Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 memberi pelajaran bagi Indonesia untuk mengembangkan kolaborasi antar elemen kebangsaan dan masyarakat.
Termasuk partnership antara Kementerian Kesehatan RI dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID)
Advertisement
“Kita kerja sama mulai dari vaksinasi, PCR, deteksi, alat-alat kesehatan, bantuan alat, bantuan bahan, maupun bantuan tenaga yang diberikan oleh USAID kepada kita ini menunjukkan bahwa pandemi ini adalah pandemi kemanusiaan,” kata Wamenkes Dante dalam Acara Puncak COVID-19 Response Closeout Events "Bermitra Untuk Kemajuan Pasca COVID-19 dan Masa Depan” di Jakarta, Jumat (31/3/2023).
“Jadi bukan masalah bangsa lagi, tapi tanggung jawab bersama-sama,” tambahnya.
Ke depannya, lanjut Dante, Indonesia akan membangun kemitraan yang semakin erat dengan USAID.
“Ke depan kita akan membangun kemitraan dengan USAID yang semakin erat lagi dan membuat USAID dan Indonesia menjadi lebih solid lagi di masa datang.”
Contohnya, kerja sama dalam mengembangkan aplikasi PeduliLindungi yang kini menjadi SatuSehat.
“Misalnya kita punya platform PeduliLindungi yang sekarang berubah menjadi SatuSehat dan SatuSehat ini mungkin akan juga menjadi flatform yang membutuhkan kerja sama dengan USAID,” katanya.
Terkait vaksin, kerja sama tidak hanya dilakukan untuk mengembangkan vaksin COVID-19 terutama booster, tapi juga vaksin penyakit lain.
“Sebenarnya kita dari vaksinasi dasar yang awalnya 11 jadi 14 vaksin dan beberapa vaksin juga dikembangkan misalnya vaksin tuberkulosis dan vaksin-vaksin lainnya mungkin nanti akan ada kerja sama dengan USAID. Ini akan kita pelajari dan kita amati untuk masa-masa yang akan datang,” jelas Dante.
Bantuan Lebih dari 5 Miliar Dolar AS
Dalam sambutannya Dante menyampaikan, bantuan respons dari AS termasuk saat pandemi COVID-19 di Indonesia bernilai lebih dari USD 5 miliar. Bantuan ini telah diberikan sejak 20 tahun terakhir.
“Termasuk lebih dari 1 miliar dolar AS untuk membantu Indonesia memperkuat sistem kesehatan. USAID berharap dapat terus membangun hubungan yang kuat dengan pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah kesehatan penting lainnya.”
“Termasuk tuberkulosis, kesehatan ibu dan bayi baru lahir, serta penyakit infeksi baru,” kata Dante.
Advertisement
Kerja Sama Selama Pandemi
Selama pandemi, USAID bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk memberikan bantuan senilai 65 juta dolar AS. Dukungan COVID-19 USAID menjangkau lebih dari 90 persen masyarakat Indonesia.
Artinya, bantuan ini sudah menjangkau lebih dari 260 juta orang sekaligus mendukung lebih dari 840.000 petugas kesehatan garis depan. Serta, memperkuat kemampuan hampir 2.000 rumah sakit, klinik, dan laboratorium dalam memerangi pandemi.
USAID juga membantu pengiriman lebih dari 100 juta dosis vaksin ke Indonesia, termasuk 42 juta dosis yang disumbangkan dan didatangkan langsung dari Amerika Serikat.
“Dalam menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, Indonesia dan Amerika Serikat bekerja bersama untuk menghadapi pandemi dan bersama-sama, kita telah secara signifikan menurunkan kematian dan penyakit berat,” ujar Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia Michael F. Kleine.
Bantuan dari Tahun ke Tahun
Michael menambahkan, selama periode awal bantuan COVID-19 USAID ke Indonesia, dari 2020 hingga 2021, respons darurat kesehatan difokuskan pada perawatan pasien dan penanganan kasus. Termasuk juga koordinasi dan rekomendasi kebijakan. Serta, penguatan kapasitas laboratorium.
Pada 2021 hingga 2023, dukungan COVID-19 ini diperluas untuk mempercepat pemerataan akses serta pemberian vaksin COVID-19 yang aman dan efektif. Termasuk di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Selain membantu mendapatkan suntikan vaksin, USAID juga membantu kampanye komunikasi, pengelolaan, dan penggunaan data. Bantuan juga mencakup penjangkauan populasi yang rentan dan berisiko seperti kelompok lanjut usia.
Advertisement