Meski Kangen Bermain di Kandang, Persis Solo Rela Stadion Manahan Digunakan untuk Piala Dunia U-20

Manajemen Persis Solo berharap kali ini prediksi Wal Kota Surakarta Gibra Rakabuming Raka yang menawarkan tim tersebut menggunakan Stadion Manahan tidak benar-benar terbukti

oleh Dewi Divianta diperbarui 30 Mar 2023, 01:00 WIB
Elemen Suporter Di Solo Siap Berikan Dukungan Sambut Piala Dunia U-20 di Indonesia (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Solo - Beberapa waktu lalu melalui cuitan di akun media sosial Twitter miliknya Gibran Rakabuming Raka memberikan isyarat Persis Solo bisa  menggunakan Stadion Manahan, walau dalam cuitan tersebut tertulis "@persisofficial selamat datang kembali di Stadion Manahan (silahkan diartikan sendiri)". Cuitan tersebut bukan tak berdasar, tetapi buntut atas gonjang-ganjing penyelenggaraan Piala Dunia U-20 usai penolakan kedatangan Timnas U-20 Israel oleh Gubernur Bali.

Meski Persis Solo masih menyisakan dua laga kandang, manajemen Persis Solo malah lebih memilih isyarat Wali Kota Surakarta itu meleset, karena mereka lebih ikhlas stadion kandang mereka digunakan untuk ajang Piala Dunia U-20. Media Officier Persis Solo, Bryan Barcelona berharap semoga isyarat atau prediksi yang ditulis Gibran itu salah.

"Kalaupun Persis Solo belum bisa main di 2 laga terakhir home, karena memang kebutuhannya untuk Piala Dunia U-20 kita ikhlas dan kita harus support. Semoga tebakan Mas Wali kali ini meleset (soal cuitannya)," kata Brian kepada awak media di Persis Store, Rabu (29/3/2023).

Manajemen Persis Solo kemudian merangkul seluruh elemen suporternya sebagai bentuk menyatukan opini yang sama, di mana tak hanya manajemen yang siap menyambut ajang Piala Dunia U-20 digelar di Kota Solo, tapi semua elemen suporter juga siap mendukung.

"Sebetulnya kalau tanya klub ini (Piala Dunia U-20) setuju harus tetap terselenggara. Tapi, kan kita butuh opini pendamping dan kita dengar dari seluruh elemen suporter di Solo siap support dan menyambut gelaran spesial ini," tutur dia.


Peluang Sport Tourism di Ajang Piala Dunia di Solo

Diskusi Elemen Suporter Solo Membahas Nasib Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Menurut Bryan, ajang sepak bola dunia usia level junior itu bisa membantu mendongkrak Persis Solo, nama kota Solo, dan membuka peluang potensi sport tourism di kota tempat lahir presiden ke-7 tersebut.

Pada dasarnya, Solo siap menjadi tuan rumah meskipun dengan risiko yang siap mereka tanggung bersama. Harapannya Solo sebagai venue Piala Dunia U-20 bisa sukses menggelar hajatan internasional.

Terlebih, kota itu punya sejarah pernah sukses menjadi tuan rumah ASEAN Para Games, dan beberapa kali gelaran internasional digelar di sini. Bryan menjelaskan, masyarakat dan suporter Solo sudah menantikan event sepak bola tingkat internasional itu sejak lama.

Bahkan, mereka rela menahan asa mendukung tim kesayangan mereka di kandang sendiri. Bagaimana tidak mereka merelakan Persis Solo tak menggunakan Stadion Manahan demi persiapan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Kita sebagai klub juga selaras dengan yang disampaikan Mas Gibran, jadi ini peluang mendongkrak Persis Solo ke level internasional. mengangkat nama Solo juga," ucapnya.

Namun, ketika ditanya terkait potensi kerugian yang didapatkan oleh Indonesia apabila batal sebagai tuan rumah Piala Dunia U-21, Bryan menyebut kemungkinan dampak buruk akan diterima federasi yang akan berpengaruh kepada klub-klub di Indonesia.

Dirinya menjelaskan dampak itu memengaruhi sistem federasi yang menaungi klub-klub salah satunya Persis Solo, seperti yang pernah terjadi pada Inggris beberapa tahun silam yang membuat Liverpool tidak bisa bermain di kompetisi Eropa.

"Yang kita takutkan asumsi kita ketika nanti ada banned dari FIFA dan menurun ke federasi. Takutnya nanti Persis Solo udah bisa tampil di level Asia kita tidak bisa tampil di sana tidak bisa dapat akses, itulah yang kita takutkan," katanya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya