Produsen Makanan Ringan Singkong Indonesia Mendunia, Tembus Pasar Ekspor 27 Negara

PT Maxindo semakin berkembang pesat hingga mampu melakukan ekspor ke 27 negara di dunia. Bahkan, kini telah berhasil mendapatkan sertifikat serta pengakuan dari international seperti BRCGS, yang merupakan sertifikasi standard pangan tertinggi di dunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Mar 2023, 20:39 WIB
Bertolak dari semangat meningkatkan derajat makanan tradisional berbahan baku singkong di tahun 1977, PT Maxindo Karya Anugerah dari waktu ke waktu terus berkembang. Meski aktivitas bisnisnya berawal dari industri rumahan tetapi kini Maxindo telah menjadi salah satu perusahaan ekspor makanan ringan berbahan baku umbi-umbian terbaik.

 

Liputan6.com, Jakarta Bertolak dari semangat meningkatkan derajat makanan tradisional berbahan baku singkong di tahun 1977, PT Maxindo Karya Anugerah dari waktu ke waktu terus berkembang. Meski aktivitas bisnisnya berawal dari industri rumahan tetapi kini Maxindo telah menjadi salah satu perusahaan ekspor makanan ringan berbahan baku umbi-umbian terbaik. 

Marketing Director PT Maxindo Karya Anugerah, Garrett Kartono mengungkapkan, kesuksesan tersebut tak lepas dari konsistensi perusahaan dalam menjaga kualitas produk.

Pihaknya, memastikan setiap produk olahannya menggunakan bahan baku berkualitas terbaik yang dihasilkan petani dari kekayaan tanah Indonesia. 

"Makanan ringan produksi PT Maxindo 100 persen menggunakan bahan baku umbi-umbian lokal yaitu singkong, ubi merah, ubi ungu dan talas,yang berkualitas terbaik dan sesuai dengan standard perusahaan kami ” ujarnya, Jum'at (31/3/2023).

Untuk mendapatkan bahan baku terbaik, PT Maxindo terus berupaya memberikan pelatihan dan menjalin kerjasama dengan petani lokal untuk memastikan bahan-bahan dasar yang dihasilkan berkualitas bagus. Selain salah satu kebijakan perusahaan yakni “giving back to community”, hal itu juga merupakan bagian dari tanggung jawab sosial terhadap masyarakat Indonesia terutama di lingkungan sekitar perusahaan.

“Tanggung jawab ini tercemin dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT Maxindo,” imbuh Garrett. 

Seiring perjalanan waktu, PT Maxindo semakin berkembang pesat hingga mampu melakukan ekspor ke 27 negara di dunia. Bahkan, kini telah berhasil mendapatkan sertifikat serta pengakuan dari international seperti BRCGS, yang merupakan sertifikasi standard pangan tertinggi di dunia.

 


Sertifikasi

Bertolak dari semangat meningkatkan derajat makanan tradisional berbahan baku singkong di tahun 1977, PT Maxindo Karya Anugerah dari waktu ke waktu terus berkembang. Meski aktivitas bisnisnya berawal dari industri rumahan tetapi kini Maxindo telah menjadi salah satu perusahaan ekspor makanan ringan berbahan baku umbi-umbian terbaik.

Selain itu, mendapatkan sertifikasi dari Rain Forest Alliance - lembaga internasional nonprofit sekaligus wadah aliansi antara petani, komunitas perlindungan hutan, perusahaan dan konsumen. Aliansi ini berkomitmen menciptakan keseimbangan dunia dimana manusia dan alam berkembang secara harmonis. Kemudian, memberikan solusi perubahan yang mengakar pada masalah sosial dan lingkungan hidup.

“PT Maxindo merupakan satu–satunya perusahaan di dunia yang mendapatkan sertifikat Rain Forest Alliance untuk produk makanan berbahan baku singkong. Selain itu, kami juga telah mendapatkan sertifikat TUV ISO 9001, GMP (good manufacturing process), NON GMO product, fasilitas Gluten Free, Kosher dan tentu saja Halal dari MUI,” akunya.

Garrett Kartono menambahkan, dengan diraihnya serifikat dari berbagai lembaga tersebut menegaskan bahwa semua proses produksi PT Maxindo telah sesuai dengan standard pangan internasional. “Sehingga, produk-produk yang dihasilkan PT Maxindo sudah dijamin berkualitas tinggi, sehingga memberikan peluang lebih besar untuk menjual produk-produk yang dihasilkan di pasar mancanegara,” pungkas Garrett Kartono.


Bulan Puasa Ramadhan 2023, Indonesia Sukses Ekspor Bubuk Kakao Senilai Rp717 Juta ke Mesir

Dubes RI di Kairo Lutfi Rauf (tengah) menyaksikan perjanjian ekspor bubuk kakao Indonesia ke Mesir. Dok: Kemlu RI

Dubes RI di Kairo, Lutfi Rauf, berhasil memuluskan proses ekspor bubuk kakao Indonesia ke Mesir. Kepercayaan dari konsumen Mesir juga terjaga karena kualitas halal dari Indonesia. 

Dilansir situs Kemlu RI, Rabu (29/3/2023), kontrak importasi produk bubuk kakao sejumlah 25 MT senilai USD 47,500 (Rp717 juta kurs 1 USD = Rp. 15,102) dari PT Kans Agro Indonesia kepada A to Z for Import & Export.

Penandatanganan dilaksanakan pada 27 Maret 2023, atau hari kelima puasa Ramadhan yang dimulai 23 Maret, Duta Besar RI, Lutfi Rauf didampingi Atase Perdagangan dan Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Kairo menyaksikan penandatanganan 

"Selaku Kepala Perwakilan RI di Mesir memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas loyalitas dan kepercayaan buyer Mesir mengimpor produk unggulan Indonesia dan mengharapkan agar pelaku usaha Indonesia dapat memberikan jaminan dan kepastian kualitas produk bubuk kakao yang diekspor ke Mesir adalah kualitas yang terbaik," ungkap Dubes Lutfi.

Duta Besar RI, Lutfi Rauf memberikan apresiasi kepada pelaku usaha Mesir yang menjatuhkan pilihannya mengimpor produk bubuk kakao dari Indonesia dan mengharapkan eksportir Indonesia dapat menjaga kepercayaan yang diberikan sehingga dapat memberi manfaat dan keuntungan tidak hanya bagi kedua perusahaan tapi juga bagi kedua negara.

Atase Perdagangan, M. Syahran Bhakti. S menambahkan, diharapkan kerjasama ekspor produk bubuk kakao ini dapat berlangsung lama dengan nilai transaksi yang terus meningkat. Produk bubuk kakao merupakan produk bahan setengah jadi yang sudah diolah dan tentunya memberikan nilai lebih. Atdag Kairo meyakini bahwa meski resesi global melanda dunia dan berdampak juga pada Mesir tapi tidak akan mengecilkan minat Mesir mengimpor produk bubuk kakao dari Indonesia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya