Liputan6.com, Jakarta - CEO Twitter Elon Musk, co-founder Apple Steve Wozniak, dan lebih dari 1.000 petinggi perusahaan teknologi meminta OpenAI menghentikan sementara pengembangan ChatGPT.
Lewat petisi online tersebut, nama-nama terkenal itu menyerukan agar OpenAI dapat menghentikan sementara pengembangan chatbot lebih pintar dari ChatGPT saat ini selama enam bulan.
Advertisement
Petisi ini pertama kali dibuat Future of Life Institute, sebuah organisasi nirlaba bekerja mengurangi bencana global dan risiko eksistensial dari kecerdasan buatan terhadap umat manusia.
Hingga berita ini ditulis, petisi berjudul "Pause Giant AI Experiments: An Open Letter" ini sudah ditandatangani oleh 1344 orang.
Selain Elon Musk dan Steve Wozniak, nama-nama seperti Jaan Tallinn, co-founder Skype hingga Craig Peters, CEO Getty Images.
"Kami mengimbau semua pengembang AI untuk segera menghentikan sementara pelatihan sistem AI lebih kuat dari GPT-4 setidaknya selama 6 bulan," tulis organisasi nirlaba tersebut.
Institut itu menyarankan, penghentian sementara selama enam bulan tersebut dapat digunakan pengembang untuk merancang, mengembangkan, dan menerapkan protokel agar chatbot AI buatan mereka dapat dipakai dengan aman.
Juru bicara proyek mengatakan, tanda tangan paling awal telah diperiksa ulang, tetapi tampilan nama dihentikan sementara karena permintaan tinggi.
“Semua penandatangan dalam daftar telah diverifikasi secara independen,” kata Wakil Presiden Future of Life Institute, Anthony Aguirre kepada Decrypt, Kamis (30/3/2023).
Informasi, baik Google dan Microsoft saat ini terlah bekerja keras untuk mengimplementasikan teknologi mereka berdasarkan chatbot AI baru.
Microsoft dan Google sendiri sempat dikritik pedas ketika mereka memperkenalkan teknologi berbasis AI masing-masing, seperti Bing dan Bard.
Kala itu, implementasi chatbot AI di Bing bernasib buruk dan Bard milik Google melakukan kesalahan faktual saat demo pertamanya di depan banyak orang.
OpenAI: Ada Bug yang Bisa Bocorkan Data Sensitif Pengguna ChatGPT
Sebelumnya, pengguna ChatGPT memposting tangkapan layar di Reddit yang menunjukkan sidebar mereka menampilkan riwayat obrolan sebelumnya dari pengguna lain. Hanya judul percakapan yang terlihat.
Menanggapi hal ini, sebagaimana dilansir Engadget, Sabtu (25/3/2023), OpenAI membuat chatbot AI besutannya itu offline selama hampir 10 jam untuk melakukan penyelidikan.
Hasil penyelidikan tersebut mengungkapkan masalah keamanan yang lebih dalam, di mana bug riwayat obrolan mungkin juga berpotensi mengungkap data pribadi dari 1,2 persen pelanggan ChatGPT Plus (paket langganan US$ 20 per bulan).
"Beberapa jam sebelum kami menjadikan ChatGPT offline pada hari Senin, beberapa pengguna dapat melihat nama depan dan belakang pengguna aktif lainnya, alamat email, alamat pembayaran, empat digit terakhir (hanya) dari nomor kartu kredit, dan nomor kartu kredit. tanggal kedaluwarsa. Nomor lengkap kartu kredit tidak diungkapkan," tulis tim OpenAI.
Bug ini telah ditambal untuk pustaka yang rusak, diidentifikasi OpenAI sebagai pustaka sumber terbuka klien Redis, redis-py.
Perusahaan telah mengambil langkah-langkah tambahan untuk mencegah hal ini terjadi lagi di masa mendatang, termasuk memperketat pemeriksaan ke panggilan perpustakaan.
Advertisement
Bill Gates: ChatGPT Berbasis AI Sama Pentingnya dengan Internet dan Gadget
"Memeriksa log secara terprogram untuk memastikan bahwa semua pesan hanya tersedia untuk pengguna yang benar dan meningkatkan logging untuk mengidentifikasi kapan masalah sedang terjadi dan sepenuhnya mengonfirmasi bahwa masalah itu telah berhenti," OpenAI memaparkan.
Perusahaan menuturkan juga telah menghubungi sejumlah pengguna ChatGPT yang terkena dampak masalah ini.
Selain itu, Bill Gates menyamakan pengembangan ChatGPT berbasis kecerdasan buatan (AI) dengan munculnya komputer pribadi. Menurutnya, teknologi baru ini akan memungkinkan pengguna merasa seperti memiliki “pekerja kerah putih” sebagai asisten pribadi.
Melansir NY Post, Sabtu (25/3/2023), Bill Gates mengungkapkan, perkembangan AI sama mendasarnya dengan penciptaan mikroprosesor, komputer, internet, dan ponsel.
"Ini akan mengubah cara orang bekerja, belajar, bepergian, mendapatkan perawatan kesehatan, dan berkomunikasi satu sama lain,” tulis Gates dalam postingan blog yang diunggah Selasa (21/3/2023), berjudul “The Age of AI has Begun”.
Gates juga memperkirakan, seluruh industri akan turut berorientasi pada pengembangan teknologi AI. Bahkan, perusahaan bisnis akan membedakan dirinya pada seberapa baik mereka menggunakan chatbot AI.
“Meskipun manusia masih lebih baik daripada GPT dalam banyak hal, ada banyak pekerjaan di mana kemampuan ini tidak banyak digunakan,” tulis salah satu pendiri Microsoft ini.
Kerjasama Microsoft dengan OpenAI
Akhir-akhir ini, Microsoft telah menggelontorkan miliaran dolar pada ChatGPT dan bermitra dengan OpenAI untuk menambahkan fitur ini ke mesin pencariannya, yakni Bing.
Gates mengungkapkan bahwa ia telah bertemu dengan tim dari OpenAI sejak 2016 dan terkesan dengan kemajuan mereka yang stabil. Sebagai informasi, OpenAI merupakan firma riset AI yang meluncurkan teknologi ChatGPT dan berbasis di Silicon Valley.
Dalam tulisannya, tahun lalu Gates menantang OpenAI untuk melatih kecerdasan buatan untuk lulus ujian biologi Advanced Placement. Yang mengagumkan, beberapa bulan kemudian ChatGPT mendapatkan 59 dari 0 pertanyaan dalam ujian tertulis.
“Saya tahu saya baru saja melihat kemajuan terpenting dalam teknologi sejak antarmuka pengguna grafis,‘ tulis Gates.
Gates melanjutkan, seiring dengan semakin murahnya daya komputasi, kemampuan ChatGPT untuk mengekspresikan ide akan semakin mirip Pekerja kerah putih yang tersedia untuk membantu Anda dalam berbagai tugas.
Advertisement