Liputan6.com, Thane - Tepat 10 tahun yang lalu, sebuah bangunan setengah jadi yang dibangun secara ilegal di pinggiran kota Thane telah roboh, menewaskan 74 orang dan melukai lebih dari 60 lainnya.
Melansir dari berbagai sumber, Senin (3/4/2023) Bangunan di pinggiran Mumbai Thane ambruk pada pukul 18:08 pada hari Kamis, 4 April 2013.
Advertisement
Petugas penyelamat harus menggunakan palu godam, gergaji bertenaga bensin, dan dongkrak hidrolik untuk menerobos puing-puing dari gedung runtuh itu. Enam bulendozer juga terlihat ada di tempat kejadian saat mencari korban yang selamat.
"Ada kemungkinan orang terjebak di dalam saat ini," kata komisaris polisi setempat, KP Raghuvanshi.
Satu hari setelah kejadian, masih ada lebih dari 20 orang yang belum ditemukan dan tiga lantai gedung. Bangunan itu masih harus digeledah, menurut laporan RS Rajesh, seorang pejabat Pasukan Tanggap Bencana Nasional.
"Korban dari bangunan roboh itu sangat sulit kami selamatkan," katanya, seraya menambahkan bahwa tim penyelamat terus menarik korban selamat dari reruntuhan. Di antara yang tewas setidaknya ada 11 anak.
Bangunan itu adalah hasil dari konstruksi ilegal yang tidak memiliki izin dari otoritas setempat.
Empat lantai bangunan itu telah jadi dan sudah ditempati. Saat itu, pekerja sedang menyelesaikan tiga lantai lagi dan menambahkan lantai ke-delapan ketika runtuh, kata inspektur polisi Digamber Jangale.
Beberapa yang tewas adalah pekerja konstruksi yang tinggal di gedung saat mereka mengerjakannya, kata Jangale.
Belum jelas apa yang menyebabkan struktur itu runtuh, tetapi Raghuvanshi mengatakan bahwa struktur bangunan itu lemah.
Pembangun gedung dicari polisi untuk ditangkap atas perbuatannya.
Korban Reruntuhan
Menurut sumber Regional Disaster Management Control (RDMC), kecelakaan itu menewaskan 74 orang yang terdiri dari 33 laki-laki, 23 perempuan, dan 18 anak-anak.
Dari 60 orang yang terluka, 36 telah dirawat di rumah sakit di Thane, Kalwa, dan Mumbra. Sementara, korban yang terluka parah telah dipindahkan ke Rumah Sakit JJ dan Sion di Mumbai.
Seorang wanita berusia 65 tahun, yang diidentifikasi sebagai Kutibi Shaikh, diselamatkan setelah terjebak di reruntuhan selama hampir 30 jam, kata sumber. Dia dirawat di rumah sakit keadaan shock tetapi stabil, kata dokter.
Di lokasi keruntuhan, seorang yang selamat mengatakan kepada wartawan bahwa dia sempat menerima panggilan darurat di ponselnya dari seorang guru muda sekitar pukul 3 sore kemarin, mengatakan dia terjebak bersama dengan tujuh siswa, kemudia kehilangan kontak setelah itu.
Advertisement
Mengapa Bangunan Runtuh
Bangunan yang runtuh ini secara tidak sah dibangun dalam waktu tiga bulan, tanpa izin dan sertifikat yang relevan. Dan dalam tiga bulan itu, banyak orang sudah menempati gedung tersebut.
Seorang penduduk setempat, yang tidak menyebutkan namanya, mengatakan situs itu hanya bisa menampung struktur bangunan yang lebih kecil, tetapi para pejabat menutup mata terhadap masalah tersebut.
"Mereka membuat bangunan delapan lantai dari yang seharusnya menjadi empat lantai. Orang-orang dari kotamadya sempat mengunjungi gedung itu tetapi para pembangun masih terus menambah lantai," katanya.
Area seluas lima hektar itu dulunya adalah daerah resapan air hujan yang mengalir turun dari bukit terdekat. Satu-satunya struktur yang ada pada saat itu adalah pembibitan departemen kehutanan dan depot susu.
Kota Thane memang penuh akan konstruksi ilegal, ilegalitas di sana mencakup hal-hal berikut: membangun tanpa persetujuan sipil, membangun di atas tanah yang tidak seharusnya dibangun, membangun di luar lantai yang diizinkan.
Konstruski Ilegal Kota Thane
Namun tragedi ini, bukan yang pertama terjadi dalam sejarah Kota Thane, para pembangun sudah memiliki beberapa modus operandi baru untuk melawan hukum.
Mumbra adalah area dengan aktivitas konstruksi ilegal terbesar di Kota Thane.
Bahkan sebelum bangunan itu dibangun dengan kecepatan yang mencurigakan, orang-orang diizinkan untuk menempatinya agar menghindari kemungkinan bangunan dibongkar oleh wewenang. Mereka yang diizinkan untuk tinggal tidak perlu membayar sewa, hanya perlu membayar listrik saja.
Pembangun gedung tersebut menimbun orang-orang yang sangat membutuhkan tempat tinggal murah, dengan asumsi nanti dapat diusir secara paksa begitu ada pembeli yang datang setelah semuanya selesai.
Gelombang migran yang tidak mampu membeli apa pun di tempat lain, membangun industri konstruksi ilegal besar-besaran di bagian Thane ini.
Advertisement