Benarkah Pemain Sepak Bola yang Tengah Bepuasa Bisa Berefek pada Hasil Pertandingan?

Pakar kesehatan dan nutrisi dari Inggris, Ron Maughan, mengaku sangat rumit mengukur efek puasa dalam sepak bola, karena begitu banyak variabel.

oleh AY Yustiawan diperbarui 31 Mar 2023, 13:30 WIB
Penyerang Liverpool, Mohamed Salah (tengah) berselebrasi dengan rekan satu timnya setelah mencetak gol ke gawang Rangers selama pertandingan lanjutan Grup A Liga Champions di stadion Ibrox di Glasgow, Skotlandia, Kamis, 13 Oktober 2022. Salah mencetak tiga gol dan mengantar Liverpool menang telak atas Rangers 7-1. (AP Photo/Scott Heppell)

Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadhan 2023 sudah berjalan hampir satu pekan lebih. Seluruh umat muslim di dunia tentu masih melaksanakan ibadah puasa, kecuali yang berhalangan.

Begitu juga dengan mereka yang berkiprah di dunia olah raga, seperti pemain sepak bola. Meski harus menjaga ketahanan fisiknya, karena tengah berpuasa para pesepak bola muslim tetap ikut menjalankan rukun Islam ketiga itu.

Apalagi, kompetisi Eropa termasuk di Indonesia sedang memasuki masa krusial menuju gelar juara. Namun, pakar kesehatan dan nutrisi dari Inggris, Ron Maughan mengaku belum bisa menyimpulkan efek yang timbul saat pemain sepak bola menunaikan ibadah puasa dengan hasil akhir pertandingan.

Maughan juga belum bisa memastikan puasa bisa mengganggu performa tim. "Kami hanya mengetahuinya sedikit," kata ahli nutrisi olahraga di Loughborough University itu.

Maughan mengakui sangat rumit mengukur efek puasa dalam sepak bola. Ada begitu banyak variabel dalam sepak bola yang hampir mustahil untuk menunjukkan efeknya.


Dampak Besar

Mohamed Salah - Salah merupakan bintang sepak bola muslim yang dikenal taat dan rajin menjalankan ibadah puasa selama Ramadan. Bahkan Salah tetap menjalankan ibadah puasa saat tampil final Liga Champions 2018/19. (AFP/Paul Ellis)

"Mungkin adil mengatakan tidak ada dampak besar antara puasa dan sepak bola. Sebuah tim tidak memiliki kesempatan signifikan memetik kemenangan melawan dari tim kuat seperti Barcelona bahkan jika semua pemainnya berpuasa," katanya.

Berdasarkan riset yang dilakukan, Maughan hanya menemukan puasa memiliki efek terhadap cabang olahraga yang menuntut ketahanan fisik dan daya tahan tubuh besar seperti maraton. "Tapi dampaknya relatif kecil," ucap Maughan


Tergantung Niat

Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, memeluk pemainnya, Mohamed Salah, setelah The Reds kalah 0-2 dari Everton dalam laga derbi Merseyside di Anfield pada pekan ke-25 Premier League, Minggu (21/2/2021). (PAUL ELLIS / POOL / AFP)

Sementara itu, Nick Worth, direktur medis klub Al Jazira di Abu Dhabi punya pandangan menarik. Menurut dia, puasa akan memberatkan pesepak bola atau malah meringankan, tergantung pada niat dari pemain itu sendiri.

"Semua tergantung pada fokus individu itu sendiri. Karena keyakinan seorang muslim menjadi dasar dari kehidupan mereka pada waktu yang penting. Keyakinan mereka menjadi yang utama dibanding sepak bola," tandasnya.


Jauh Lebih Kuat

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, memberikan arahan kepada Sadio Mane dan Mohamed Salah saat menghadapi Midtjylland pada laga Liga Champions 2020/2021 di Stadion Anfield, Rabu (28/10/2020) dini hari WIB. Liverpool menang 2-0 atas Midtjylland. (AFP/Peter Powell/pool)

Pendapat Nick Worth ini sejalan dengan pemahaman mantan bintang Wigan era 2000-an, Amir Zaki. Pemain asal Mesir ini adalah pesepak bola profesional yang taat beribadah termasuk pada bulan Ramadhan.

Bagi Amir Zaki, berpuasa adalah kewajiban seorang muslim dan jika tidak dalam kondisi sakit atau bepergian, dia akan tetap berusaha menjalankannya.

"Saya berpuasa setiap hari dan tak merasa performa saya jadi terganggu malah merasa jauh lebih kuat. Saya sudah banyak menjalani pertandingan di mana saya tetap berpuasa," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya