Liputan6.com, Jakarta - Enam Sembilan Production mengangkat novel karya Pidi Baiq berjudul Ancika 1995. Menggandeng sutradara Benni Setiawan, penulisan skenario sudah digarap secara serius sejak tiga bulan lalu oleh Tubagus Deddy dan Pidi Baiq. Ancika 1995 akan memulai proses produksi pada 3 April 2023.
“Proses casting-nya sendiri sudah berlangsung sejak Desember 2022, setelah sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Total ada 687 orang yang mendaftar hingga akhirnya terpilih 15 orang pemain,” ujar Budi Ismanto, Produser Film Ancika 1995, dalam konferensi pers di hotel di bilangan Kemang, Jumat (31/03/2023).
Advertisement
Budi mengatakan dalam proses penulisan skenario maupun pemilihan pemain, pihaknya membutuhkan berbagai strategi tersendiri. Sebab, ia benar-benar ingin menghadirkan kebaruan. Termasuk dalam menghadirkan sosok Dilan yang baru dan cocok dengan karakter sebagai mahasiswa.
Benni Setiawan, sang sutradara, menyadari beban kesuksesan trilogi sebelumnya masih membayangi. Ia mengatakan, pihaknya sangat berhati-hati dalam menentukan sosok Dilan yang baru. Ia menyakini, publik sangat mengharapkan penampilan yang segar karena trilogi Dilan sebelumnya yang cukup sukses di pasaran.
“Tentu Dilan yang ini berbeda karena Dilan di Ancika 1995 adalah sosok mahasiswa seni rupa ITB yang nyentrik, tapi juga punya prinsip. Dilan adalah seorang aktivis dan dalam karakternya juga ada perubahan, sehingga makin dewasa. Belum lagi percintaannya juga semakin next level,” ujarnya.
Sekilas tentang Ancika 1995
Film ini berpusat pada tokoh sentral Ancika, yang dikisahkan sangat berbeda dengan Milea. Ancika sangat sulit dijangkau hatinya oleh Dilan. Ancika punya prinsip kuat dan tegas. Jika Dilan bersama Milea akan bermanis-manis dan membuat Milea menangis, maka Ancika tidak begitu. Ancika justru menganggap pacaran adalah kesia-siaan dan membuang waktu.
Dalam pemilihan tokoh Dilan dan Milea, penulis skenario Benni Setiawan mencoba menghidupkan imajinasi Pidi Baiq soal sosok Dilan. Sang penulis yang kerap dipanggil “Ayah” ini juga berperan dalam supervisi dan pemilihan pemain.
“Jadi, yang dicari adalah pemeran yang benar-benar mampu menghidupkan roh Dilan,” ujarnya.
Secara khusus, Budi Ismanto selaku produser mengharapkan film Ancika 1995 lebih sukses dari tiga seri Dilan sebelumnya dan mampu diterima masyarakat.
Budi Ismanto juga menyebut film ini merupakan produksi film kedua besutan dari production house (PH) asal Kalimantan Selatan.
“Ini adalah produksi kedua dari PH kami, Enam Sembilan Production,” kata Produser Film Ancika 1995, Budi Ismanto.
Advertisement
Pemeran Dilan dan Ancika Masih Dirahasiakan
Dalam film ini, beberapa artis senior turut dilibatkan. Antara lain Ira Wibowo sebagai mamanya Dilan, Kenes Andari sebagai mamanya Ancika, dan Irgi Ahmad Fahrezi sebagai papanya Ancika.
Kendati demikian, Benni masih ‘menyembunyikan’ siapa sosok yang akan berperan sebagai Dilan dan Ancika di film kali ini. Ia pun tak mau menanggapi isu yang beredar soal siapa pemeran Dilan dan Ancika. Menurut dia, Dilan sangat menonjolkan sosok mahasiswa dengan kesan sebagai aktivis yang melekat.
"Saya sudah menyiapkan konsep yang berbeda, sesuai dengan perkembangan tokoh Dilan yang semakin dewasa. Film ini buat saya adalah sebuah pertaruhan besar dan saya sudah siap untuk memenangkannya," ujar Benni Setiawan.