3 Alasan Kucing Bisa Tidur hingga 15 Jam per Hari, Ngalahin Manusia Pemalas

Terungkap alasan mengapa kucing bisa tidur selama 15 jam per hari

oleh Tiara Laninda diperbarui 03 Apr 2023, 06:00 WIB
Durasi Tidur Bermacam-Macam. Kucing Dewasa Bisa Tidur Selama 15 Jam, Sedangkan Waktu Tidur Anak Kucing Bisa Sampai 20 Jam Sehari. Ini Alasannya! (Kredit: Pexels.com/Alexandru)

Liputan6.com, Jakarta - Anda mungkin terkejut seberapa lama durasi tidur yang kucing butuhkan setiap harinya.

Jika pernah memelihara kucing, pasti Anda tahu bahwa anak bulu (anabul) bisa tidur berjam-jam setiap hari.

Namun, sebenarnya berapa lama waktu tidur kucing yang normal dan mengapa anabul suka tidur?

Berapa Lama Durasi Tidur Kucing?

Tiap kucing memiliki durasi tidur yang beda-beda. Namun, secara umum mereka semua tidur cukup banyak.

Menurut dokter hewan dan profesor di Washington State University College of Veterinary Medicine, Marty Becker, umumnya kucing tidur antara 12 hingga 15 jam sehari.

"Sebagian besar kucing tidur antara 12 dan 15 jam sehari, tapi mereka biasanya tidur dalam beberapa sesi singkat, bukan semua sekaligus seperti manusia," kata Becker kepada Reader's Digest.

Anak Kucing Bisa Tidur Lebih Lama

Anak kucing tidur lebih banyak dari kucing dewasa, karena mereka masih dalam tahap tumbuh dan berkembang.

"Anak kucing butuh lebih banyak tidur dibanding kucing dewasa, karena tubuh dan otak mereka tumbuh, berkembang, dan menyerap semua pengalaman baru yang mereka alami setiap hari," kata Becker.

Menurut Becker, anak kucing bisa tidur hingga 20 jam sehari. Mereka banyak bermain dan tidur dengan nyenyak.


Mengapa Kucing Suka Tidur?

Durasi Tidur Bermacam-Macam. Kucing Dewasa Bisa Tidur Selama 15 Jam, Sedangkan Waktu Tidur Anak Kucing Bisa Sampai 20 Jam Sehari. Ini Alasannya! (Kredit: pexels.com/cottonbro)

Berbeda dengan manusia yang tidur pada malam hari, kucing tidur sepanjang hari. Lalu, mengapa kucing butuh tidur banyak?

Kucing Tidur untuk Menyimpan Energi

Becker menjelaskan bahwa kucing butuh tidur banyak karena naluri pemburu mereka. Mereka diprogram untuk berburu dengan cara mengintai dan menyerang mangsa.

Biasanya, mereka aktif dalam sesi singkat untuk menemukan dan membunuh mangsa. Setelah itu, mereka makan dan tidur sejenak.

Semakin banyak mereka berburu, semakin banyak pula waktu tidur yang dibutuhkan.

Banyaknya energi yang diperlukan untuk berburu, menangkap, dan makan mangsa, adalah alasan mengapa kucing tidur begitu banyak.

Kucing sekarang memang lebih mudah mendapat makanan daripada kucing-kucing zaman dahulu.

Namun, mereka masih terprogram untuk aktif dalam sesi singkat dan berjam-jam tidur untuk mengembalikan energinya.

"Kucing juga secara fisik siap berburu kapan saja dan harus tidur kapan saja untuk siap memburu," kata Becker. 


Kucing Tidak Tidur dengan Pulas

Durasi Tidur Bermacam-Macam. Kucing Dewasa Bisa Tidur Selama 15 Jam, Sedangkan Waktu Tidur Anak Kucing Bisa Sampai 20 Jam Sehari. Ini Alasannya! (Kredit: pexels.com/Jack)

Ternyata, kucing tidak tidur dengan pulas. Bahkan, mereka bisa tidur dengan satu mata terbuka.

Pelatih hewan peliharaan dan direktur komunikasi Treatibles, Jodi Ziskin, mengatakan bahwa meski sedang tidur, kucing masih sangat waspada terhadap lingkungan sekitarnya.

"Mereka bisa segera bertindak jika mendengar atau mencium sesuatu yang menarik perhatian mereka," kata Ziskin.

Hal ini juga berkaitan dengan naluri mereka dalam menghindari predator pada malam hari.

Terkadang mereka memang tidur pulas, tapi ini hanya lima hingga 15 menit sebelum mereka kembali ke mode 'tidur-tiduran'. Pola tidur ini menjadi alasan mengapa kucing perlu tidur begitu banyak.


Bisakah Kucing Tidur Terlalu Banyak?

Durasi Tidur Bermacam-Macam. Kucing Dewasa Bisa Tidur Selama 15 Jam, Sedangkan Waktu Tidur Anak Kucing Bisa Sampai 20 Jam Sehari. Ini Alasannya! (Copyright unsplash/Kate Stone Matheson)

Kucing dewasa bisa tidur hingga 20 jam sehari. Jika lebih dari itu, bisa menjadi masalah dan perlu diwaspadai tanda-tanda lain yang muncul.

"Kucing bisa terlalu sering tidur jika mereka bosan atau depresi," kata Becker.

"Jadi, penting untuk memastikan bahwa kucing Anda baik secara emosional maupun fisik jika mereka terlihat lesu atau tidak terlibat dengan pemilik dan lingkungan mereka," dia menambahkan.

Cobalah lebih sering bermain dengan kucing Anda. Bermain bersama dapat melatih otak dan tubuhnya, serta dapat memperkuat ikatan Anda.

Ketika sedang tidak bisa menemani, berikan mainan untuk membuatnya tetap senang.

Jika masalahnya terus berlanjut, segera periksakan kucing Anda ke dokter hewan untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan.

Infografis Efek Samping Vaksin Covid-19 untuk Bayi 6 Bulan hingga Anak Usia 11 Tahun. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya