Liputan6.com, Washington D.C. - Donald Trump akan menghadapi persidangan pada Selasa 4 April 2023. Presiden ke-45 AS itu menghadapi lebih dari 30 dakwaan terkait penipuan bisnis dalam dakwaan dari dewan di Manhattan, Amerika Serikat.
Ini merupakan pertama kali dalam sejarah AS bahwa kandidat presiden sekaligus mantan presiden menghadapi tuntutan pidana.
Advertisement
Dilansir CNN, Minggu (2/4/2023), persidangan Trump akan dipimpin oleh Juan Merchan, hakim pengadilan Manhattan berpengalaman. Merchan tahun lalu mengawasi persidangan penipuan pajak Trump Organization, hingga berakhir dengan hukuman denda bagi perusahaan tersebut dan hukuman penjara bagi salah satu eksekutif.
Trump dijadwalkan akan diadili oleh Merchan terkait investigasi soal uang tutup mulut pada bintang film porno Stormy Daniels jelang pemilihan presiden 2016.
Dakwaan bersejarah Trump pada Selasa mungkin akan menjadi kasus Merchan yang paling terkenal hingga saat ini, bahkan setelah karier panjangnya di pengadilan tingkat negara bagian.
Merchan digambarkan oleh para pengamat sebagai hakim yang “tangguh”, namun adil, tidak peduli siapa yang ada di hadapannya.
Tangani Kasus Terkait Trump
Kasus Trump Organization rupanya bukan satu-satunya perkara berprofil tinggi di mana sang hakim berurusan dengan Trump.
Ia menangani kasus yang melibatkan mantan penasehat kampanye Trump dan Gedung Putih, Steve Bannon.
Ketika itu, Bannon mengaku tak bersalah atas dakwaan pencucian uang, konspirasi hingga penipuan terkait organisasi nirlaba yang mengumpulkan uang untuk pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko.
Merchan menjadi hakim pidana pengadilan Manhattan sejak tahun 2019. Sebelumnya, ia bertugas di Pengadilan Klaim New York dan mengurus kasus berkaitan dengan negara bagian dan institusinya. Ia juga pernah bertugas di pengadilan keluarga di Bronx.
Advertisement