Liputan6.com, Jakarta - Divisi mobil mewah Mercedes-Benz, Maybach, telah merencanakan untuk meluncurkan model terbaru mereka pada pameran Shanghai Auto Show 2023. Dalam pameran yang digelar pada 18-27 April 2023 mendatang, akan menjadi World Premiere dalam memperkenalka komitmen perusahaan untuk era elektrifikasi.
Dikutip dari Motorauthority, SUV mewah listrik Maybach ini akan didasarkan pada SUV EQS milik Mercedes-Benz. Nantinya, model ini dikabarkan akan menyandang nama EQS 680 SUV.
Advertisement
Masih dari laman tersebut, digambarkan bahwa model ini akan menampilkan tampilan yang lebih premium, di mana motif yang ditampilkan pada konsep SUV Maybach EQS ini sama seperti saat mereka suguhkan pada 2021.
Setelah berada di bawah kekuasaan Maybach, diharapkan model SUV listrik tersebut akan memberikan peningkatan yang lebih premium di kabin. Bahkan, dikatakan akan ada opsi dua barus dengan sepasang kursi individu di bagian belakang dan didesain berlawanan dengan pengaturan tiga baris sebagai standar SUV EQS.
Sementara bicara terkait penggunaan angka 680 pada model tersebut, disebutkan ini sebagai penunjuk performa yang dihasilkan oleh model tersebut. Namun belum ada informasi resmi terkait berapa besaran tenaga yang dapat dihasilkan dari motor listrilknya.
Selain itu, mengenai rincian lengkap terkait model tersebut akan diberikan secara gamblang oleh perusahaan pada saat hari pembukaan pameran Shanghai Auto Show 2023 mendatang.
Jualan Kendaraan Listrik, BYD Untung US$ 2,4 Miliar Sepanjang 2022
BYD telah merilis laporan keuangan 2022, dengan menyoroti pertumbuhan pendapatan dan laba yang signifikan. Sepanjang 2022, pendapatan operasional perusahaan mencapai US$61,4 miliar atau naik 84 persen dari 2021.
Sedangkan laba bersih BYD, adalah US$2,4 miliar dengan peningkatan tahunan sebesar 403 persen. Demikian dikutip dari Carnewschina, Jumat (31/3/2023).
BYD menjual sebanyak 1,85 juta kendaraan per tahun, dengan 49,5 persen adalah kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dan 50,5 persen adalah plug-in hybrid electric vehicle (PHEV).
Dari jumlah tersebut, 97 persen mobil dijual di Cina, dengan rata-rata harga kendaraan sekitar US$ 24 ribu dan keuntungan rata-rata per kendaraan sekitar US$ 1.200.
Dijelaskan Wang Chuanfu, Pendiri dan CEO BYD, perusahaan pasti akan menjual sebanyak 3 juta unit NEV atau kendaraan energi baru di Cina pada 2023. Namun, perusahaan bertujuan untuk menjual 3,6 juta unit yang akan menggandakan penjualan dari 2022.
Jika tercapai, pembuat mobil yang berbasis di Shenxhen ini akan menjadi pembuat mobil Cina terbesar pada akhir 2023. BYD sudah berhenti produksi kendaraan konvensional atau ICE pada April 2022.
Sebagai informasi, pada 2022, lima mobil terlaris BYD adalah Song Plus dengan penjualan sebanyak 458.047 unit, Qin Plus 315.282 unit, Han 274.016 unit, Dolphin yang terjual sebanyak 205.417 unit, dan Yuan plus (ATTO 3) 202.058 unit.
Advertisement