Liputan6.com, Jakarta Indonesia sudah dipastikan tak menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 sesuai keputusan FIFA. Mereka pun melampiaskan kepada sejumlah figur yang dinilai ikut membuat Indonesia gagal menjadi tuan rumah, salah satunya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ketua Umum Asosiasi Survei Opini Publik Indonesia (Asopi), Umar S Bakry disebut telah mengecewakan kerja Pesiden Joko Widodo atau Jokowi.
Advertisement
"Upaya kerja keras Presiden Jokowi selama lebih dari 4 tahun dengan telah mengucurkan dana triliyunan rupiah musnah seketika akibat penolakan tersebut," kata dia, Kamis (30/3/2023).
Indonesia juga hampir harus mengubur mimpi menjadi tuan rumah Olimpiade dan sejumlah event olahraga international lainnya, jika FIFA akhirnya memberikan sanksi.
"Bisa dikatakan Indonesia akan terisolasi dari pergaulan masyarakat olahraga international gara-gara sikap konyol Ganjar dan sejumlah komponen masyarakat lainnya," kata Umar.
Sementara, pengamat politik Arifki Chaniago memandang, Jokowi kecewa Indonesia dibatalkan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Manuver Ganjar itu bakal berdampak kepada dukungan Jokowi di Pilpres 2024.
"Manuver Ganjar dalam menolak Timnas Israel di Piala Dunia U-20 mencengangkan. Ganjar mau terang-terangan, apakah mau memastikan tiket Pilpres sehingga mau melawan Jokowi? Ganjar membuat keputusan yang sangat dilematis," kata dia, Kamis (30/3/2023).
Direktur Eksekutif Aljabar Strategic ini mengatakan, Jokowi bakal 'menghukum' Ganjar yang punya kebijakan berbeda. Hubungan Jokowi dan Ganjar diprediksi bakal memanas setelah polemik Piala Dunia U-20.
Maka, Jokowi bisa mengarahkan dukungannya semakin kuat kepada Prabowo.
"Mungkin akan lewat KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) atau mengarah ke Gerindra dan Prabowo karena Jokowi orang yang susah menerima pihak yang berbeda haluan dengan beliau," jelas Arifki.
Ganjar Pranowo
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku kecewa usai FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang penyelenggaraannya tinggal menghitung hari.
"Ya kecewalah, kita sudah siapkan sejak awal kok, kan tinggal beberapa catatan saja yang bisa kita lakukan," katanya di Semarang, Kamis (30/3/2023).
Ganjar menyebut, Indonesia masih punya peluang menjadi Co-Host Piala Dunia U-20.
"Kalau boleh saya sampaikan, di awal-awal yang berkomunikasi sebelum saya mengeluarkan statemen kepada seluruh kementerian, termasuk PSSI adalah peluang co-host sehingga relasi antarnegara, konstitusi terpegang, dan olahraga berjalan," ujarnya.
Ganjar meminta semua pihak menunggu keputusan satu tahap lagi dari FIFA dan pemerintah.
"Satu kata yang saya sampaikan tunggu keputusan satu tahap lagi, kalau bahasanya Mas Gibran di Twitter-nya 'ada plan b dan plan c', mudah-mudahan November 2023 ada keputusan yang baik untuk kita semua," katanya.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Advertisement