Soal Bidding Piala Dunia 2034, Erick Thohir: Jangan Berpikir Terlalu Jauh dengan Mimpi-mimpi

Ketua Umum PSSI Erick Thohir tak berpikir terlalu jauh perihal kesempatan Indonesia mengajukan diri (bidding) sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Apr 2023, 06:29 WIB
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memberikan sambutan saat launching merchandise resmi Piala Dunia U-20 2023 di Atrium Mall FX Sudirman, Senayan, Jakarta, Rabu (08/03/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir tak berpikir terlalu jauh perihal kesempatan Indonesia mengajukan diri (bidding) sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034. Erick saat ini masih berfokus menyelesaikan masalah usai Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

"Saya rasa hari ini kita jangan berpikir terlalu jauh dengan mimpi-mimpi 2034, ada Piala Dunia, ada Olimpiade yang kemarin (2036) juga di G20 disampaikan antara Presiden IOC Thomas Bach dan Indonesia," kata Erick saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (31/3/2023).

Erick mengungkapkan, prioritasnya sekarang adalah berjuang agar Indonesia terhindar dari sanksi FIFA. Selain itu, melakukan transformasi sepak bola Indonesia.

"Itu (bidding Piala Dunia 2034) sesuatu yang saya rasa itu belum menjadi sebuah hal yang prioritas saat ini," ujar dia.

Erick menambahkan, Presiden Joko Widodo juga sudah memberikan dua instruksi untuk dirinya. Pertama, Jokowi meminta Erick segera membuat peta biru transformasi sepak bola Indonesia untuk diserahkan ke FIFA.

"Presiden menginstruksian saya dua hal, satu segera membuat peta biru transformasi sepak bola Indonesia, seperti waktu disampaikan waktu ketika saya menjadi Ketua PSSI dan para ketua Exco, presiden menekankan ini harus segera selesai dan harus segera di berikan kepada FIFA," kata Erick.


Instruksi Selanjutnya

Ketua PSSI, Erick Thohir, menyerahkan souvenir Piala Dunia U-20 2023 kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat mengunjungi Stadion Manahan, Minggu (12/3/2023). (Bola.com/Radifa Arsa)

Instruksi kedua, Jokowi meminta Erick kembali membuka pembicaraan ke FIFA agar Indonesia tetap 'dianggap' oleh federasi sepak bola internasional itu. Kata dia, Jokowi tak ingin Indonesia terkucilkan dari persepakbolaan dunia.

"Kedua kembali membuka pembicaraan dengan FIFA untuk kita tetap menjadi bagian keluarga besar FIFA yang kita tahu FIFA total membersnya 216 dari berbagai negara, sehingga bisa diartikan presiden tidak mau kita terkucilkan dari peta persepakbolaan dunia," terang Erick.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Infografis FIFA Batalkan Drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali, Indonesia Menanti Sanksi? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya