Liputan6.com, Jakarta - Misi angkatan laut "Jeanne d'Arc" dari Prancis sedang singgah di Tanjung Priok, Indonesia. AL Prancis membawa kapal induk Landing Helicopter Dock (LHD) Dixmude dan kapal fregat siluman La Fayette.
Kapal yang berlayar keliling dunia selama lima bulan itu singgah di Tanjung Priok pada 25 hingga 29 Maret 2023. Nama misi ini berasal dari tokoh sejarah Jeanne d'Arc, ksatria wanita Prancis yang berjuang melawan penjajah.
Advertisement
Dixmude merupakan kapal amfibi yang memiliki kapasitas landasan helikopter tempur dan drone. Dua kapal di Dixmude bertuliskan milik Angkatan Darat Prancis, dan memiliki pengalaman di daerah konflik seperti Mali dan Afghanistan.
Banyak kader-kader muda Akademi Angkatan Laut Prancis di kapal tersebut, sebab tujuan utama kapal itu memang untuk melatih mereka.
Pada persinggahannya di Indonesia, 160 orang kru kapal Dixmude dan Fayette melaksanakan latihan dengan berbagai negara. Pihak Kedutaan Besar Prancis menyebut 120 orang ikut latihan Garuda Guerrier Joint Exercise dengan Batalion Infanteri Lintas Udara 328/Kostrad di Cilodong, Jawa Barat.
Kapten Emmanuel Mocard yang memimpin kapal LHD Dixmude mengungkap tantangan di laut Indonesia yang merupakan daerah kepulauan. Navigasi kapal disebut harus jeli, terutama karena banyak kapal komersial.
"Kita berlayar melewati lautan kepulauan, jadi kita harus akurat dalam bernavigasi. Ada banyak juga kapal-kapal komersial," ujar Mocard kepada media di atas kapal Dixmude
"Ketika kita menyeberangi Selat Malaka, ada banyak kapal, jadi mereka kader harus akurat dalam bernavigasi dan melakukanya dengan skill yang baik," tambahnya.
Pujian untuk TNI AL
Kapten Mocard juga mengaku terkesan kepada Angkatan Laut Indonesia. Ia menegaskan bahwa kolaborasi bisa memperkuat kedua belah pihak di laut.
"Sejauh ini saya terkesan dengan level mereka. Setiap tahun sejumlah kapal Prancis berhubungan dengan Indonesia dan setiap kalinya adalah peluang yang baik bagi angkatan laut kita untuk bekerja bersama-sama," ujarnya.
Sekilas mengenai kapal Dixmude, kapal setinggi 199 meter dan luas 32 meter ini membawa sekitar 220 pelaut, termasuk hampir 40 orang wanita.
Selain memiliki kendaraan lapis baja, helikopter, dan drone yang mampu berkelana 100 kilometer untuk pengintaian, Dixmude juga memiliki fasilitas rumah sakit. Totalnya, ada lima dokter di kapal ini dan tujuh perawat. Kapal ini pernah membantu korban COVID-19 serta bencana alam.
Sementara, kapal lain yang dibawa Prancis adalah La Fayette yang memiliki 151 kru. Salah satu kemampuan kapal ini adalah dalam melawan kapal selam.
Sebelum tiba di Indonesia, misi Jeanne d'Arc ini sempat tiba di Singapura. Setelah Indonesia, kapal ini lanjut ke Australia, dan kemudian melakukan latihan Croix du Sud 2023 di Kaledonia Baru yang merupakan wilayah Prancis.
Advertisement