Alissa Wahid Harap Keramahan Petugas Avsec Bandara Permanen, Warganet Tagih Senyum Petugas Imigrasi

Cuitan Alissa Wahid dijawab pengelola Bandara Soekarno Hatta dengan mengubah jargon pelayanan untuk penumpang oleh para petugas Avsec. Namun, warganet masih menagih perubahan layanan dari petugas imigrasi juga.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 28 Mar 2023, 19:00 WIB
Putri Sulung Gus Dur, Alissa Wahid. foto: Instagram @alissa_wahid

Liputan6.com, Jakarta - Perubahan mulai terjadi di Bandara Soekarno Hatta. Petugas Avsec (aviation security) yang biasanya judes dan cuek, kini menunjukkan keramahannya. Perubahan itu juga dirasakan Alissa Wahid yang sempat membuka cerita soal kopernya yang diacak-acak petugas bandara.

Lewat akun Twitternya, 26 Maret 2023, putri sulung mendiang Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu mengatakan bahwa perubahan perlakuan petugas Avsec terlihat di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Ia menyebut bahwa perubahan layanan itu berlaku untuk semua penumpang, bukan hanya dirinya.

"Saya malah hanya berinteraksi langsung saat cek boarding pass. Saya mengamati mereka dg penumpang² lain," cuit Alissa lewat akun Twitternya.

Itu dibuktikan pula oleh penumpang pesawat lain yang mengomentari cuitan Alissa. Akun Twitter @Fido_id_ sampai takjub dengan perubahan sikap petugas Avsec. "Baru kemaren pas boarding, petugas AVSEC cewek bantu masukkin laptop ke dalam tas.. Biasanya nyuruh minggir," tulisnya.

Menurut Alissa yang akrab disapa Ning itu, perubahan bisa terjadi karena media sosial berhasil menjadi saluran untuk suara rakyat. Pasalnya, jalur biasa melalui Dewan Perwakilan Rakyat tidak berfungsi karena anggotanya kebanyakan bertindak sebagai perwakilan parpol semata.

"Semoga perubahan permanen yaa..," cuit Alissa lagi.

Mengutip unggahan di Instagram @soekarnohattaairport, keramahan yang ditunjukkan oleh petugas Avsec bandara merupakan upaya konkrit untuk meningkatkan tingkat layanan mereka. "Membawa jargon barunya yaitu “Tegas, Santun & Berwibawa” dengan harapan akan lebih mendekatkan lagi petugas AVSEC dengan para penumpang serta pengunjung di bandara," tulis akun tersebut.

Namun, warga belum puas. Mereka juga menuntut perubahan serupa dilakukan oleh para petugas imigrasi yang bertugas di bandara. "Avsec mulai ok selangkah LBH maju untuk pelayanan, petugas imigrasi juga dong ditambahkan LG tuh pelayanannya," tulis warganet di kolom komentar.


Bukan Hanya Avsec Bandara yang Diminta Tingkatkan Pelayanan

Suasana lengang di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (1/4/2020). Akibat wabah virus corona COVID-19, PT Angkasa Pura II mencatat adanya penurunan penumpang di atas 30 persen dalam 14 hari terakhir di Bandara Halim Perdanakusuma dan Soekarno-Hatta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin memastikan, bukan hanya petugas Avsec yang diminta ramah melayani penumpang, melainkan seluruh stakeholder. Utamanya saat melayani penumpang di musim mudik Lebaran 2023.

Dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com, Awaluddin menyebut Bandara Soekarno-Hatta akan menjadi bandara tersibuk selama Angkutan Lebaran 2023 (Angleb 2023). Untuk itu, bandara telah menyiapkan beragam infrastruktur guna mendukung kolaborasi di antara para stakeholder.

"Infrastruktur untuk memperkuat kolaborasi di Bandara Soekarno-Hatta, antara lain Airport Operation Control Center (AOCC) untuk kelancaran dan keselamatan penerbangan, lalu Terminal Operation Center (TOC) untuk memastikan kinerja terminal penumpang, kemudian Airport Infrastructure Control Center (AICC) guna keandalan infrastruktur, serta Land Transportation Operation Center (LTOC) guna memastikan pelayanan transportasi darat," papar Awaluddin.

Sementara, Direktur Operasional AP II Muhamad Wasid mengatakan pihaknya menyiagakan total 6.231 orang personel di 20 bandara selama periode Angleb 2023. "Sebagian besar di Bandara Soekarno-Hatta guna memastikan kelancaran bandara dan penerbangan," katanya.

Personel yang disiapkan antara lain Aviation Security, BKO TNI - Polri, Airport Rescue & Fire Gighting, Airport Operation, Terminal Inspection, Customer Service dan Digital Service. "Kolaborasi juga dilakukan dengan stakeholder lainnya seperti maskapai, ground handling, dan operator transportasi darat," ujar Wasid.


Curhat Alissa Wahid soal Koper Diacak-acak Petugas Bandara

Ilustrasi packing koper. (Dok. Jdltmaxson/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Alissa Wahid sebelumnya berkicau melalui akun Twitter pribadinya @AlissaWahid mengenai perlakuan tidak menyenangkan yang diterimanya dari petugas Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Petugas mengira Alissa adalah tenaga kerja wanita (TKW) yang baru pulang kerja dari Taiwan.

Dalam kicauan itu, Alissa Wahid tidak menyebut dengan jelas apakah petugas yang dimaksud adalah petugas Bea Cukai seperti yang dialami Fatimah Zahratunnisa. "Maaf nyamber. Suatu ketika saya pulang dari Konperensi di Taiwan. Di Cengkareng, saya diarahkan menuju meja pemeriksaan yang di dalam itu," kicau Alissa Wahid.

Saat berada di dalam, petugas langsung menyodorkan pertanyaan,"Kamu pulang kerja ya di Taiwan? Berapa lama kerja di sana? Bawa apa saja?"

Tanpa mengetahui siapa sosok yang ada di depannya, petugas perempuan lalu meminta Alissa Wahid untuk membuka kopernya. Petugas tersebut juga meminta paspor milik anak ketiga Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.


Diinterogasi Petugas Perempuan di Bandara

Alissa Wahid, Co-Sherpa V20 (dok. Nenilai)

Sambil membuka-buka paspor milik Alissa, petugas kembali melontarkan pertanyaan, "Kok sering ke luar. Kerja apa?" Ia pun menjawab,  "LSM".

Mendengar jawaban darinya, kata Alissa, petugas menengok ke arahnya dengan tampang yang agak kecut, lalu mengembalikan paspor milik adik dari Yenny Wahid tersebut sembari berkata, "Silakan."

Alissa Wahid pun membereskan koper yang sudah diaduk-aduk oleh petugas tersebut. Dalam kicauan berikutnya, Alissa Wahid mengatakan tiap kali mendarat di Cengkareng bareng para TKI dan tidak lagi capai, dia mengaku suka bareng sama pekerja migran Indonesia (PMI) yang cewek-cewek.

"Just in case," kicaunya.

Dia kembali berkicau, "Saya saja yang anytime bisa panggil Paspampres, cukup stres diperlakukan intimidatif gitu. Apalagi Mba-Mba PMI yang enggak pengalaman."

Cuitan tersebut direspons cepat oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Ia langsung meminta petugas Direktorat Jenderal Bea Cukai memperbaiki manajemen risiko terhadap barang bawaan penumpang, salah satunya dengan tidak mengacak-acak barang bawaan penumpang seperti koper dan tas.

"Kami juga menyadari teman-teman di Bea Cukai perlu terus memperbaiki juga dari sisi pelayanan, yang harusnya berdasarkan risk management, jangan sampai semua orang diaduk-aduk barangnya yang bisa bikin marah," ucap Sri Mulyani saat rapat Komisi XI DPR, Senin, 27 Maret 2023, melansir laman Merdeka.com.

Infografis 16 Bandara Dibuka untuk Penerbangan Internasional (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya