Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) lesu pada perdagangan hari ini, Jumat 31 Maret 2023. Saham HRTA ditutup turun 1,07 persen ke posisi 370. Saham HRTA dibuka pada posisi 376 dan bergerak pada rentang 360—386.
Melansir data RTI, harga saham HRTA diperdagangkan sebanyak 6.357 kali. Volume saham yang diperdagangkan yakni 76,98 juta lembar senilai Rp 28,91 miliar. Dalam sepekan, harga saham HRTA naik 2,21 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham HRTA naik 74,53 persen.
Advertisement
Sebelumnya, perseroan mengumumkan kinerja untuk tahun buku 2022 pada Kamis 30 Maret 2023. Menyusul pengumuman itu, saham perseroan ditutup naik 5,65 persen ke posisi 374. Sayangnya, tren itu tak berlanjut pada perdagangan hari ini. PT Hartadinata Abadi Tbk membukukan kinerja solid sepanjang 2022.
Pada periode tersebut, perseroan membukukan penjualan Rp 6,92 triliun. Raihan ini naik 32,08 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 5,24 triliun. Dari raihan itu, perseroan berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 253,52 miliar. Naik 30,7 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 193,98 miliar.
Sehingga laba per saham dasar ikut naik menjadi Rp 55,05 dari sebelumnya Rp 42,12. Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 tercatat sebesar Rp 3,85 triliun, naik dari Rp 3,48 triliun pada akhir 2021. Liabilitas naik menjadi Rp 2,13 triliun dari tahun sebelumnya Rp 1,96 triliun. Bersamaan dengan itu, ekuitas ikut naik menjadi Rp 1,72 triliun pada akhir 2022 dibandingkan posisi tahun sebelumnya Rp 1,52 triliun.
Makin Cuan, Hartadinata Abadi Ekspor Perdana Perhiasan Emas dan Segini Nilainya
Sebelumnya, Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) telah meneken kerjasama untuk ekspor perhiasan emas ke India secara eksklusif dengan Kundan Care Product LTD (Kundan).
Direktur Utama Hartadinata Abadi, Sandra Sunanto mengatakan, pihaknya optimis bahwa aktivitas ekspor dapat semakin meningkatkan pertumbuhan bisnis perseroan pada 2023.
Hartadinata Abadi ditargetkan mendapatkan tambahan penjualan sebesar 400 kilogram (kg) sampai dengan 500 kg emas per bulan dari ekspor perhiasan emas berkadar 91,6 persen kepada Kundan dimulai dari Maret 2023.
Adapun, nilai komersial atas transaksi ekspor perhiasan emas diestimasikan berkontribusi sebesar USD 25 juta – USD 31 juta atau setara Rp 385,47 miliar - Rp 477,98 miliar (asumsi kurs Rp 15.419 per dolar AS) per bulan terhadap pendapatan konsolidasian perseroan.
"Hingga pertengahan Maret 2023, Hartadinata Abadi telah membukukan penjualan ekspor perhiasan emas sebesar USD 19 juta," kata Sandra dalam keterangan resminya, Kamis (16/3/2023).
Kundan merupakan perusahaan manufaktur, refinery dan eksportir dari produk emas, perak, dan energi yang terbesar di India yang didirikan pada 1 Desember 2004.
Kundan mendapatkan penghargaan sertifikasi dari Pemerintah India sebagai “Four Star Export House”, dimana dinilai berhasil berkontribusi aktif terhadap perdagangan internasional negara India.
Keberhasilan aktivitas ekspor perseroan merupakan salah satu hasil dukungan penuh dari Himbara (Himpunan Bank Milik Negara), di mana PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menjadi Mandated Lead Arranger & Bookrunner (MLAB) untuk pendanaan sindikasi kepada HRTA senilai Rp 2,4 triliun pada 27 Desember 2022.
Advertisement
Hartadinata Perkuat Posisi
Dia menjelaskan bahwa pinjaman sindikasi menjadi pencapaian milestone yang penting dalam meningkatkan corporate image HRTA, di mana saat ini berhasil mendapatkan kepercayaaan untuk menjadi salah satu eksportir perhiasan emas berskala internasional.
Dengan pencapaian strategis yang telah dilakukan perseroan, Hartadinata Abadi telah berhasil memperkuat posisi sebagai Perusahaan perhiasan emas dan emas batangan paling terintegrasi dari industri antara (midstream) hingga industri hilir (downstream) di Indonesia.
“HRTA siap menjadi partner bagi Pemerintah Indonesia dalam menyukseskan program hilirisasi terutama di industri emas Indonesia,” kata dia.
Dia bilang, hilirisasi menjadi kunci untuk dapat menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi bagi produk emas dimana pada akhirnya berkontribusi positif bagi penopang devisa Indonesia.
Ekspor perhiasan dan emas batangan telah menjadi komoditas nomor wahid yang menopang ekspor non-migas Indonesia saat ini. Sandra menyakini bahwa perseroan dapat berkontribusi aktif melayani negeri dan menjadi kebanggaan bangsa dalam industri emas di Indonesia.