Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Arab Saudi melalui Kedutaan Arab Saudi di Indonesia, menyelenggarakan acara buka puasa bersama di Hotel St. Regis Jakarta, pada 28 maret 2023.
Banyaknya berbagai tokoh nasional hingga pimpinan ormas Islam turut hadir dalam agenda tersebut. Salah satu yang menarik perhatian adalah kedatangan kuasa usaha kedutaan besar Iran, Mahdi Rounagh.
Advertisement
Ia hadir pada acara buka bersama ini sebagai tamu undangan dari Dubes Arab di Indonesia Faisal Abdullah H. Amodin.
Tentu saja hal ini menarik perhatian karena yang kita ketahui Iran dan Arab Saudi sempat bersitegang selama tujuh tahun.
Pemutus hubungan diplomatik Arab dengan Iran sebelumnya dipicu oleh insiden kedutaan Saudi di Teheran yang diserbu pendemo, menyusul eksekusi Riyadh terhadap seorang ulama Islam Syiah terkemuka.
Tetapi di tahun ini, tepatnya pada 10 maret 2023, secara mengejutkan China telah mendamaikan kedua negara ini untuk menjalin kembali hubungan mereka.
Kesepakatan ini mencakup melanjutkan hubungan diplomatik dan membuka kembali kedutaan dalam waktu tidak lebih dari dua bulan, penegasan tentang penghormatan kedaulatan negara, dan tidak ikut campur tangan dalam urusan internal negara.
Mahdi Rounagh mengahadiri acara tersebut dan disambut oleh Dubes Arab, perwakilan dubes, dan atasan militer. Tak hanya itu para media pun ikut menyoroti kehadirannya, di sela-sela acara buka bersama.
Hal ini tentu menjadi momentum terselenggaranya hubungan baik Arab Saudi dan Iran yang sudah terjalin beberapa hari, atas keterlibatan China.
Buka Puasa Perwakilan Iran dengan Dubes Arab
Tiba di St. Regis hotel Jakarta, Kuasa Usaha Kedutaan Besar Iran, Mahdi Rounagh, terlihat berbuka puasa bersama dengan tamu undangan lain. Hidangan buka puasa yang disajikan yaitu kurma, air zam-zam, dan makanan ringan.
Setelah itu para tamu undangan mengadakan sholat berjamaah dan salah satu perwakilan dari Arab yang menjadi imamnya. Setelah sholat selesai, dibuka dengan sedikit ceramah, dan dilanjutkan dengan menyantap makanan berat bersama.
Di sisi lain beberapa perwakilan dari Arab Saudi juga menghampiri Mahdi Rounagh dan berbincang-bincang.
Selain itu, Mahdi Rounagh juga tampak menghampiri beberapa tokoh nasional seperti Jusuf Kalla, dan Sandiaga Uno untuk bersalaman, dan berbincang-bincang sedikit.
Advertisement
China Sukses Damaikan Arab Saudi dan Iran, AS Tolak Anggapan Pengaruhnya di Timur Tengah Tergantikan
Terlepas dari itu, kesepakatan antara Arab Saudi dan Iran untuk memulihkan kembali hubungan diplomatik telah menempatkan China pada peran utama dalam politik Timur Tengah, posisi yang sebelumnya kerap dimainkan oleh dua adidaya lainnya: Amerika Serikat (AS) dan Rusia.
Fenomena tersebut dinilai sekaligus menandai bahwa pengaruh diplomatik China tumbuh menyamai ekonominya.
Kesepakatan yang dicapai di Beijing pada Jumat 10 Maret 2023, di mana Iran dan Arab Saudi setuju untuk membuka kembali kedutaan mereka dan bertukar duta besar setelah tujuh tahun penuh ketegangan, menunjukkan sisi berbeda dari diplomasi China yang selama ini lebih menonjol lewat agresivitas di Laut China Selatan atau ancaman terhadap Taiwan.
Presiden Xi Jinping diduga kuat memainkan peran langsung mendamaikan Arab Saudi-Iran, tepatnya ketika dia menjamu Presiden Ebrahim Raisi di Beijing bulan lalu dan ketika dia melawat ke Riyadh pada Desember 2022.
Pemulihan Hubungan Diplomatik Arab Saudi-Iran yang Dimediasi China dapat Pujian dari PBB
Selain itu, berdamain kedua negara yang dilakukan oleh China ini mendapat perhatian dari PBB.
PBB menyambut kesepakatan Iran dan Arab Saudi pada Jumat, 10 Maret 2023, untuk menjalin kembali hubungan diplomatik dan menyampaikan terima kasih kepada China atas perannya dalam negosiasi tersebut.
"Atas nama Sekretaris Jenderal, saya ingin menyambut pernyataan tripartit bersama Kerajaan Arab Saudi, Republik Islam Iran dan Republik Rakyat China, dicapai hari ini di Beijing, yang mengumumkan kesepakatan Iran dan Arab Saudi untuk melanjutkan hubungan diplomatik dalam dua bulan," kata jubir PBB Stephane Dujarric kepada wartawan.
"Sekjen menyampaikan apresiasinya kepada warga Republik Rakyat China karena telah menjadi tuan rumah pembicaraan baru-baru ini dan telah mendukung dialog antara kedua negara," katanya seraya menyanjung upaya negara lain seperti Oman dan Irak.
Selain itu, Dujarric mengatakan Sekjen Antonio Guterres siap untuk "membawa lebih jauh dialog regional dan memastikan perdamaian dan keamanan di kawasan Teluk."
Dua tetangga Teluk Persia itu memutuskan hubungan setelah misi diplomatik Arab Saudi di Teheran diserang massa pada Januari 2016 menyusul eksekusi ulama Syiah Saudi Sheikh Nimr Al Nimr.
Advertisement