Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Jokowi Berharap Indonesia Masih Dipercaya Gelar Event Lain

Presiden RI Joko Widodo menginstruksikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk terus melobi FIFA agar tidak menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. Termasuk menjaga peluang Indonesia menjadi tuan rumah ajang-ajang lainnya.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 30 Mar 2023, 18:52 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Presiden FIFA Gianni Infantino. Jokowi memberi pernyataan terhadap keputusan FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo menginstruksikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk terus melobi FIFA agar tidak menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. Termasuk menjaga peluang Indonesia menjadi tuan rumah ajang-ajang lainnya.

Tanah Air terancam hukuman setelah FIFA mencabut status Indonesia sebagai penyelenggara Piala Dunia U-20 2023. Kompetisi itu dijadwalkan berlangsung 20 Mei hingga 11 Juni mendatang.

"Tadi malam, saya mendapat kabar FIFA membatalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Tentunya kita harus menghormati keputusan tersebut. Saya tahu keputusan ini membuat banyak masyarakat kecewa," kata Jokowi pada keterangannya.

"Saya pun sama, juga merasakan hal itu. Kecewa dan sedih. Tapi jangan menghabiskan energi untuk saling menyalahkan satu sama lain. Sebagai bangsa yang besar, kita harus melihat ke depan. Jadikan hal ini sebagai pembelajaran berharga bagi kita semua, bagi persepak bolaan nasional Indonesia.

"Saya sudah meminta Ketua Umum PSSI Erick Thohir agar sepak bola Indonesia tidak terkena sanksi. Termasuk kesempatan untuk jadi tuan rumah event-event internasional lainnya," pungkas Jokowi.


Keputusan FIFA Coret Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023

Logo FIFA. (AFP PHOTO / FABRICE COFFRINI)

Kabar buruk menimpa kancah sepak bola Indonesia. Tanah Air dipastikan batal menyandang status sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 yang dijadwalkan berlangsung pada 20 Mei hingga 11 Juni mendatang.

FIFA memutuskan untuk menarik posisi Indonesia sebagai lokasi penyelenggara menyusul adana gelombang penolakan partisipasi Israel dari sejumlah pihak di dalam negeri.

Langkah besar FIFA sebenarnya sudah tercium sejak beberapa waktu lalu. Federasi sepak bola dunia membatalkan pelaksanaan drawing FIFA World Cup U-20 di Bali yang sejatinya bakal dihelat pada Jumat (31/3/2023).

Keputusan tersebut dipandang sebagai peringatan keras dari FIFA. Pasalnya, tak hanya kelompok awam dan ormas, Gubernur Bali I Wayan Koster sendiri juga menentang kedatangan Timnas Israel U-20 lewat surat resminya.

Presiden Joko Widodo sampai turun tangan memberikan instruksi khusus kepada Ketua Umum PSSI merangkap Ketua Panitia Lokal (LOC) Erick Thohir untuk menyambangi FIFA guna menyelamatkan posisi Indonesia di Piala Dunia U-20 2023.

Sosok yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu sudah bertolak ke Doha, Qatar sejak Rabu (29/3/2023) dini hari WIB guna mengadaka pertemuan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino beserta jajarannya.

Malang upaya tersebut rupanya gagal membuahkan hasil positif. Federasi sepak bola internasional pada akhirnya memilih untuk mencabut status Tanah Air sebagai tuan rumah akibat kondisi Indonesia yang kurang kondusif untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-20.

Simak bunyi pernyataan lengkap FIFA FIFA terkait pembatalan posisi Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan FIFA World Cup U-20, pada Rabu (29/3/2023) malam WIB, berikut ini!


Pernyataan Lengkap FIFA, Cabut Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Reaksi kecewa sejumlah pemain Timnas Indonesia U-20 setelah FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada Rabu (29/03/2023) malam WIB. (Dok. PSSI)

"Menyusul pertemuan antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Umum Asosiasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) Erick Thohir pada hari ini, FIFA telah memutuskan untuk membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah FIFA World Cup U-20 akibat situasi yang sedang terjadi,” tulis mereka dalam email resminya.

Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal pertandingan yang sejauh ini masih belum berubah. Sanksi potensial terhadap PSSI juga kemungkinan akan diputuskan setelah ini...

FIFA ingin menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan tersebut, (kami) tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI, bekerja sama erat dan (menerima) dukungan Presiden Widodo, dalam proses transformasi sepakbola Indonesia pasca tragedi yang terjadi pada Oktober 2022.

Anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan bakal memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Ketua Umum (Erick) Thohir,” tambah mereka.

Pertemuan lain antara Presiden FIFA dan Ketua Umum PSSI untuk membahas lebih lanjut (masalah ini) akan dijadwalkan dalam waktu dekat."

Infografis FIFA Batalkan Drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali, Indonesia Menanti Sanksi? (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya