Mason Greenwood Tidak Diperbolehkan Berlatih Bersama MU Hingga Musim Depan

Man United bersikeras jika mereka tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan mengenai masa depan Greenwood.

oleh Luthfa Arisyi Senapi diperbarui 31 Mar 2023, 18:30 WIB
Mason Greenwood melihat ke arah Manajer Manchester United Ralf Rangnick setelah diganti pada menit ke-60 dalam laga Liga Inggris kontra Wolverhampton Wanderers di Old Trafford, Selasa (4/1/2022) dini hari WIB. (AP Foto / Dave Thompson)

Liputan6.com, Jakarta - Mason Greenwood telah diberitahu bahwa ia tidak akan kembali berlatih di Manchester United paling cepat hingga musim depan dengan penyelidikan internal klub terkait tuduhan yang sempat diarahkan kepada sang pemain tidak mungkin selesai sebelum musim panas.

Seperti diketahui, pemain asal Inggris tersebut belum pernah bermain untuk MU sejak tuduhan tentang percobaan pemerkosaan dan penyerangan muncul pada Januari 2022 yang membuatnya ditangkap hingga akhirnya didakwa. Meski begitu, dakwaan yang telah dijatuhkan kepada Greenwood telah dibatalkan oleh pihak kepolisian Manchester bulan lalu.

Greenwood dikabarkan telah mengadakan pembicaraan dengan klub dalam beberapa pekan terakhir. Pemain berusia 21 tahun itu menekankan keinginannya untuk kembali bermain sepak bola secepat mungkin dan menekankan komitmennya untuk tetap berada di Old Trafford.

“Mason masih berusia 21 tahun, ia sekarang sudah bersih dan seharusnya diberikan kesempatan untuk membangun kembali (karirnya) dan melanjutkan kehidupan mudanya,” ujar seorang perwakilan dari Greenwood kepada The Athletic.

Namun, Manchester United bersikeras jika mereka tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan mengenai masa depan Greenwood. Saat ini klub masih terus melakukan investigasi internal seputar penangkapannya dan perilakunya di luar lapangan.


Dilema

Mason Greenwood tiba di pengadilan kota Manchester atas tuduhan percobaan kekerasan dan pemerkosaan terhadap kekasihnya. (Dok. The Sun)

Selain proses investigasi yang belum usai, Manchester United dipahami juga sedang bergulat dengan berbagai pertimbangan menyangkut kembalinya Mason Greenwood. Beberapa di antaranya adalah dilema mengenai etika, kemanusiaan, komersial dan keuangan. Terlepas dari dakwaan terhadap Greenwood yang telah dicabut, kejadian ini tentu saja dapat sangat berpengaruh kepada citra klub. Oleh karena itu, MU tidak ingin gegabah dalam menentukan langkah selanjutnya.

Di samping pertimbangan-pertimbangan tadi, ada kemungkinan juga jika klub membuat keputusan mengenai Greenwood dalam waktu dekat akan mengganggu momentum tim di kompetisi yang sedang dilakoni.


Pecah

Kasus penganiayaan Mason Greenwood ramai usai Harriet Robson mengunggah foto tubuhnya yang mengalami luka-luka dan lebam di Instagram Storynya pada Minggu (30/1/2022). Akibatnya, ia ditahan Kepolisian Manchester Raya setempat dan dibekukan dari skuad MU. (AFP/Paul Ellis)

Saat ini, dikabarkan orang-orang di dalam Manchester United terpecah ke dua kelompok, yakni mereka yang setuju Greenwood diberi kesempatan kedua dan mereka yang tidak. Misalnya seperti staf di departemen sepak bola berpandangan jika ia harus diberi kesempatan kedua. Namun, eksekutif komersial lebih waspada mengenai hal itu karena kekhawatiran atas potensi rusaknya reputasi United jika sang pemain kembali.


Potensi Kerugian

Manchester United nampaknya berada dalam situasi yang cukup sulit saat ini. Pasalnya, pun jika akhirnya mereka memutuskan untuk melepas Mason Greenwood, ada biaya besar yang mungkin harus dilunasi oleh klub, yaitu sisa kontrak sang pemain. Mantan striker timnas U-21 Inggris tersebut diketahui masih memiliki kontrak di Old Trafford hingga 2025. Greenwood juga tetap menerima gaji sebesar 70 ribu poundsterling per minggu sejak ditangguhkan tahun lalu.

Oleh karena itu, terdapat sisa nilai kontrak sekitar 8,1 juta poundsterling yang kemungkinan harus ditebus oleh Man United jika mereka memilih untuk melepasnya di akhir musim.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya