Liputan6.com, New York City - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menuai kontroversi. Gara-gara masalah uang tutup mulut, ia didakwa oleh pengadilan di Manhattan, New York.
Uang tutup mulut itu untuk mencegah tersebarnya hubungan gelap antara Donald Trump dan Stormy Daniels di tengah musim pemilu 2016. Uang yang dikeluarkan kubu Trump dilaporkan mencapai US$130 ribu.
Advertisement
Siapa Stormy Daniels?
Stormy Daniels merupakan nama samaran dari Stephanie Clifford. Ia merupakan seorang aktris film dewasa.
Namanya menjadi sorotan media setelah mengaku pernah menjadi selingkuhan Presiden Donald Trump, meski Trump sudah menikah dengan model internasional Melania Trump.
Pembayaran uang tutup mulut itu juga berpotensi melanggar UU pemilu, sehingga bisa membawa masalah ke Donald Trump. Hingga kini, Trump masih membantah pernah selingkuh dengan Stormy.
Berikut kronologis hubungan Donald Trump dan Stormy Daniel
2006: Awal Pertemuan
Pada wawancara di acara 60 Minutes pada 2018, Stormy mengaku bertemu Trump pada 2006. Saat itu, Melania Trump baru saja melahirkan putra bungsu Trump.
Waktu itu Stormy berusia 27 tahun, sementara Trump sudah kepala enam.
Menurut laporan Daily Mail, Donald Trump mengajak Stormy ke hotelnya untuk bercengkerama. Setelah itu, hubungan keduanya terus berlanjut. Trump juga pernah mengundang Stormy ke Trump Tower, serta acara pesta peluncuran produk Vodka Trump.
2007: Prospek Masuk TV
Stormy berkata mulai 2007 hubungannya dengan Trump sudah tidak lagi bernuansa seksual, meski Trump disebut masih menginginkan Stormy.
Pada tahun ini, Stormy diajak bicara oleh Trump terkait prospek masuk TV di acara Celebrity Apprentice yang dibintangi oleh Trump. Namun, wacana kehadiran Stormy tak terwujud. Hubungan keduanya pun pudar.
Tahun Politik
2011: In Touch
Storm Daniels berbagi ceritanya dengan In Touch Magazine terkait hubungannya dengan Donald Trump. Menurut laporan Associated Press, wawancara batal ditayangkan karena mendapat ancaman dari pengacara Donald Trump: Michael Cohen.
Cohen dilaporkan akan menggugat In Touch Magazine jika wawancara dengan Stormy Daniels itu terbit.
2015: Menuju Pilpres
Pada Juni 2015, Donald Trump memulai langkah bersejarah dengan mengumumkan keingingannya untuk menjadi calon presiden. Pengumuman itu dibuat di Trump Tower.
Ia bersaing melawan Hillary Clinton dari Partai Demokrat.
2016: Uang Tutup Mulut
Uang tutup mulut dilaporkan dibayar ke Stormy Daniels pada 2016. Uang diberikan oleh Michael Cohen, yakni cek senilai US$130 ribu.
Stormy Daniels menerima uang tersebut dan harus menandatangani perjanjian untuk tidak pernah membahas hubungan dengan Donald Trump.
Pada November 2016, Trump dinyatakan menang di pemilu AS.
2018: Badai Politik
Pada 2018, Stormy Daniels secara sepihak melanggar perjanjian untuk tutup mulut. Ia tampil di acara 60 Minutes untuk berbincang dengan Anderson Cooper.
Stormy dibela oleh pengacara bernama Michael Avenatti yang menegaskan bahwa ada uang tutup mulut dari Michael Cohen, pengacara Trump.
Ketika tampil di Today Show, jurnalis dan eks-pengacara Megyn Kelly bertanya ke Avenatti kenapa Stormy Daniels dulu mau mengambil uangnya, kemudian baru bicara dua tahun kemudian.
"Sejujurnya, ia adalah wanita yang prinsipil," jawab Avennati. Audiens menertawakan jawaban pengacara tersebut.
Pada Agustus 2018 Michael Cohen divonis penjara selama 3 tahun. Situs Department of Justice menyatakan Cohen bersalah karena menghindari pajak, penipuan di bank, serta memberi uang tutup mulut ke dua orang perempuan.
Trump dan Cohen lantas pecah kongsi.
In Touch juga akhirnya merilis wawancara eksklusif bersama Stormy Daniels yang batal terbit pada 2011. Saat itu, Stormy mengakui mengungkap secara detail malam pertamanya dengan Trump.
Stormy juga menyebut Trump sebagai sosok yang baik dan cerdas.
Advertisement
Badai Berlanjut
2022: Pengacara Stormy Dipenjara
Drama antara Donald Trump-Stormy Daniels belum selesai dengan dipenjaranya Michael Cohen. Pada 2022, Michael Avenatti yang merupakan lawyer Stormy Daniels divonis penjara.
Vonis Avenatti bahkan lebih parah dari Michael Cohen, yakni selama 22 tahun penjara.
Kasus dimulai pada 2019 karena Avenatti disebut ingin memeras brand Nike. Media-media AS melaporkan bahwa Avenatti divonis 30 bulan penjara karena kasus itu.
Serupa dengan kasus Cohen, perkara Avenatti berbuah jadi kasus pajak dan penipuan.
Situs Department of Justice memvonis Avenatti dengan tambahan 22 tahun penjara karena menipu sejumlah klien. Empat orang korban rugi US$7,6 juta dalam berbagai skema penipuan.
Avenatti juga ketahuan menghindari pajak dari 2011 hingga 2017.
2023: Donald Trump Jadi Terdakwa
Donald Trump pun akhirnya dipanggil oleh pengadilan Manhattan. Ia menyebut dakwaan terhadapnya ini sebagai erburuan penyihir (witchhunting) alias mencari-cari kesalahan.
Kabar tersebut juga dikecam oleh Partai Republik, termasuk oleh Ketua DPR Kevin McCarthy yang menuduh jaksa di Manhattan menjadian hukum sebagai alat politik.
Donald Trump rencananya akan hadir di pengadilan pada awal April mendatang.