Liputan6.com, Dharmasraya Pegiat literasi rumah baca Marenda Dharmasraya menyelenggarakan kegiatan Bincang Sore Ramadan dengan mengusung tema Ramadan Bulan Literasi: Momentum Menyemarakkan Budaya Literasi, Giat, dan Semangat untuk Berkarya, yang diselenggarakan di rumah baca Marenda, jalan Lintas Sumatra Km 18 Jorong Sungai Lomak Nagari Koto Padang Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatra Barat, Sabtu (1/4/2023)
Muhammad Didit, S.Pd., selaku pengelola rumah Baca Marenda menyampaikan kegiatan bincang sore Ramadan di rumah baca Marenda terselenggara atas kerjasama Komunitas Positif Kreatif (KPK) Dharmasraya Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Universitas Dharmas Indonesia (Undhari) dan rumah baca Marenda serta kafe Marenda. Kegiatan diikuti 50 peserta terdiri dari mahasiswa, siswa, anak-anak, dan masyarakat umum
Advertisement
"Alhamdulillah kegiatan bincang sore Ramadan di rumah baca Marenda berlangsung dengan baik, lancar, dan sukses, terima kasih kepada semua pihak yang sudah menyukseskan, semoga kegiatan kita ini dapat memotivasi dan memginspirasi kita semua untuk gemar dan giat membaca, menulis, dan berkarya," tutur Didit.
Kegiatan rumah baca Marenda
Bertindak selaku narasumber yaitu pendiri rumah baca Marenda Dr. Amar Salahuddin, M.Pd. dan dipandu oleh Anita anggota Komunitas Positif Kreatif (KPK) dan juga Wakil Gubernur BEM Fakultas Hukum dan Ekonomi Bisnis Undhari.
Pada awal penyampaian Dr. Amar memaparkan sejarah dan tujuan berdirinya rumah Baca Marenda serta program atau kegiatan di rumah baca Marenda.
"Rumah baca mempunyai banyak program untuk meningkatkan minat dan kegemaran membaca dan menulis, ada program harian, mingguan, dan bulanan, seperti kata-kata motivasi di media sosial, diskusi mingguan terkait literasi dan umum, juga ada lapak baca, dan pustaka keliling mengunjugi daerah pinggiran Dharmasraya," kata Amar
Selanjutnya Amar menambahkan pada bulan suci Ramadan, menyelenggarakan kegiatan bincang sore Ramadan secara rutin setiap sore menjelang berbuka.
Advertisement
Bulan Ramadhan menjadi bulan literasi
Bincang sore kali ini dengan tema Ramadan Bulan Literasi, Dr. Amar menyampaikan ada dua momentum kenapa bulan Ramadan menjadi bulan literasi bagi umat Islam, yang pertama yaitu peristiwa turunnya Alqur'an di Gua Hira, atau dikenal dengan Nuzul Qur'an pada 17 Ramadan, dan surat yang pertama kali turun yaitu surat Al 'alaq, ayat 1-5, pesan surat tersebut, Iqra dan Qalam. Membaca dan (pena) menulis.
Kemudian, yang kedua di bulan Ramadan, setelah umat Islam menang pada perang Badar, Nabi Muhammad Saw, membuat kebijakan revolusioner, persyaratan tawanan perang untuk bebas, mesti mengajari umat Islam membaca dan menulis. Makanya banyaklah umat isam yang bisa mambaca dan menulis. Salah satunya Zaid bin Tsabit yang ditunjuk sebagai penulis wahyu.
"Nabi Muhammad Saw memegang teguh ajaran Iqra’. Dan terbukti mampu membawa umat Islam dari jurang kebodohan atau jahiliyah menuju kehidupan yang berperadaban tinggi.Semoga momentum ini dapat memotivasi, dan menginspirasi kita umat Islam terutama anak-anak dan generasi muda, untuk semangat menyemarakkan budaya literasi di kalangan umat Islam di Indonesia," tutup Amar.