Liputan6.com, Jakarta - Sosok Nadia Kahf, seorang pengacara yang mengenakan hijab dari Wayne, New Jersey tengah menjadi sorotan. Nadia Kahf dikatakan menjadi hakim berhijab pertama di Amerika Serikat.
Dikutip dari North Jersey, Kamis (30/3/2023), Nadia Kahf menarik kerumunan orang yang berdiri di Gedung Pengadilan Passaic County Selasa, 28 Maret 2023. Kala itu, ia dilantik sebagai hakim Pengadilan Tinggi negara bagian tersebut.
Advertisement
Ini menjadi acara yang memicu berita utama internasional yang menggambarkannya sebagai perintis. Keesokan harinya, Dalya Youssef, seorang pengacara hukum keluarga yang juga mengenakan hijab, disumpah di bangku Pengadilan Tinggi di Somerset County.
Bagi perempuan Muslim yang telah lama menghadapi stereotip berbahaya tentang agama mereka dan peran mereka di dalamnya, memiliki dua perempuan yang secara lahiriah menunjukkan keimanan mereka pada posisi menonjol seperti itu sangatlah berarti.
"Ini membawa banyak kebanggaan dan banyak inspirasi di hati saya mengetahui mereka dapat menjalankan keyakinan mereka secara terbuka tanpa kompromi dan terus melayani komunitas kami dengan cara yang terhormat," kata Rana Sabagh, seorang manajer layanan sosial di masjid Paterson, menyebutnya sebagai "momen yang membanggakan dan bersejarah".
Kahf dan Youssef bukanlah perempuan Muslim pertama yang menjadi hakim negara. Sharifa Salaam dan Kalimah Ahmad masing-masing menjabat sebagai hakim Pengadilan Tinggi di wilayah Essex dan Hudson. Tiga pria Muslim juga menjadi hakim negara bagian, Sohail Mohammed di Passaic County, Rahat Babar di Mercer County, dan Hany Mawla di Divisi Appellate.
Kata Nadia Kahf Usai Dilantik Jadi Hakim
Potret Kahf yang mengenakan hijab bersumpah di atas Al-Qur'an dan mendapat tepuk tangan meriah, menarik perhatian publik, dan dibagikan secara luas di media sosial. Pengambilan sumpah dilakukan di depan anak-anaknya, orangtua, suaminya serta kerumunan pendukung yang begitu besar.
Saat disumpah, dia menggunakan Al-Qur'an kuno yang ditulis tangan oleh nenek buyutnya pada 1880-an. Sosok Nadia Kahf juga menjadi berita utama di situs berita di Maroko, India, dan Turki. "Nadia Kahf menjadi hakim berhijab pertama di New Jersey," tulis Sinar Daily, sebuah situs berita di Malaysia.
"Saya sangat bangga mewakili komunitas Muslim dan Arab di New Jersey dan Amerika Serikat," kata Kahf pada upacara pelantikan. "Saya ingin generasi muda melihat bahwa mereka bisa menjalankan agamanya tanpa rasa takut. Bahwa mereka bisa menjadi siapa mereka. Keanekaragaman adalah kekuatan kita. Itu bukan kelemahan kita."
Youssef dilantik keesokan harinya di gedung pengadilan Somerset County. Sementara, upacara pelantikan resmi yang lebih besar direncanakan untuk menghormatinya dalam beberapa minggu.
Advertisement
Sosok Nadia Kahf
Dikutip Middle East Monitor, Nadia Kahf yang berasal dari Suriah adalah seorang pengacara hukum dan imigrasi dari Wayne. Ia akan menjabat sebagai hakim Pengadilan Tinggi Passaic County setelah Gubernur New Jersey Phil Murphy mencalonkannya setahun yang lalu, menurut media lokal.
Meskipun Kahf bukan perempuan Muslim pertama yang menjabat sebagai hakim negara, dia adalah yang pertama mengenakan hijab di bangku hakim. Sejak 2003, ia duduk di dewan Dewan Hubungan Amerika-Islam cabang New Jersey. Ini adalah sebuah organisasi hak-hak sipil Muslim di mana Kahf sekarang menjabat sebagai ketua.
Kahf juga penasihat hukum untuk Wafa House, sebuah lembaga layanan sosial dan kekerasan dalam rumah tangga nirlaba yang berbasis di kota Clifton, dan ketua Islamic Center of Passaic County. North Jersey mewartakan, pengangkatan para perempuan ini ke Pengadilan Tinggi New Jersey terjadi karena beberapa perempuan menghadapi prasangka dan langkah-langkah untuk membatasi penggunaan hijab di Prancis dan India.
Keterlibatan Perempuan Muslim
Stereotip umum berakar pada kebohongan, kata Dalia Fahmy, seorang profesor ilmu politik di Long Island University. Di AS, perempuan Muslim adalah kelompok minoritas agama paling berpendidikan kedua, kata Fahmy.
Dalam dua pemilihan terakhir, hampir 200 perempuan Muslim mencalonkan diri, dengan banyak yang memenangkan pemilihan mereka, tambah Fahmy. Di New Jersey, dua Muslim pertama yang bertugas di Badan Legislatif negara bagian, Shama Haider dan Sadaf Jaffer, adalah perempuan.
"Perempuan Muslim sepanjang sejarah telah mencapai tingkat pendudukan dan kekuasaan tertinggi," kata Fahy. "Itu tidak tercermin dalam apa yang kita lihat dalam budaya populer dan media populer."
Di New Jersey, komunitas yang disebut Kahf dan Youssef sebagai rumah telah mengenal kedua perempuan ini sebagai pemimpin, jauh sebelum mereka menjadi hakim. Kahf, seorang pengacara hukum keluarga dan imigrasi di Haledon, telah menjabat sebagai ketua Dewan Hubungan Amerika-Islam cabang New Jersey, sebuah organisasi hak-hak sipil Muslim.
Advertisement