Liputan6.com, Jember - Puluhan kader Ansor mendatangi Mapolres Jember pada Sabtu (01/04/2023) petang. Mengenakan seragam kebesaran lengkap, para kader ormas kepemudaan NU tersebut hendak menagih tindak lanjut pengusutan kasus penganiayaan dan pengeroyokan yang menimpa seorang rekan mereka.
“Kami ke sini untuk mengawal penganiayaan terhadap seorang kader kami. Ini sebagai bentuk solidaritas, bahwa satu sakit, seluruhnya merasakan sakit,” ujar Ketua PC GP Ansor Jember Izzul Ashlah.
Advertisement
Laporan resmi dilayangkan melalui LBH GP Ansor Jember. Sebelumnya, keluarga korban juga sudah melaporkan kasus pengeroyokan ini pada 29 Maret 2023.
“Kami meminta atensi Polres Jember agar segera menindaklanjuti kasus yang sudah dilaporkan sebelumnya. Kami ingin menanyakan tindak lanjutnya bagaimana, apakah sudah bergerak untuk melakukan penangkapan. Karena identitas terduga pelaku juga sudah ada,” papar Izzul.
Adapun korban saat ini masih dalam perawatan intensif akibat babak belur dihajar sejumlah orang yang tidak dikenal. “Insyaallah Senin, korban sudah bisa diperiksa,” tutur Izzul.
Dari informasi yang dihimpun LBH PC GP Ansor Jember, peristiwa bermula saat korban yang bernama Ryan yang merupakan kader Ansor Jember, dijemput di kediamannya di Kecamatan Sukorambi oleh seseorang bernama Andika pada Rabu (29/03/2023) sekitar pukul 16:00 WIB.
Andika merupakan terduga pelaku utama sekaligus otak pengeroyokan, datang menjemput korban bersama seorang rekannya yang tidak dikenal. Korban diajak dengan setengah memaksa, untuk mengikuti Andika pergi ke Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi.
Karena merasa khawatir, Ryan kemudian mengajak seorang temannya yang bernama Rafli untuk ikut menemaninya. Namun, dalam perjalanan, ternyata mereka dibelokkan menuju perkebunan kopi yang ada di Kelurahan Banjarsengon, Kecamatan Patrang.
Di kawasan sepi tersebut, ternyata sudah menunggu sejumlah orang yang tidak dikenal. Dari atas sepeda motor, korban Ryan dan Rafli langsung ditarik dan dipukuli oleh orang-orang yang diduga rekan Andika.
Ada 8 Orang Pelaku Pengeroyokan
“Ryan dan Rafli terus dihujani pukulan dan tendangan bertubi-tubi hingga tak sadarkan diri. Kepala belakang Ryan bercucuran darah,” papar Izzul.
Melihat Ryan dan Rafli sudah tidak berdaya bahkan bercucuran darah, rombongan Andhika melarikan diri menggunakan sepeda motor.
Korban Ryan yang mengalami luka paling parah, sempat tidak sadarkan diri hingga kemudian dilarikan oleh Rafli ke puskesmas. Karena luka yang cukup parah, korban Ryan dilarikan ke rumah sakit.
“Diduga ada 8 orang pelaku pengeroyokan. Namun kita tidak tahu motifnya apa,” pungkas Izzul.
Advertisement