Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury buka suara soal rencana penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT). Pihaknya disebut masih menimbang-nimbang sejumlah faktor.
Sebelumnya, beredar kabar rencana IPO Pupuk Kaltim dilakukan pada semester I tahun 2023 ini. Namun, Pahala belum merinci dan mengaku masih mempertimbangkan kondisi pasar.
Advertisement
"Kami belum putuskan (waktunya), karena (sentimen) market-nya itu," kata dia saat ditemui di Gedung Danareksa, Kamis (30/3/2023).
Kendati begitu, Pahala tidak juga memberi bocoran kapan waktu yang tepat untuk Pupuk Kaltim melantai di bursa saham. Dia menekankan, saat ini kondisi keuangan perusahaan sedang dalam kondisi yang baik.
Baiknya kondisi keuangan ini menjadi sinyal kalau operasional tengah berjalan optimal. Meski begitu, Pahala tak merinci kaitan lebih jauh dengan rencana IPO Pupuk Kaltim.
"Kondisi likuiditas Pupuk Kaltim sangat bagus sekali, dan memiliki tingkat debt yang rendah sekali," ujarnya.
Persiapan Pupuk Kaltim
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengungkap persiapan yang sedang dilakukannya agar bisa melantai di bursa saham. Salah satunya adalah laporan kinerja perusahaan untuk mendukung langkah itu.
Rahmad juga menyinggung soal rencananya membangun pabrik di Fakfak, Papua Barat. Itu jadi bagian rencana jangka panjangnya. Kendati, dia juga enggan membocorkan kapan waktu yang dibidik untuk perusahaan melakukan IPO.
"Untuk IPO ke depan, sasaran jangka panjang kita termasuk pembangunan pabrik pupuk di Papua Barat. Saat ini sudah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), jadi kita akan kembangkan dan kinerja akan kita jaga," kata dia, di The Langham Jakarta.
Advertisement
Kinerja Keuangan
PT Pupuk Kaltim (Persero) sukses mengantongi laba bersih Rp 14,59 triliun di sepanjang 2022 silam. Angka tersebut melonjak 137 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Kinerja keuangan 2022 cukup bagus. Keuntungan bersihnya sekitar Rp 14,5 triliun, dua kali lipat lebih dibanding prestasi tahun 2021," ujar Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi dalam sesi konferensi pers di The Langham, Jakarta, Rabu (29/3/2023).
Rahmad mengatakan, capaian tersebut merupakan buah kerja perseroan yang sukses melakukan efisiensi biaya produksi di tengah kenaikan harga gas di Indonesia.
Pada 2023, ia melanjutkan, Pupuk Kaltim bertekad menggenjot produksinya untuk mencapai target 2,768 juta ton amoniak, 3,399 juta ton urea, dan 250 ribu ton NPK.
"Jumlah produksi tersebut bertujuan memenuhi sebesar kurang lebih 3,4 juta ton atau sekitar 63 persen dari kebutuhan pupuk urea nasional," imbuh Rahmad.
Rencana Perseroan
Ia melanjutkan, rencana perseroan untuk tahun ini berbasis pada prinsip growth strategy yang terdiri atas aspek operational and supply chain excellence, diversification excellence, dan geographical expansion excellence.
Menurut dia, inti dari penerapan growth strategy tersebut berbasis pada penurunan biaya produksi. Pada saat bersamaan juga mampu meningkatkan kualitas serta kuantitas produksi dan mendistribusikannya dengan cermat.
"Proses ini didukung digitalisasi lini produksi dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance)," pungkas Rahmad.
Advertisement