Liputan6.com, Jakarta - Pendonor sperma obsesif 41 tahun asal Den Haag, Belanda akan dibawa ke pengadilan atas kasus tuduhan menipu ratusan wanita di seluruh dunia.
Menurut Donorkind Foundation, yayasan yang berada di balik kasus ini, pria itu mungkin telah membantu menciptakan lebih dari 550 anak.
Advertisement
Dutch Society of Obstetrics and Gynecology (NVOG) pertama kali memperingatkan pria tersebut pada tahun 2017.
Saat itu, diketahui bahwa dia telah menjadi ayah biologis setidaknya 102 anak di Belanda melalui 10 klinik berbeda.
Pers Belanda tidak pernah mengungkap nama pelaku. Namun, pada 2021 New York Times melaporkan bahwa nama lengkap pria itu adalah Jonathan Jacob Meijer atau Jonathan M.
Ketika pertama kali berita donasi sperma ini tersebar, Meijer dimasukkan dalam blacklist. Namun, hal ini tak membuatnya berhenti.
Dia tetap melanjutkan donasinya di Denmark dan di Ukraina. Meijer menawarkan jasanya sebagai pendonor sperma melalui situs web.
Terkadang, dia memakai nama lain. Diketahui nama palsu yang paling sering dipakai adalah Rudd.
Meijer mendonorkan spermanya melalui banyak organisasi, di antaranya CoParent Match, Spendesperma, Kinderwunsch, Onewish, Cyros dan PrideAngel, melansir Dutch News.
Pengadilan Merupakan Jalan Satu-satunya
Eva, wanita asal Belanda yang melaporkan kasus ini ke pengadilan, memiliki seorang anak dari Meijer pada tahun 2018.
"Jika saya tahu dia sudah menjadi ayah biologis lebih dari 100 anak, saya tidak akan pernah memilihnya," kata Eva dalam sebuah pernyataan kepada Dutch News.
Eva mengaku cemas karena memikirkan konsekuensi yang bisa terjadi kepada anaknya.
"Banyak ibu lainya yang memintanya untuk berhenti, tetapi tidak ada yang berhasil. Jadi, pergi ke pengadilan adalah satu-satunya pilihan yang saya miliki untuk melindungi anak saya,” tambahnya.
Advertisement
Berusaha Hentikan Donasi Sperma Dari Meijer
Saat ini, Eva dan yayasan Donorkind berusaha menghentikan Meijer dari mendonasikan sperma.
Mereka mengetahui secara pasti klinik mana saja yang telah menerima donasi spermanya.
Mereka juga ingin semua sperma yang masih tersimpan untuk dihancurkan, kecuali jika telah dipesan oleh seorang wanita yang sudah memiliki anak dari Meijer.
"Kami mengambil tindakan terhadap pria ini karena pemerintah nasional tidak melakukan apa-apa," kata ketua yayasan Ties van der Meer.
Menurutnya, anak-anak dari donor sperma pasti kesulitan menerima fakta bahwa ayah biologis mereka telah menciptakan puluhan anak dan mereka memiliki banyak saudara tiri.
Belanda Ubah Aturan Donasi Sperma
Pengacara yayasan Donorkind, Mark de Hek, mengatakan tindakan Meijer sangat berbahaya bagi kesehatan mental dan fisik anak-anak dari donor sperma.
Selain itu, ia telah melanggar kesepakatan dengan klinik dan orangtua. Sebelumnya ia berjanji untuk membatasi jumlah bayi hingga 25 anak, kata De Hek.
Sementara itu, Belanda telah mengubah aturan donasi sperma. Saat ini, seorang donor dapat memberikan sperma kepada maksimal 12 perempuan, menggantikan batas maksimal saat ini yaitu 25 anak.
Tahun lalu, yayasan Donorkind mengidentifikasi setidaknya 10 dokter yang secara ilegal menggunakan sperma mereka sendiri untuk menciptakan anak-anak di Belanda.
Advertisement