Kecelakaan Mercedes Benz di Jaksel Tewaskan Pengendara Motor, Diduga Pengemudi Anak Polisi

Satlantas Wilayah Jakarta Selatan masih mengumpulkan bukti-bukti guna mengusut kasus kecelakaan lalu lintas yang tewaskan pelajar Sekolah Menegah Atas (SMA).

oleh Putu Merta Surya PutraAdy Anugrahadi diperbarui 03 Apr 2023, 07:40 WIB
Ilustrasi kecelakaan (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Satlantas Wilayah Jakarta Selatan masih mengumpulkan bukti-bukti guna mengusut kasus kecelakaan lalu lintas yang tewaskan pelajar Sekolah Menegah Atas (SMA).

Dalam kasus ini, Muhammad Syamil Akbar (18) tewas setelah sepeda motor yang ditumpangi diserempet Mercedes Benz GLA. Diduga, pengemudinya berinisial MM yang diduga merupakan anak petinggi polisi.

Kasat Lantas Polres Jaksel Kompol Bayu Marfiando menerangkan, penyidik dalam hal ini menerjunkan tim Traffic Accident Analysis (TAA) guna mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan tersebut.

Dugaan sementara, kecelakaan akibat tindakan pemotor yang menerobos rambu lalu lintas.

"Kami lagi menunggu, hasil TAA itu lah yang dapat menjadi dasar kami untuk menentukan tahapan ini akan dilanjukan ke penyidikan atau seperti apa," kata Bayu kepada wartawan dikutip, Senin (3/4/2023).

Bayu mengatakan penyidik dipastikan akan bersikap profesional dalam mengusut kasus kecelakaan tersebut. Saat ini, proses penyelidikan belum rampung.

"Jangan sampai nanti ada persepsi saya satu pihak nih. Karena kami juga lagi mencari unsur pidananya dari pihak Mercy. Jadi ini belum clear, belum putus. Tapi salah satu dugaan awal bahwa penyebab kecelakaan, dugaan awal ya, adalah menerobos lampu merah," papar dia.

Bayu menerangkan, pihaknya akan mengagendakan gelar perkara. Propam, Wasidik, Bidkum, dan juga Itwasda selaku pengawas.

Adapun, hasil gelar ini menjadi dasar untuk menentukan langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh penyidik terhadap kasus itu.

"Dalam waktu dekat mungkin Senin, Selasa, atau Rabu ini, kami akan melakukan gelar perkara. Yes (gelar perkara untuk tentukan lanjut atau tidak)," ujar dia.

 


Tiga Pekan belum Rampung

Sebelumnya, selama hampir tiga pekan, penyelidikan kecelakaan maut ini belum juga rampung. Padahal dari keterangan jelas membeberkan sepeda motor yang ditumpangi oleh Muhammad Syamil Akbar (18) diserempet mobil.

Kakak Syamil, N menceritakan, adiknya saat itu dibonceng oleh temannya Sahlan Bayu. Mereka berdua dari Cilandak hendak menuju ke kawasan Pasar Minggu. Namun, nahas sepeda motor yang ditumpangi mengalami kecelakaan lalu lintas di perempatan lampu merah Ragunan.

"Tiba-tiba ada Mobil Mercedes Benz GLA. Dari keterangan saksi diduga dalam kecepatan kencang. Pengemudi hantam sisi sebelah kiri sepeda motor," kata N saat dihubungi, Minggu (2/4/2023).

Kecelakaan lalu lintas merenggut nyawa Syamil yang tewas di lokasi kejadian. Sementara pengemudi sepeda motor mengalami luka-luka.

"Adikku itu posisinya dibonceng, dia terpental lumayan jauh ya ke semak-semak," ujar dia.

N menceritakan, insiden kecelakaan terjadi pada Minggu 12 Maret 2023 dini hari sekira pukul 02.21 WIB. N baru tahu Syamil terlibat kecelakaan kala teman adiknya datang ke rumah.

"Dijelaskanlah di situ, Syamil kecelakaan. Yang kendarai sepeda motor Bayu walaupun itu sepeda motor milik adiku. Itu sesuai dengan keterangan tujuh saksi yang sudah diperiksa," ujar N.

N menerangkan, orang tuanya bertandang ke RSUD Pasar Minggu, tempat adiknya dirawat. Saat itu, ibunya menghampiri pengemudi Mercedes Benz GLA guna meminta pertanggungjawaban.

"Kata mamah ku 'mana yang tabrak anakku?'. 'Kamu yang tabrak anak ku?'. 'Ini mulut kamu bau alkohol mata kamu beler'," ujar N.

N menerangkan, penabrak adiknya itu diiduga anak dari petinggi Polri. "Setelah kami telusuri kelihatan kok dia itu anak siapa (bapak dan ibunya siapa)," ujar dia.

N mengatakan, kasus ini masih dalam penyelidikan. N mengatakan, penanganan kasus kecelakaan maut ini terkesan lamban. Bahkan, kini dari hasil penyelidikan sementara seolah-olah menyudutkan pemotor yang diduga menerobos lampu merah.

"Sedangkan saksi yang menerangkan bahwa dia dari arah Kemang sudah ugal-ugalan, sudah melaju kencang. Habis itu dengan dia kabur itu, tanggung jawab dia mana. Dia mau sempet kabur kan. Untung ada ojol dan lain-lain," ujar dia.

 


Merasa Ada Kejanggalan

Pihaknya juga menemukan banyak kejanggalan selama proses penyelidikan berjalan. N membeberkan, pada laporan kepolisian Syamil disebut hanya mengalami luka-luka dan sedang dalam perawatan di rumah sakit.

Tak cuma itu, Syamil juga disebut sebagai mahasiswa. Padahal, adiknya masih berstatus sebagai pelajar SMA.

"Data-data diri Syamil hilang tak tahu ke mana. Tas, dompet, SIM, KTP semua tidak ada," ujar dia.

Karenanya, pihak keluarga berencana melaporkan sejumlah penyidik yang menangani kecelakaan tersebut ke Divisi Propram Polri. "Iya hari Senin mungkin buat laporan ke Div Propamnya," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya