Bajaj Silverqueen Keliling Jakarta Selama Ramadan, Ajak Warga Donasi Cokelat untuk Anak-Anak Terlantar

Bajaj Silverqueen mengemban misi saat berkeliling Jakarta dan sekitarnya selama bulan Ramadan. Ikon Jakarta itu akan singgah di beberapa titik pada jam tertentu.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 01 Apr 2023, 19:02 WIB
Bajaj SilverQueen keliling Jakarta selama bulan Ramadan. (dok. SilverQueen)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah bajaj tampil mencolok dengan warna tosca. Kata Silverqueen ditulis besar-besar, menarik perhatian warga yang lalu lalang di jalanan. Ternyata, bajaj itu dikerahkan untuk mendukung kampanye Seru Maksimal onThe Road selama bulan Ramadan.

Bajaj berkeliling ibu kota dan sekitarnya, dimulai dari Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Tangerang Selatan, dan Depok. Kampanye itu berlangsung mulai 25 Maret hingga 20 April 2023 dari pukul 11.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB.

"SilverQueen mengajak masyarakat untuk terus menyebarkan kebaikan dan kebahagiaan dengan sesama. Kita bisa mulai dari langkah kecil dan sederhana yang memiliki arti besar bagi mereka yang membutuhkan seperti berdonasi," kata Mikhaela Bunawan, Brand Manager SilverQueen, dalam rilis yang diterima Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Bajaj tidak hanya berkeliling, tapi juga mangkal di titik-titik berbeda. Hari ini, misalnya, bajaj unik itu akan parkir sementara di Taman Suropati hingga pukul 19.00 WIB. Sementara pada Minggu, 2 April 2023, bajaj SilverQueen akan singgah di ITC Cempaka Mas (pukul 11.00--pukul 15.00 WIB), dan dilanjutkan di Taman Menteng (pukul 16.00--pukul 19.00 WIB).

"Alasan di balik terpilihnya bajaj sebagai mode transportasi dari kampanye ini adalah tampilannya sudah dikenal secara luas oleh berbagai generasi," ujar Mikhaela. Selain, bajaj adalah ikon khas Jakarta sejak tahun 70an.

Saat mangkal, sopir bajaj akan membuka lapak. Warga bisa membeli cokelat kemasan khusus Ramadan yang pembeli secara otomatis sudah berdonasi cokelat SilverQueen untuk anak-anak yang membutuhkan.

"Pada akhir periode kampanye ini, setiap cokelat yang terkumpul dari pembelian yang dilakukan akan disalurkan menjelang Hari Raya Idul Fitri," sambung Mikhaela.


Rencana Donasi dari Penjualan Cokelat SilverQueen

Bajaj SilverQueen keliling Jakarta selama bulan Ramadan. (dok. SilverQueen)

SilverQueen bekerja sama dengan dua organisasi untuk menyalurkan donasi yang terkumpul. Pertama adalah Sajiwa Foundation. Lembaga swadaya masyarakat (LSM) itu berfokus dalam pemenuhan hak dasar manusia dengan empat fokus utama, yaitu memfasilitasi kebutuhan pangan, kesehatan, edukasi, dan mendukung pemberdayaan masyarakat.

Yayasan itu nantinya akan kembali mendistribusikannya ke tiga pihak, yakni Yayasan BAGEA, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) serta perlindungan anak yang bergerak dalam pencegahan serta penanganan anak terlantar dan anak jalanan. Selain berdonasi cokelat bagi anak-anak yang membutuhkan, akan ada aktivitas seru lainnya seperti berbuka puasa bersama serta workshop menarik yang bermanfaat.

Workshop yang dimaksud adalah kreasi makanan berbahan dasar dari cokelat. Ada juga kelas entrepreneurship skill development untuk memberikan bekal pengetahuan bagi mereka untuk menciptakan usaha di masa depan. "Kerja sama dengan Sajiwa Foundation dan Yayasan BAGEA merupakan dedikasi SilverQueen dalam mendukung program donasi dan program-program kemanusiaan lainnya," kata Mikhaela.

Masyarakat yang tinggal di luar daerah ibu kota juga dapat berpartisipasi dalam kampanye ini dengan membeli bundel Ramadan SilverQueen melalui kanal e-commerce Delfi Official Store yakni Tokopedia, TikTok Shop, Lazada, dan Bukalapak. Informasi menarik seputar kampanye #SeruMaksimal on The Road bisa diakses di media sosial resmi brand cokelat lokal yang hadir sejak 1956 itu.


Alasan Konsumsi Cokelat Terasa Nikmat

Ilustrasi cokelat (sumber: Pixabay)

Cokelat merupakan sebutan untuk hasil olahan makanan atau minuman dari biji kakao. Jenisnya bermacam-macam, mulai dari cokelat susu, cokelat hitam, cokelat putih, dan variasi lainnya. Bentuknya umumnya adalah camilan, seperti permen, kue, es krim, dan biskuit, dan lainnya.

Apakah Anda penasaran mengapa cokelat terasa begitu nikmat dan lezat ketika kita memakannya? Melansir dari Mental Floss, Rabu, 8 Februari 2023, para ilmuwan di Universitas Leeds mencari tahu alasannya. Jawabannya adalah lubrication atau pelumasan.

Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal "ACS Applied Materials and Interfaces", para peneliti meneliti bagaimana cokelat larut di mulut menggunakan lidah silikon cetakan 3D buatan. Para peneliti di Fakultas Ilmu Pangan dan Nutrisi bersama dengan Fakultas Teknik Mesin mengandalkan tribologi, atau studi tentang bagaimana permukaan berinteraksi dalam gerakan.

Menggunakan 15 lidah silikon dengan papila kecil dan mukosa perut babi sebagai pengganti air liur, para peneliti mengamati bagaimana cokelat larut. Lemak di permukaan luar cokelat melapisi lidah, meninggalkan lapisan lemak di silikon. Setelah larut, partikel kakao menghantam lidah, menawarkan sensasi lebih lanjut.

Lemak di dalam cokelat tampaknya tidak banyak berpengaruh. Detail terakhir itu penting karena bisa jadi cokelat dengan kandungan lemak lebih rendah masih bisa memuaskan.


Temuan soal Cokelat Lain dari Universitas Leeds

Ilustrasi cokelat hitam (dok.unsplash)

"Dengan memahami mekanisme fisik yang terjadi saat orang makan cokelat, kami percaya bahwa generasi cokelat berikutnya dapat dikembangkan yang menawarkan rasa dan sensasi cokelat tinggi lemak tetapi merupakan pilihan yang lebih sehat," kata rekan penulis studi Dr. Siavash Soltanahmadi.

"Penelitian kami membuka kemungkinan bahwa produsen dapat merancang cokelat hitam secara cerdas untuk mengurangi kandungan lemak secara keseluruhan," lanjutnya. Tribologi juga dapat digunakan untuk memeriksa rasa mentega, keju, dan makanan lain di mulut, dengan tujuan untuk menciptakan lebih banyak variasi sadar kesehatan yang masih enak di lidah.

Tim ilmuwan di University of Leeds telah menganalisis proses fisik yang terjadi saat cokelat pecah di dalam mulut dan kesimpulannya adalah bahwa lemak dalam cokelat leleh membantu membuat teksturnya begitu menarik, dikutip dari ITV, Kamis, 2 Februari 2023. Dengan menganalisis setiap langkah dalam prosesnya, para peneliti berharap temuan mereka akan mengarah pada pengembangan cokelat mewah dengan rasa dan tekstur yang sama yang lebih sehat untuk dimakan.

Tim tersebut mengatakan saat cokelat bersentuhan dengan lidah, cokelat melepaskan lapisan lemak yang melapisi lidah dan permukaan lain di mulut, membuatnya terasa halus sepanjang waktu berada di dalam mulut. Menurut penelitian, sensasi coklat muncul dari cara melumasi coklat, baik dari bahan dalam coklat itu sendiri, air liur atau kombinasi keduanya.

Makanan dan Minuman Manis yang Tepat untuk Berbuka Puasa (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya