Liputan6.com, Jakarta PSSI belum mengambil langkah untuk mencari turnamen baru menggantikan Piala Dunia U-20 2023. Otoritas sepak bola Indonesia tersebut sejauh ini masih fokus mencari cara menghindari sanksi FIFA.
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga pun membantah bila PSSI disebut tengah beruapaya mengambil alih status tuan rumah Piala Dunia U-17 sebagai pelipur lara atas lepasnya status tuan rumah Piala Dunia U-20.
Advertisement
"Tidak ada," ujar Arya saat dikonfirmasi mengenai rumor tersebut, Kamis malam (30/3/2023).
"Saat ini kami fokus agar (Indonesia) tidak terkena sanksi," Arya Sinulingga menambahkan.
Indonesia seharusnya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang berlangsung tahun ini. Hanya saja, gejolak politik terkait penolakan Israel di Tanah Air berbuntut pada pembatalan acara tersebut.
Sabtu malam (29/9), FIFA telah mengeluarkan keputusan untuk mencabut status tuan rumah Indonesia. Langkah tersebut diambil setelah pertemuan antara Ketua Umum PSSI yang merangkap sebagai Ketua LOC, Erick Thohir dan Presiden FIFA, Gianni Infantino di Doha, Qatar, pada hari yang sama.
Dalam keterangan resminya, FIFA tidak hanya mencabut status tuan rumah Indonesia. Otoritas sepak bola dunia yang bermarkas di Zurich, Swiss itu juga membuka peluang menjatuhkan sanksi bagi PSSI.
Argentina Resmi Calonkan Diri Jadi Pengganti
Sejauh ini, Argentina telah resmi mencalonkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 menggantikan Indonesia. FIFA rencananya akan memberikan keputusan dalam beberapa hari ke depan. Argentina berambisi menjadi tuan rumah agar bisa tampil setelah timnya gagal menembus babak kualifikasi.
Nama Peru juga sempat muncul menjadi kandidat pengganti Indonesia. Peru sendiri merupakan tuan rumah Piala Dunia U-17 yang akan berlangsung pada 10 November hingga 2 Desember mendatang.
Advertisement
Peru Tuan Rumah Piala Dunia U-17
Namun belakangan muncul kabar yang menyebut Peru tidak siap menggelar hajatan tersebut. Pemerintah seperti dilansir berbagai media disebut telah menolak relokasi dana untuk perbaikan stadion.
Pemerintah Peru lebih memprioritaskan alokasi dana untuk biaya pemulihan masyarakat yang jadi korban bencana banjir, gempa bumi, dan penataan kembali kawasan yang rusak akibat Topan Yaku.
Tidak seperti Piala Dunia U-20, turnamen Piala Dunia U-17 tidak akan diikuti oleh Israel. Mereka tidak lolos ke putaran utama setelah hanya mampu menempati urutan ke-16 pada fase elite round.