Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran disertai ledakan terjadi di kilang minyak di PT Kilang Pertamina Internasional Regional Unit II (PT KPI RU II) di Jalan Puteri Tujuh, Kota Dumai pada Sabtu malam, 1 April 2023 sekitar pukul 22.40 WIB.
Dikutip dari Antara, Minggu (2/4/2023), Kepala Polda Riau Irjen Pol Muhammad Iqbal di Pekanbaru menuturkan, situasi dapat ditenangkan tak lama setelah ledakan kilang Pertamina. Selain itu, api juga berhasil padam tidak kurang dari 20 menit. Pihaknya juga meyakinkan seluruh masyarakat yang terdampak kalau situasi itu aman.
Advertisement
"Kondisi masyarakat memang bergejolak, namun dengan pendekatan yang baik dari Kapolres, Wali Kota Dumai, tokoh agama dan tokoh masyarakat, sehingga warga kembali ke tempat masing-masing,” tutur dia.
Iqbal menuturkan, pihaknya melalui Kepolisian Resor Dumai dan Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Riau telah melakukan langkah-langkah di lokasi sesaat setelah peristiwa ledakan kilang tersebut. Hal ini terutama dalam upaya pencegahan dan antisipasi.
“Yang pertama soal pengamanan agar parameter aman itu terwujud dan seluruh masyarakat bisa kembali melakukan aktivitas sehari-hari. Kedua melakukan penyelidikan mengapa hal itu bisa terjadi, kita akan selidiki dengan bekerja sama dengan berbagai pihak,” tutur dia.
Adapun Kilang Minyak Putri Tujuh Dumai ini bagian dari Refinery Unit II Dumai bersama kilang Sungai Pakning. Dari kilang minyak yang berada di Kota Dumai ini, berbagai produk bahan bakar minyak (BBM) dan Non Bahan Bakar Minyak (NBBM) telah dihasilkan dan didistribusikan ke berbagai pelosok tanah air dan manca negara.
Mengutip laman Pertamina, sejak dioperasikan pada 1971, kilang minyak Putri Tujuh Dumai dan Sungai Pakning telah memberikan sumbangan nyata terhadap perkembangan dan kemajuan daerah terutama Kota Dumai.
Bicara soal Kota Dumai, kali ini Liputan6.com membahas sekilas mengenai kota yang merupakan penghasil minyak dan gas bumi. Berikut sekilas mengenai kota Dumai:
Mengenal Kota Dumai
Dikutip dari laman dumaikota.go.id, Kota Dumai adalah, sebuat kota yang berada di pesisir Pantai Timur Sumatera yang menghadap ke arah Selat Malaka yang merupakan salah satu lintas pelayaran tersibuk di dunia. Kota ini juga juga merupakan wilayah hinterland dalam kawasan segi tiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Singapura (IMS-GT) dan kawasan segitga Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT). Melihat kondisi geografis itu menjadikan Kota Dumai memiliki perekonomian yang strategis dan berada di jalur lintas perdagangan dunia.
Asal Usul Nama Dumai
Mengutip laman smabudidharmaku.sch.id, nama Dumai berdasarkanc erita rakyat tentang Puteri Tujuh yang berasal dari kata di lubuk dan umai (sejenis binatang landak) yang mendiami lubuk itu. Lantaran seiring diucapkan cepat, kata-kata itu lama kelamaan bertaut menjadi d’umai kemudian menjadi dumai.
Advertisement
Sejarah Kota Dumai
Kota Dumai berawal dari dusun kecil yang dihuni nelayan dan berkembang menjadi sebuah desa. Pada 1959, status Pemerintah Dumai ditingkatkan menjadi sebuah kecamatan yang berada di bawah Kabupaten Bengkalis.
Hingga 1963, Dumai disebut sebagai Ibu Kota Kawedanan Dumai. Pada 1979, Kecamatan Dumai ditingkatkan status pemerintahannya menjadi Kota Administratif dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 1979 pada 11 April 1979 (merupakan kota administrative di Sumatera dan ke-11 di Indonesia) di bawah Kabupaten Daerah Tingkat (Dati) II Bengkalis.
Perkembangan politik di Indonesia, berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 1999, Kotamadya Dumai berubah menjadi Kota Dumai. Masa jabatan Wali Kota Dumai pertama dari 27 April 1999 sehingga tanggal itu jadikan sebagai hari ulang tahun Kota Dumai.
Kecamatan di Kota Dumai
Di sisi lain, seiring perkembangan jumlah penduduk dan tuntutan peningkatan pelayanan yang meningkat yang harus diberikan kepada masyarakat, pada 2001, Kota Dumai memekarkan dua kecamatan baru yakni Kecamatan Medang Kampai dan Kecamatan Sungai Sembilang yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Bukit Kapur.
Hal tersebut diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Dumai Nomor 18 tahun 2001 tentang pembentukan Kecamatan Sungai Sembilan dan Kecamatan Medang Kampai.
Kota Dumai kini terdiri menjadi tujuh kecamatan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2009 dan 33 kelurahan. Kecamatan itu antara lain Kecamatan Dumai Kota, Kecamatan Medang Kampai, Kecamatan Dumai Barat, Kecamatan Dumai Selatan, Kecamatan Dumai Timur, Kecamatan Bukit Kapir, dan Kecamatan Sungai Sembilan.
Adapun lingkup wilayah Kota Dumai, daerah dengan batas berdasarkan aspek administratif mencakup wilayah daratan seluas kurang lebih 204.674 hektar, wilayah perairan seluas 71.393 hektar.
Kota Minyak
Mengutip Kanal Lifestyle Liputan6.com, Dumai juga dikenal sebagai kota minyak. Tiga industri minyak yang terlibat memajukan Dumai secara tidak langsung adalah PT.CPI (dahulu Caltex Pacific Indonesia sekarang Chevron Pacific Indonesia) yang bergerak mayoritas dalam bidang tambang, ekspor minyak dan gas bumi.
Selanjutnya PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang pengolahan dan pendistribusian minyak dan gas bumi dalam negeri. Ketiga adalah industri pengolahan minyak sawit (CPO) PT Bukit Kapur Reksa (BKR).
Dumai juga menjadi kota pelabuhan ekspor industri minyak bumi terbesar di Indonesia. Hampir seluruh hasil bumi Riau seperti minyak bumi, gas alam, minyak sawit crude palm oil (CPO), dan minyak kelapa diakumulasikan di kota ini.
Advertisement