Liputan6.com, Jakarta - Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama menyatakan, ada kenaikan kasus positif Covid-19 dalam sepekan terakhir di DKI Jakarta. Lima orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Menurut Ngabila, Bed Occupation Rate (BOR) atau persentase pemakaian tempat tidur di rumah sakit meningkat dari 7 persen menjadi 8 persen. Setidaknya 33 orang dengan gejala berat Covid-19 tengah dirawat di rumah sakit.
Advertisement
"BOR keterisian rumah sakit naik 1 persen dalam seminggu dari 7 persen menjadi 8 persen (157 pasien bergejala sedang dan 33 orang bergejala berat sedang dirawat di RS). Masih ada 5 orang meninggal dalam seminggu," kata Ngabila dalam keterangan tertulis, Minggu (2/4/2023).
Dari lima orang pasien yang meninggal di DKI Jakarta tersebut, satu orang di antaranya belum pernah divaksin sama sekali, sedangkan tiga orang lainnya sudah divaksin dosis dua dan satu orang sudah divaksin dosis ketiga.
"Semua memiliki komorbid berat terutama hipertensi dan diabetes mellitus yang merupakan silent killer dan mother of disease," jelas Ngabila.
Semua pasien meninggal yang telah menerima vaksin, tercatat divaksin terakhir kali sejak lebih dari setahun.
Cegah Covid-19, Gunakan Masker di Keramaian dan Transportasi Publik
Ngabila menyampaikan apapun varian Covid-19 yang ada, pencegahan dapat dilakukan dengan disiplin menggunakan masker terutama di keramaian dan transportasi publik. Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk menghindari orang yang sedang sakit.
"Masker dapat melindungi dari berbagai penyakit menular seperti batuk pilek oleh virus/bakteri lainnya, campak, rubella, TBC, difteri, dan lain-lain," ungkap Ngabila.
Menurut Ngabila untuk mencegah kematian akibat Covid-19, dianjurkan vaksinasi sebanyak empat kali untuk masyarakat usia 18 tahun ke atas.
"Selagi ada dan gratis. Lokasi vaksinasi dapat dilihat di Instagram @dinkesdki/ puskesmas dan RSUD terdekat dari lokasi warga berada," kata dia.
Selain itu, lanjut Ngabila pencegahan kematian akibat Covid-19, juga dapat dilakukan dengan melakukan kontrol komorbid penyakit tidak menular. Masyarakat dengan komorbid diimbau rutin minum obat.
Tak hanya itu, deteksi dini komorbid juga bisa dilakukan dengan mengikuti skrining penyakit tidak menular gratis 6-12 bulan sekali di puskesmas terdekat untuk usia 15 tahun ke atas.
Advertisement