Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari satu miliar Muslim sedang menjalankan puasa Ramadhan selama sebulan penuh mulai dari matahari terbit hingga terbenam.
Bulan suci dimulai hampir dua minggu lebih awal setiap tahun dan, untuk beberapa negara di dunia, bulan Ramadhan akan berpindah dari hari-hari musim panas yang lebih panjang dan lebih panas menuju musim dingin yang lebih pendek dan lebih sejuk.
Advertisement
Rata-rata jam puasa tahun ini berkisar antara 10 hingga 18 jam tergantung pada lokasi geografis tempat umat muslim tersebut tinggal. Dilansir dari The National News, Kamis (30/3/2023), perbedaan waktu puasa terutama disebabkan oleh variasi panjang siang dan malam yang disebabkan oleh kemiringan bumi dan posisi matahari.
Di negara-negara yang terletak lebih dekat dengan garis khatulistiwa, jam puasa cenderung lebih pendek, sedangkan yang terletak lebih jauh, terutama di garis lintang utara dan selatan, mengalami periode puasa yang lebih lama.
Rata-rata jam puasa di seluruh dunia biasanya antara 14 hingga 15 jam. Di Arab Saudi, UEA, dan Qatar, umat Islam akan berpuasa hingga 14 jam per hari selama bulan suci.
Jadi, negara mana saja yang memiliki waktu puasa paling lama dan negara mana yang memiliki waktu puasa terpendek? Tahun ini, umat Islam di Chili akan menghadapi jam puasa terpendek selama Ramadhan dengan rata-rata waktunya 11 jam 30 menit.
Berada di belahan bumi selatan, Selandia Baru, Argentina, dan Afrika Selatan juga melihat periode puasa Ramadhan yang lebih pendek, antara 11 dan 12 jam sehari selama sebulan.
Daftar negara yang akan berpuasa dengan waktu paling lama dan paling pendek pada tahun 2023
Sementara itu, muslim di kota Reykjavík, Islandia, tahun ini akan memiliki rekor sebagai penduduk kota dengan jam puasa terlama. Mereka akan berpuasa selama 16 jam 50 menit sehari selama bulan suci.
Di beberapa daerah termasuk di Greenland dan Alaska, di mana matahari tidak pernah terbenam, ulama merekomendasikan umat Islam untuk mengikuti puasa jam Mekkah di Arab Saudi.
Mereka telah lama menyetujui sistem tersebut karena Arab Saudi adalah rumah bagi Ka'bah. Pasalnya umat Islam di negara-negara dengan siang hari yang sangat panjang selama bulan suci tidak dapat benar-benar menjalankan puasa 20 jam lebih.
Di negara-negara di mana matahari terbenam dan matahari terbit berjarak kurang dari tiga jam, fatwa telah diumumkan untuk memungkinkan penduduk mengikuti jadwal kota lain. Banyak, misalnya, akan mengikuti puasa Mekkah di Arab Saudi.
Nah, berikut adalah daftar negara di mana umat Islam akan berpuasa paling lama dan paling pendek pada tahun 2023 dilansir dari Al Arabiya:
Advertisement
Negara dengan Jam Puasa Terpanjang
1. Nuuk, Greenland: 18 jam
2. Reykjavik, Islandia: 18 jam
3. Helsinki, Finlandia: 17 jam
4. Glasgow, Skotlandia: 17 jam
5. Ottawa, Kanada: 17 jam
6. London, Inggris Raya: 16-17 jam
7. Paris, Prancis: 16-17 jam
8. Zurich, Swiss: 15 jam
9. Roma, Italia: 15 jam
10. Madrid, Spanyol: 15 jam
Negara dengan Jam Puasa Terpendek
1. Christchurch, Selandia Baru : 12 jam
2. Puerto Montt, Chili: 12 jam
3. Buenos Aires, Argentina: 12 jam
4. Jakarta, Indonesia: 13 jam
5. Nairobi, Kenya: 13 jam
6. Karachi, Pakistan: 13-14 jam
7. New Delhi, India: 13-14 jam
Teluk dan Timur Tengah
Rata-rata jam puasa untuk negara-negara di Teluk dan Timur Tengah yang lebih luas rata-rata berkisar antara 13 hingga 15 jam.
Ini termasuk Arab Saudi, UEA, Kuwait, Bahrain, Oman, Qatar, Irak, Yaman, Iran, Lebanon, Mesir, Maroko, Tunisia, Libya, dan Palestina.
Advertisement