Liputan6.com, Bitung - Kemendikbudristek RI telah mengumumkan para guru senior dan kepala sekolah yang lolos sebagai Pengajar Praktik Pendidikan Guru Penggerak. Salah satunya adalah Kepala SMAN 3 Bitung Goldfriet Ronny Sirfles Bawotong SPd MPd.
Apa yang diraih pria yang akrab disapa Ronny Bawotong ini terbilang istimewa. Betapa tidak, SMAN 3 Bitung yang dipimpinnya bukanlah sekolah besar yang berada di perkotaan.
Sekolah ini berada di Pulau Lembeh, kawasan yang harus ditempuh menggunakan transportasi laut dari Kota Bitung. Jika dihitung dari Kota Manado, ibukota Sulut, membutuhkan waktu lebih kurang 2 jam untuk mencapai Pulau Lembeh.
Setiap harinya, alumnus Universitas Negeri Manado ini harus bolak-balik Kota Bitung-Pulau Lembeh, agar bisa memastikan seluruh Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah itu berjalan dengan baik.
Baca Juga
Advertisement
Meski berada di wilayah pulau, namun tidak menghentikan niat Bawotong untuk meraih prestasi. Hal ini dibuktikan saat dia mengikuti seleksi calon Pengajar Praktik Pendidikan Guru Penggerak.
Kerja kerasnya ternyata membuahkan hasil yang gemilang. Pada 25 Maret 2023 lalu, Kemendikbudristek mengumumkan hasil seleksi.
Dalam surat nomor 0903/B3/GT.00.08/2023 tentang Pengumuman Hasil Seleksi Tahap 2 Pengajar Praktik Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9, ada nama Goldfriet Ronny Sirfles Bawotong SPd MPd di sana.
Surat itu ditandatangani oleh Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek, Dr Praptono MPd.
“Saya bersyukur atas hasil ini, ini juga memotivasi para guru untuk bisa terus berprestasi,” ujar Bawotong kepada Liputan6.com saat ditemui di Kota Bitung, Sulut, Rabu (29/3/2023) sore.
Sore itu, dia baru saja pulang dari Pulau Lembeh usai pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah (UAS) hari ketiga. Saat ditemui, Bawotong sementara serius mengikuti zoom meeting.
“Ini sementara pembekalan untuk Pengajar Praktik Pendidikan Guru Penggerak,” ujar Bawotong.
Setelah dinyatakan lolos seleksi, dia bersama ratusan guru senior dan kepala sekolah mengikuti pembekalan selama 15 hari. Nantinya, mereka akan menjadi pengajar bagi para Guru Penggerak.
“Hasil ini menunjukan bahwa SMAN 3 Bitung, meski berada di pulau, namun bisa meraih prestasi,” ujarnya.
Dari data yang ada, untuk wilayah Bitung dan Minahasa Utara hanya ada 5 guru senior atau kepala sekolah yang ikut seleksi CPP. Sebanyak 3 dari SMAN 3 Bitung, dan 2 lainnya dari Minahasa Utara yakni Fonny Katherina Nowin dari SMAN 1 Wori dan Youke Wilhelmina Mantiri dari SMAN 1 Kalawat.
Saksikan Video Pilihan Ini:
SMAN 3 Bitung Loloskan 2 Guru Penggerak
Tak hanya prestasi pribadi yang diraihnya, Bawotong juga memotivasi para gurunya untuk ikut berbagai program pemerintah secara nasional seperti seleksi Calon Guru Penggerak atau CGP.
Untuk tahun 2023 ini, ada 9 guru dari sekolahnya yang ikut seleksi CGP, dan merupakan jumlah terbanyak di Kota Bitung.
Sembilan guru SMAN 3 Bitung yang ikut seleksi CGP adalah Fidya Rahayu, Asna, Cesilia Ekaputriani Katapi, Farida Deu, Rumnani Saleh, Ronal Kasangke, Sintia Hongkong, Jalia Kalariyau, dan Jewels Hariawang.
“Saya selalu memberikan motivasi pada guru-guru untuk terus berkarya termasuk mengukuti seleksi CGP. Ketika ada kendala, dibicarakan dan dicari solusi bersama sehingga bisa mengikuti seleksi tersebut,” ujar Bawotong.
Apa yang dilakukannya ternyata membuahkan hasil. Dari 9 guru yang mengikuti seleksi CGP, ada dua diantaranya yang dinyatakan lolos. Dua guru SMAN 3 Bitung yang lolos sebagai Guru Penggerak adalah Sesilia Katapi SPd, dan Asna SPd.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kemendikbudristek, total ada 9 guru SMAN 3 Bitung yang mengikuti seleksi CGP. Jumlah ini mendominasi jumlah keseluruhan guru SMA di Bitung yang mengikuti seleksi CGP.
“Banyaknya guru di SMAN 3 Bitung yang mengikuti seleksi CGP karena saya selalu memberikan motivasi pada guru-guru untuk terus berkarya. Bahkan ketika ada kendala, dibicarakan dan dicari solusi bersama sehingga bisa mengikuti seleksi tersebut,” papar Bawotong.
Dia berharap, setelah lolos seleksi dan menjadi Guru Penggerak, kedua guru tersebut akan membawa pengaruh yang besar dari kegiatan belajar mengajar di SMAN 3 Bitung.
“Tentunya untuk kemajuan sektor pendidikan, khususnya di Kota Bitung,” ujar Bawotong yang juga adalah pelatih olahraga beladiri Wushu ini.
Advertisement