Tinjau Panen Raya di Maros Sulsel, Jokowi: Surplus Bisa Dibawa untuk Daerah Lain

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau secara langsung pelaksanaan panen raya padi di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (30/3/2023).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 30 Mar 2023, 12:21 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau secara langsung pelaksanaan panen raya padi di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (30/3/2023). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau secara langsung pelaksanaan panen raya padi di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (30/3/2023). Dia berharap hasil panen di Sulawesi Selatan dapat melebihi target sehingga bisa dibawa ke provinsi lain yang membutuhkan.

"Sebagai lumbung beras Sulawesi Selatan, sekarang ini kita lihat Maros sudah mulai juga panen raya dan kita harapkan nanti hasilnya yang surplus itu bisa dibawa ke provinsi yang lain yang membutuhkan," kata Jokowi dalam keterangannya usai peninjauan, dikutip dari siaran pers, Kamis (30/3/2023).

Menurut dia, hasil panen di Kabupaten Maros tergolong bagus. Kendati sebelumnya sejumlah lahan terendam banjir, tapi padi yang dihasilkan bisa mencapai sekitar 5,5 ton per hektare.

"Ini kenapa 5,5 ton per hektare karena terkena banjir dua kali, terendam dua kali sehingga agak menurunkan produksinya, tetapi 5,5 (ton) juga sudah hasil yang baik," jelasnya.

Jokowi pun berharap jumlah padi yang dihasilkan di Sulawesi Selatan (Sulsel) setidaknya dapat melebihi target yang ditetapkan. Sehingga, hasil panen dapat didistribusikan ke daerah lainnya.

"Ya kalau bisa di atas dua juta (ton) baik, ini kan belum panen, nanti kalau sudah panen semua baru bisa ketahuan," tutur Jokowi.


Soal Harga Beras

Presiden Jokowi bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat meninjau panen raya padi di Kelurahan Baji Pamai, Kecamatan Maros Kota, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis, 30 Maret 2023.

Terkait harga beras, dia menilai jika jumlah pasokan beras tinggi, nantinya secara otomatis harga beras akan turun.

“Ya kita harapkan itu mulai panen, panen, panen, kemudian masuk ke rice mill, kemudian keluar sebagai beras, segera masuk ke pasar," jelasnya.

"Artinya, kalau suplainya banyak, suplainya melimpah itu sudah otomatis teorinya pasti harga turun. Kalau suplainya kurang berarti otomatis harga naik," sambung Jokowi.

Turut mendampingi dalam peninjauan yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, dan Bupati Maros Chaidir Syam.

INFOGRAFIS JOURNAL Negara dengan Konsumsi dan Produksi Beras Jadi Nasi Terbanyak di Dunia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya