Ma'ruf Amin: Batal Gelar Piala Dunia U-20 Bukanlah Kiamat, Harus Ikhlas

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 bukanlah suatu kiamat.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 30 Mar 2023, 13:39 WIB
Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu dan Badan Intelijen Negara (BIN) serta kepolisian untuk memperkuat sinergi jelang Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 bukanlah suatu kiamat.

"Saya pikir, peristiwa ini tidak boleh membuat kita kemudian kehilangan semangat seperti kiamat itu," katanya, Kamis (30/3/2023).

Dia menyatakan,  memang sudah terjadi bahwa Indonesia tidak jadi jadi penyelenggara Piala Dunia U-20. Ini sudah menjadi keputusan. Wapres menyebut semua pihak harus ikhlas atas putusan FIFA tersebut.

"Apapun harus kita terima dengan ikhlas, tapi tidak berarti itu kemudian kiamat ya bagi dunia persepakbolaan kita," ungkapnya.

Menurutnya, FIFA  masih ingin tetap membina persepakbolaan nasional Indonesia. Apalagi pemerintah Indonesia telah menetapkan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

"Desain Besar Olahraga Nasional kita itu tidak boleh terganggu, harus berjalan dan pembinaan harus terus, agar sepakbola kita punya reputasi yang baik, persepakbolaan kita harus mendunia, harus bagus, harus bisa menjadi juara baik di ASEAN, di Asia bahkan juga tingkat dunia," jelas Wapres.

Dalam pernyataan FIFA yang disampaikan dalam laman resminya, FIFA mengatakan akan secepatnya menunjuk tuan rumah baru, sedangkan tanggal penyelenggaraan kompetisi itu tidak berubah yaitu pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023.

Selain itu diumumkan pula bahwa potensi sanksi terhadap Indonesia juga akan diumumkan pada tahap berikutnya.

"FIFA ingin menggarisbawahi meski terdapat keputusan ini, pihaknya tetap berkomitmen untuk secara aktif membantu PSSI, melalui kerja sama erat dan dengan dukungan Presiden (Joko) Widodo, pada proses transformasi sepak bola Indonesia menyusul tragedi yang terjadi pada Oktober 2022," demikian pernyataan FIFA.

 


Bantuan untuk PSSI

Aktivitas pekerja saat perawatan lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/1/2023). Perawatan kebersihan Stadion berkapasitas 88.083 penonton tersebut dilakukan secara rutin jelang pertandingan Internasional Sepakbola U-20 di Indonesia yang diikuti 24 negara untuk ajang bergengsi sepak bola yang akan berlangsung 20 Mei hingga 11 Juni 2023 mendatang. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

 

Anggota-anggota tim FIFA juga akan terus hadir di Indonesia dalam bulan-bulan mendatang, dan akan memberikan bantuan yang diperlukan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Erick Thohir.

Pernyataan itu ditutup dengan informasi bahwa pertemuan antara Presiden FIFA dan Ketua Umum PSSI untuk melakukan diskusi-diskusi lanjutan, akan dijadwalkan dalam waktu dekat.

Piala Dunia U-20 menjadi perhatian banyak pihak di Indonesia setelah muncul penolakan terhadap kedatangan timnas Israel sebagai salah satu calon peserta. Gubernur Bali I Wayan Koster bahkan sempat mengirimkan surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga untuk menyatakan bahwa Bali enggan menjadi tuan rumah untuk pertandingan-pertandingan yang melibatkan Israel.

Sejumlah penolakan tersebut kemudian membuat FIFA membatalkan proses drawing peserta grup yang semestinya berlangsung pada Jumat (31/3), lima hari sebelum acara tersebut digelar. Sebelum kemudian benar-benar mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Infografis FIFA Batalkan Drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali, Indonesia Menanti Sanksi? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya