Liputan6.com, Jakarta - Orangtua Akseyna Ahad Dori, Mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI) yang ditemukan tewas di Danau Kenanga, Univesitas Indonesia pada 26 Maret 2015 menagih janji kepolisian membentuk tim khusus (timsus) untuk mengusut kematian sang putra.
Ayah Akseyna, Mardoto menerangkan, pihak keluarga sempat duduk bareng bersama perwakilan dari Polres Depok, Polda Metro Jaya dan Kompolnas membahas perkembangan penanganan kasus Akseyna Ahad Dori.
Advertisement
Dalam pertemuan itu, Mardoto membahas kelanjutan dari saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan. Sebab, ada sekitar enam orang yang datang ke kosan putranya.
Padahal, putranya sudah meninggal dunia. Menurut dia, kejangalan itu seharusnya ditelusuri lebih jauh oleh kepolisian. Pada pertemuan itu, kata Mardoto mereka semua tak memberikan penjelasan secara rinci.
"Yang disampaikan di pertemuan tidak terlalu mendalam. Katanya, mereka umumnya sudah dipanggil sebagai saksi. Tetapi seperti itulah," kata Mardoto saat dihubungi, Minggu (2/4/2023).
Dalam kesempatan itu, Mardoto turut memberikan bukti-bukti baru yang diperoleh dari masyarakat Indonesia.Temuan baru dilampirkan dalam bentuk tertulis setebal 2 halaman. Mardoto mengatakan, diharapkan bisa digunakan oleh kepolisian untuk mengkuak kasus ini.
"Kami kumpulkan bukti awal sehagai pembuka kasus ini. Nanti pihak kepolisian dapat mencari lagi bukti pidana. Ini kan bukti awal dari kami. Masalah isinya tidak bisa kami sampaikan," ujar dia.
Lebih lanjut Mardoto menerangkan, pertemuan menghasilkan beberapa kesimpulan. Salah satunya rencana membentuk tim khusus (timsus) untuk menyelidiki kasus ini kembali.
Tim itu, kata dia terdiri dari Satreskrim Polres Metro Depok dan Polda Metro Jaya. Namun, sampai hari ini belum jelas kelanjutannya.
"Saya terima laporan hasil penyidikan bulan November 2022. Jadi melanjutkan hasil pertemuan di Kompolnas, akan dibemtuk tim khusus yang libatkan Polres Depok dan Polda Metro Jaya," ujar dia.
"Jadi itu yang terbaru, saya harap bisa membuka tabir kasus ini. Kalau (janji) dari Oktober 2022 sekarang April 2023, berarti sudah enam bulan," tandas Mardoto.
BEM UI Gelar Peringatan Kematian Akseyna
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menggelar peringatan kematian Ace, sapaan akrab Akseyna. Ace ditemukan tewas di danau yang letaknya tak jauh dari gedung Rektorat UI pada 26 Maret 2015.
Ketua BEM UI Melki Sedek Huang mengatakan, kasus Ace adalah kasus kemanusiaan yang tak kunjung selesai di UI. Bahkan kasus tersebut menjadi bola panas.
"Ketika kami coba untuk menanyakan ke UI, UI selalu bilang bahwa sekarang teman-teman menuntut pada kepolisian," kata Melki, Jumat (31/3/2023).
Mereka meminta agar seluruh aparat penegak hukum yang terlibat untuk segera menyelesaikan karena fakta-fakta sudah ada, alat bukti sudah dikumpulkan dan puluhan orang sudah diwawancara untuk masuk dalam kasus penyelidikan dan penyidikan.
"Sehingga bagi kami seharusnya sudah tidak ada lagi halangan untuk kita kemudian bisa mencari fakta-fakta dan kejelasan baru soal kasus Akseyna," ujar dia.
Advertisement