, dan Singkong dengan total 112 ribu bibit pohon yang bekerjasama dengan Kementrian LHK dan dilanjutkan dengan perawatan bibit, pendistribusian ke area DAS Serayu dan lanjut ke penanaman di area DAS Serayu,” lanjut Kuncoro.
Advertisement
Pengolahan Pakan
Pengolahan pakan yang dilakukan dengan cara mengolah menggunakan mesin chopper, menyimpan dengan metode silase baller, dan mengolah daun indigofera menjadi bubuk konsentrat.
Pengelolaan kambing perah dilakukan dengan memproduksi susu kambing, pengolahan susu kambing, pembibitan kambing untuk meningkatkan mutu genetik, dan pemanfaatan kotoran kambing untuk menghasilkan biogas.
Kotoran kambing dan gulma eceng gondok juga diolah menjadi pupuk serta didistribusikan untuk pupuk tanaman pakan kambing di DAS Serayu.