Heboh Gerai Makanan di Bazar Ramadhan Jual Makanan dari Daging Babi

Akhirnya dijelaskan bahwa hanya 80 persen kios di bazar Ramadhan ini yang menjual makanan halal. Menu dari daging babi tetap dijual untuk menyambut "semua orang."

oleh Asnida Riani diperbarui 29 Mar 2023, 13:02 WIB
Ilustrasi bazar Ramadhan di Singapura. (dok. Instagram @ethan_tremblaying/https://www.instagram.com/p/CcnPEQ9FsSx/)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa kios di Bazar Raya Utara, pasar Ramadhan di Woodlands, Singapura membuat heboh karena ditemukan menjual makanan dari daging babi. Ketidakpatuhan ini ditemukan pada 25 dan 26 Maret 2023, menurut Kantor Konstituensi Marsiling, dilansir dari Mothership, Rabu (29/3/2023).

Menurut unggahan Facebook pada Senin, 27 Maret 2023, penyelenggara bazar Ramadhan telah menghubungi operator dan mengambil langkah-langkah korektif untuk menghentikan penjualan daging babi. Kantor konstituensi menambahkan bahwa hal itu akan mencegah "pengulangan di masa mendatang."

"Kami ingin berterima kasih pada anggota masyarakat karena telah menyampaikan keluhan Anda. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang ditimbulkan," katanya di unggahan Facebook.

Kantor konstituensi juga meyakinkan warga dan pelanggan bazar bahwa mereka akan melakukan yang terbaik untuk "memberikan pengalaman Ramadan sebaik mungkin" yang mereka bisa. Ini termasuk mengadakan pertunjukan di akhir pekan, warung halal, dan non-halal untuk melayani semua penduduk.

Bazar Raya Utara terletak di samping Causeway Point dan beroperasi hingga 19 April 2023 pukul 10 pagi sampai 10 malam. Dalam laporan Berita Harian pada 11 Maret, ketua penyelenggara bazar, Azriman Mansor, mengatakan bahwa lebih dari 80 persen warung makan menjual makanan dan minuman halal.

Nyatanya, menu berbahan daging babi bukan satu-satunya kontroversi dari gelaran bazar Ramadhan di Singapura. Sebelumnya, para pedagang, terutama yang membuka lapak pasar malam di Geylang Serai Ramadan Bazaar, mengeluhkan harga sewa yang tinggi.


Lapak Pasar Malam Termahal di Dunia

Ilustrasi lapak pasar malam di bazar Ramadhan. (dok. unsplash/Umar ben)

Sewa lapak bazar Ramadhan yang berlangsung hingga 21 April 2023 ini bisa mencapai 18 ribu dolar Singapura (sekitar Rp204 juta) per bulan, dikutip dari AsiaOne, 23 Maret 2023. Berbicara tentang ini di unggahan Facebook pada Selasa, 21 Maret 2023, pendiri Makansutra KF Seetoh mengatakan, ini adalah "lapak pasar malam termahal di dunia."

Ia juga menunjukkan bahwa meski sewa bulanannya tinggi, kios tersebut menawarkan "menu murah yang tidak proporsional." "Bahkan pop-up store top di waktu utama di New York atau Los Angeles tidak dapat menahan ini," katanya, menambahkan bahwa persewaan ini membenarkan "reputasi (Singapura sebagai) kota termahal di dunia."

KF Seetoh saat ini menjalankan food hall Urban Hawker di New York, yang menampilkan berbagai kuliner Singapura. Sebagai perbandingan, warung Nasi Ambeng di Urban Hawker di New York mengenakan sewa bulanan sebesar 10 ribu dolar AS (sekitar Rp150,7 juta), lapor Berita Harian.

Sewa di Geylang Serai Ramadan Bazaar tidak selalu setinggi ini. Beberapa tahun lalu, harganya hampir setengahnya. Dalam wawancara dengan CNA pada 21 Maret 2023, Stephen Suriyah, pendiri The Original Vadai, menceritakan bahwa delapan tahun lalu, ia membayar antara delapan ribu hingga 10 ribu dolar Singapura untuk lapak pasar malam.


Biaya Sewa Kios Bazar Ramadan yang Tinggi

Ilustrasi lapak pasar malam di bazar Ramadhan. (dok. unsplash/Umar ben)

Hari ini, lapak yang sama di bazar Ramadhan itu akan membuatnya merogok kocek 18 ribu dolar Singapura (sekitar Rp204 juta). Lebih lanjut disebut bahwa kiosnya telah jadi penyewa lapak tetap di bazar Ramadhan tersebut selama 30 tahun terakhir.

Dengan harapan mendapatkan keuntungan, Stephen akhirnya menaikkan harga makanan sebesar 10 sen di kelima kiosnya di bazar tersebut. Menurut situs web The Original Vadai, satu chilli vadai berharga 1,20 dolar Singapura (sekitar Rp13,6 ribu), sedangkan satu udang vadai dijual 1,30 dolar Singapura (sekitar hampir Rp15 ribu).

Selain itu, Stephen mencatat bahwa tahun ini, ada banyak kios kosong, bahkan di sepanjang salah satu jalan utama di bazar Ramadhan tersebut. "Saya juga cukup terkejut. Ini semua tempat yang biasanya benar-benar diambil dengan sangat cepat sehingga Anda perlu memanggil penyelenggara untuk 'menyimpankan' lapak Anda," katanya.

"Tapi tahun ini, bukan itu masalahnya, mungkin karena (biaya sewa) yang tinggi," sebutnya. "Tahun ini adalah salah satu yang tertinggi yang kami perhatikan."


Tidak Bayar Sewa di Muka

Ilustrasi bazar Ramadhan. (dok. unsplash/Umar ben)

Menurut CNA, sekitar seperlima unit kios di bazar Ramadhan tersebut masih kosong, meski sudah dimulai Jumat lalu, 17 Maret 2023. Dari 900 lapak yang disewakan, sekitar 200 unit belum terisi.

Demi mengisi unit yang tersisa, penyelenggara bazar membiarkan bisnis yang tidak mampu membayar sewa secara tunai di muka untuk membayar dengan menghitung persentase dari penjualan mereka setelah bazar berakhir.

Penyelenggara acara Mustaffa Shah menjelaskan pada CNA, "Misalnya, untuk setiap (penjualan) 10 dolar Singapura, kami mengambil 2 atau 3 dolar Singapura, tergantung pada nilai ruang toko." Ia juga mengungkap bahwa biaya mendirikan bazar mencapai hampir 2,5 juta dolar Singapura tahun ini.

Melansir Time Out, tema bazar tahunan ini adalah Raya Gemilang, yang berarti 'pesta meriah,' dan akan menampilkan dua zona konsep. Yang pertama adalah Kota Souq, sebuah pasar di sekitar Wisma Geylang Serai di mana pengunjung dapat menemukan kios yang menjajakan makanan, minuman, dan barang eceran.

Ini juga tempat pengunjung bisa berdonasi berupa makanan dan pakaian halal yang tidak mudah rusak. Konsep kedua adalah Street Bazaar, yang akan membentang dari Pasar Geylang Serai hingga area di samping Kompleks Tanjong Katong. Area ini akan menampilkan tiga tema berbeda, serta instalasi seni interaktif.

Infografis Jadwal Imsakiyah 1444 H Ramadhan 2023 untuk DKI Jakarta (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya