Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, Jokowi dan Erick Thohir Pusing

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketum PSSI Erick Thohir mengaku pusing dengan urusan Piala Dunia U-20

oleh Arief Rahman H diperbarui 02 Apr 2023, 21:00 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketum PSSI Erick Thohir mengaku pusing dengan urusan Piala Dunia U-20. (Liputan6.com/Melinda Indrasari)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku pusing dengan urusan Piala Dunia U-20, khususnya mengenai pembatalan tuan rumah oleh FIFA. Ketua Umum PSSI Erick Thohir pun mengaku merasakan hal yang sama.

Jokowi mengaku pusing dengan urusan sepak bola tersebut. Setidaknya, dalam 2 minggu terakhir ini.

Pada 2 minggu kebelakang memang muncul keadaan yang tak mengenakkan bagi dunia sepak bola, Indonesia disanksi oleh FIFA tidak bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Padahal, persiapannya sudah dilakukan lebih 3 tahun lalu.

"Urusan bola ini memang pusing saya 2 minggu ini gara-gara bola, pusing betul," ujar Jokowi seperti diunngah Erick Thohir melalui Instagram @erickthohir, Minggu (2/4/2023).

Melengkapi unggahannya, Menteri BUMN itu menambahkan keterangan yang mengarah pada perasaan yang sama seperti Jokowi, pusing. Kendati begitu, Erick tak menjelaskan lebih jauh atau memberikan keterangan lebih panjang soal rasa pusingnya itu.

"Sama, pak," tulis Erick Thohir.

Erick menjadi sosok di garda depan dalam diskusi dengan FIFA mengenai kemungkinan batalnya Indonesia jadi tuan rumah pada saat itu. Sebelumnya, Erick bahkan sudah safari stadion yang bakal menjadi tempat bermain pada peserta Piala Dunia U-20.

Namun, FIFA dengan berat hati memutuskan kalau Piala Dunia U-20 tidak bakal dihelat di Indonesia. Meski, dalam jangka waktu hanya 2 bulan sebelum jadwal kick-off turnamen bergengsi itu.

 


Curhat Jokowi

Presiden Jokowi disambut Ketum PAN Zulkifli Hazan (Zulhas). Jokowi menghadiri acara silaturahim Ramadan bersama para ketum parpol koalisi pemerintah di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan. (Merdeka.com/Ahda Bayhaqi)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku pusing hingga dua minggu memikirkan perhelatan Piala Dunia U-20 yang sebelumnya direncanakan digelar di Indonesia. Namun pada akhirnya kandas meski persiapan telah dilakukan selama tiga tahun.

"Urusan bola ini memang pusing saya dua minggu ini gara-gara bola," kata Jokowi di Kantor DPP PAN, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).

Menurut Jokowi, untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 sangatlah sulit. Sebab, yang mengajukan proposal menjadi penyelenggara tidak hanya satu dua negara, namun hingga puluhan negara, termasuk Indonesia.

"Akhirnya terakhir tiga negara dan kita dipilih. Kita menyiapkan tiga tahun, lapangannya dicek, diperbaiki, dicek lagi, diperbaiiki, dicek lagi, tidak semudah itu," jelas dia.

Komitmen

Segala sesuatunya pun, kata Jokowi, terikat dengan komitmen dan tanda tangan. Termasuk hingga ke tingkat provinsi yang ditunjuk menjadi lokasi penyelenggaraan Drawing Fifa World Cup U20 2023.

"Tapi ya memang itu sudah menjadi kehendak Allah, kita terima untuk pembelajaran ke depan, untuk tidak terjadi lagi. Itu saja yang bisa kita ambil pelajaran dari urusan bola. Tapi haduh pusing-pusing betul ngurus bola. Pusing-pusing," kata Jokowi.

 


Batal Jadi Tuan Rumah

Logo Piala Dunia U-20 2023 Indonesia. (PSSI)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan semua pihak harus menghormati keputusan FIFA yang mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Jokowi pun meminta masyarakat tak menghabiskan energi dengan saling menyalahkan.

Dia memahami perasaan masyarakat yang sedih dan kecewa karena Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Jokowi mengaku dirinya pun merasakan hal yang sama dengan masyarakat.

"Tadi malam saya telah mendapatkan laporan dari Ketum PSSI bahwa FIFA telah memutuskan membatalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Tentunya kita harus menghormati keputusan tersebut," jelas Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (30/3/2023).

"Saya tahu keputusan ini membuat banyak masyarakat kecewa. Saya pun sama, juga merasakan hal itu, kecewa dan sedih. Tapi jangan menghabiskan energi untuk saling menyalahkan satu sama lain," sambungnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya