Temui Presiden Jokowi, Erick Thohir Bicara soal Potensi Sanksi FIFA untuk Indonesia

Erick Thohir beberkan hasil pertemuan dengan FIFA. Dia juga memberikan surat dari Presiden FIFA Gianni Infantino kepada Presiden Jokowi.

oleh Defri Saefullah diperbarui 31 Mar 2023, 15:25 WIB
Ketua PSSI, Erick Thohir menjelaskan hasil pertemuannya dengan Presiden FIFA Gianni Infantino kepada Presiden Jokowi (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sudah bertemu dengan Presiden Jokowi pada Jumat (31/3/2023). Erick Thohir memaparkan hasil pertemuan dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino dan juga surat pembatalan Indonesia jadi tuan rumah.

Pulang Erick Thohir ke Indonesia juga mencuatkan soal potensi sanksi dari FIFA. Erick Thohir, pria yang juga menteri BUMN ini mengatakan, masih akan menunggu panggilan dari FIFA lagi soal ini.

"Saya akan bekerja keras untuk kembali negoisasi dengan FIFA untuk menghindari sanksi yang bisa terjadi," kata Erick Thohir dalam keterangan persnya.

"Karena dari FIFA mengharapkan hal ini tidak terjadi. Dalam suratnya jelas FIFA mempertimbangkan sanksi untuk Indonesia," di amenambahkan.

Indonesia pernah disanksi tak boleh berkegiatan di event FIFA pada 2015 lalu. Saat itu, FIFA menyalahkan ada intervensi pemerintah kepada PSSI.

 

 


FIFA Adakan Rapat untuk Putuskan Sanksi untuk Indonesia atau Tidak

Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tengah) saat memberikan keterangan pers terkait update persiapan stadion Piala Dunia U-20 2023 di GBK Arena, Senayan, Jakarta pada Senin (6/3/2023). (Dok. PSSI)

FIFA masih harus mengadakan rapat khusus untuk menentukan sanksi kepada FIFA. Saat ini, FIFA memiliki 216 negara anggota dimana Indonesia salah satunya.

"Saya sedang menunggu undangan kembali dari FIFA setelah mereka akan mengadakan rapat FIFA Consul. Saya akan bersiap kembali dengan FIFA," kata Erick.

 


Erick Thohir Khawatirkan Sanksi Terberat dari FIFA

Ketua pnitia penyelenggara Piala Dunia U-20 2023 (LOC), Erick Thohir mengunjungi Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. (PSSI).

 

Erick Thohir berharap negoisasinya dengan FIFA bisa membuat Indonesia lepas dari sanksi terberat yaitu pembekuan Indonesia dari kegiatan FIFA.

"Sanksi terberat, ini yang tidak kita harapkan kalau kita tak bisa berkompetisi secara maksimal di seluruh dunia.sanksi terberat ini yang tidak kita harapkan kalau kita tak bisa berkompetisi secara maksimal di seluruh dunia," katanya.

"Sebagai timnas dan klub, ini kemunduran buat Indonesia. ini pernah terjadi di 2015. Saat itu saya bukan apa-apa, bukan menteri bukan juga ketua umum PSSI. Bapak presiden minta saya melobi FIFA sehingga sanksi dicabut pada 2016."

Erick Thohir mengatakan sepak bola Indonesia jangan sampai hancur. Soalnya banyak orang yang menggantungkan mata pencaharian dari sepak bola.

"Khusus untuk sanksi, ada sanksi ringan seperti administrasi, atau pergantian saya tak tahu lah. Tapi jangan yang terberat. Saya tak baca surat presiden fifa ke presiden," katanya.

Infografis FIFA Batalkan Drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali, Indonesia Menanti Sanksi? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya