304 Km Rel Kereta Cepat Jakarta Bandung Rampung Dipasang

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan seluruh pemasangan rel Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) telah rampung.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mei 2023, 20:14 WIB
Deretan slab track terlihat di pabrik Slab Track PT Wika Beton, Karawang, Jawa Barat, Rabu (18/5/2022). PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) telah usai menutup produksi bantalan rel Kereta Cepat Jakarta - Bandung, yang mampu memproduksi 70 unit slab track dalam satu hari atau 1.200 unit dalam satu bulan dengan melibatkan 283 tenaga kerja lokal. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan seluruh pemasangan rel Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) telah rampung.

"Kita sudah lihat fisiknya, saya kira kerja besar yang dilakukan oleh teman-teman dari WIKA (Wijaya Karya), dari tim KCIC (Kereta Cepat Indonesia China). Semua ini, saya kira sudah berjalan bagus dan kita hari ini berkumpul untuk menghadiri acara peresmian penyelesaian pemasangan rel atau track laying Kereta Api Cepat Jakarta Bandung," kata Luhut di Stasiun Halim, Jakarta Timur, Jumat.

Terdapat total sepanjang 304 kilometer rel yang telah terpasang meliputi jalur ganda seluruh trase KCJB sejauh 142,3 km, rel di empat stasiun KCJB, dan Depo Tegalluar, Kabupaten Bandung.

Lebih lanjut, Luhut juga telah mendapat laporan bahwa progres pembangunan proyek KCJB saat ini mencapai 86,19 persen.

"Dari apa yang saya dapat laporan hari ini, progres kita sudah 86,19 persen. Mungkin malah 90 persen rata-rata kita sudah bisa selesaikan sejak konstruksinya dimulai pada 2018," ungkapnya.

Ia tidak memungkiri banyak kendala yang dihadapi dalam pembangunan proyek KCJB. Namun, berkat kerja yang baik dari Indonesia dan China, proyek tersebut sampai saat ini sudah mendekati 90 persen.

"Banyak sekali memang kendala di sana sini tetapi saya kira tahun terakhir ini progresnya sudah sangat baik. Jadi, kita bangga melihat tim dari China dan tim dari Indonesia itu bisa bekerja secara baik," ujarnya.

Track Laying

Ia pun menyebut penyelesaian track laying tersebut merupakan salah satu milestone yang sangat krusial bagi keseluruhan proyek KCJB.

"Saya berharap penyelesaian track laying merupakan salah satu milestone yang sangat krusial bagi keseluruhan proyek karena sekaligus juga menjadi tanda kesiapan proyek untuk memasuki periode pengujian secara terintegrasi," kata Luhut.

Sebelumnya, proses track laying memakan waktu 12 bulan sejak dimulai pada 20 April 2022. Pekerjaan dilakukan menggunakan mesin track laying yang pertama kali ada di Indonesia. Mesin itu mampu memasang rel hingga sepanjang 4,5 km per hari, lebih cepat jika dibandingkan dengan pemasangan rel secara manual.

Rel kereta yang dipasang adalah rel dengan spesifikasi khusus untuk kereta api cepat, yaitu rel tipe R60 sepanjang 500 meter yang disambungkan dengan metode flash butt welding. Dengan metode tersebut, sambungan antarrel akan terasa mulus sehingga perjalanan KCJB semakin nyaman karena minim guncangan.

 


Stasiun Kereta Cepat di Halim Terintegrasi LRT Jabodebek, BRT, hingga Shuttle

Foto udara Slap Track atau bantalan rel di Pabrik Slab Track PT Wika Beton, Karawang, Jawa Barat, Rabu (18/5/2022). Produksi bantalan rel Kereta Cepat Jakarta - Bandung (KCJB) membutuh 30.177 unit slab track. WIKA Beton memproduksi 14.786 unit yang rampung dua minggu lebih cepat dari yang sebelumnya dijadwalkan, yakni akhir Mei 2022. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Akses menuju Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Halim akan terintegrasi dengan sejumlah moda transportasi. Harapannya, mampu memudahkan masyarakat menuju stasiun awal kereta cepat di Jakarta ini.

General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Rahadian Ratry menyebut dalam peningkatan aksesibilitas, konektivitas, dan integrasi ini dilakukan dengan Pemprov DKI Jakarta, Instansi Pemerintah lainnya, BUMN, maupun pihak swasta.

"Stasiun KCJB Halim akan terkoneksi langsung dengan LRT Jabodebek, BRT, non BRT, dan shuttle via jalan raya ke CBD DI Panjaitan dan via tol Cikampek. Hadirnya berbagai alternatif akses tersebut akan semakin mempermudah masyarakat yang ingin bepergian menggunakan KCJB," ujar Rahadian dalam keterangannya, Sabtu (25/3/2023).

Menurutnya, akses menuju dan dari Kawasan stasiun Halim merupakan aspek dasar datangnya penumpang dan pengunjung. Kawasan Stasiun Halim merupakan Kawasan komersial multi-use yang tidak saja menunjang kebutuhan penumpang KCJB tapi juga mengakomodir berbagai urban life style, sehingga Kawasan ini juga merupakan Melting Pot bagi urban life.

Aspek lain yang juga penting dalam kultur urban rapid transit adalah konektivitas ke berbagai rute tujuan maupun integrasi ke berbagai moda lanjutan.

"Semuanya kami usahakan dengan pertimbangan yang matang dan kenyamanan yang prima. Segala kemudahan dan kenyamanan Kawasan transit modern ini merupakan pelayanan prima KCIC bagi para pengunjung Stasiun Halim maupun penumpang KCJB," sambung Rahadian.

 


Terhubung Melalui Skybridge

Deretan slab track terlihat di pabrik Slab Track PT Wika Beton, Karawang, Jawa Barat, Rabu (18/5/2022). PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) telah usai menutup produksi bantalan rel Kereta Cepat Jakarta - Bandung, yang mampu memproduksi 70 unit slab track dalam satu hari atau 1.200 unit dalam satu bulan dengan melibatkan 283 tenaga kerja lokal. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Stasiun KCJB dan Stasiun LRT terhubung melalui skybridge yang nyaman dengan penyejuk ruangan dan dilengkapi deretan gerai retail untuk melengkapi kebutuhan penumpang.

Integrasi dengan LRT Jabodebek ini memudahkan penumpang KCJB untuk melanjutkan perjalanan last mile nya menuju Bekasi atau pun menyusuri CBD Kuningan Rasuna Said hingga ke Dukuh Atas Sudirman.

"Tidak saja integrasi dan kenyaman fisik yang kami hadirkan, tapi juga jadwal KCJB yang hingga 20 menit sekali akan dipadukan dengan jadwal LRT Jabodebek yang akan hadir tiap 6 menit sekali. Penjadwalan yang baik antar kedua moda tersebut menjanjikan time management yang reliable dan predictable sebagai ciri khas mobilitas kaum urban modern," bebernya.

Infografis Kereta Cepat

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya