Polemik Kehadiran Israel di Piala Dunia U-20, Presiden Jokowi: Jangan Campuradukkan Olahraga dan Politik

Presiden Jokowi memberi penjelasan soal perkembangan Piala Dunia U-20 yang kisruh karena adanya penolakan Israel di Indonesia.

oleh Defri Saefullah diperbarui 28 Mar 2023, 19:42 WIB
Jokowi juga melakukan sesi foto bersama Shin Tae-yong dan sejumlah pemain skuad Garuda. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi akhirnya memberikan keterangan terkait kondisi terkini penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Piala Dunia U-20 yang direncanakan digelar di 6 kota Indonesia itu terancam batal karena gencarnya penolakan sebagaian ormas dan pejabat politik di Indonesia.

Jokowi mengatakan, Indonesia belum mengetahui siapa yang akan lolos menjadi peserta Piala Dunia U-20 saat baru ditunjuk pada 20 Oktober 2019 lalu. Kepastian lolos Israel baru diketahui pada Juli 2022 saat mereka jadi runner up di Piala Eropa U-19.

"Saya menjamin keikutsertaan Israel tidak ada kaitannya dengan sikap politik kita ke Palestina. Dukungan kita ke Palestina selalu kokoh dan kuat," kata Jokowi saat memberi keterangan pers di Istana Negara.

"Kita sependapat dengan dubes Palestina untuk Indonesia bahwa FIFA punya aturan yang harus ditaati anggotanya. Jangan campuradukkan urusan olahraga dan politik. Saat ini FIFA sudah tahu soal penolakan-penolakan terhadap Israel. Tapi kita baik pemerintah atau PSSI masih terus berusaha agar ada solusi."

Indonesia lewat PSSI sudah mengirim ketua umum Erick Thohir untuk menemui FIFA di Zurich. Ini untuk mencari solusi terbaik agar Piala Dunia U-20 tetap digelar di Indonesia.

 


Presiden Jokowi Tegaskan Indonesia Konsisten Dukung Palestina

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (kanan) bersama Presiden Jokowi (tengah), dan Erick Thohir. (Instagram Erick Thohir).

 

Presiden Jokowi mengatakan dukungan Indonesia untuk Palestina tak perlu dipertanyakan. Soalnya, ini sudah menjadi prinsip dipegang Indonesia sejak lama.

"Pertama ini prinsip. Prinsip negara kita Indonesia yang selalu konsisten dan teguh dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Setuju dengan two state solution," kata Jokowi.

"Sesuai konstitusi menolak penjajahan dalam bentuk apapun, ini selalu kita sampaikan dalam berbagai forum."

 


Proses Panjang Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Presiden Joko Widodo melakukan selebrasi dengan bertepuk tangan setelah pemain Timnas Indonesia menjebol gawang Kamboja dalam laga Grup A Piala AFF 2022 antara Timnas Indonesia melawan Timnas Kamboja yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (23/12/2022). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

 

Indonesia sudah menjalani proses panjang untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Indonesia harus bersaing dengan negara kuat seperti Brasil dan Peru untuk mendapatkan status tuan rumah.

"Dalam kesempatan ini juga kami menyampaikan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 melalui proses seleksi panjang. Pada proses akhir, ada 3 kandidat negara Brasil, Indonesia dan Peru," katanya.

"Saat itu semua berjuang keras agar Indoensia berhasil menjadi tuan rumah dan 20 Oktober 2019, Indonesia ditunjuk untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-20. Ini merupakan kehormatan bagi bangsa Indonesia karena mendapatkan kepercayaan untuk event Piala Dunia U-20," dia menambahkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya