Liputan6.com, Jakarta RemitPro sebagai platform pengiriman uang berbasis teknologi, kembali mengumumkan kolaborasi terbaru dengan Volopay, startup fintech pengelolaan transaksi keuangan, yang akan menjangkau pasar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia.
Kerjasama ini dihadirkan sebagai bentuk komitmen RemitPro dalam menyajikan layanan pengiriman uang ke luar negeri yang mudah dan aman terkhusus bagi para pelaku UMKM di Indonesia.
Advertisement
RemitPro yang merupakan salah satu perusahaan afiliasi dari Digiasia Bios, memiliki misi yang sama dalam memperluas edukasi dan literasi keuangan masyarakat guna mendorong terciptanya digitalisasi ekonomi ke seluruh lapisan.
Hal ini juga merujuk pada data dari Kominfo di akhir tahun 2022 lalu yang menyebutkan bahwa sektor UMKM masih menjadi tulang punggung di masa pemulihan perekonomian saat ini, sehingga perlu adanya sinergi antar perusahaan guna merealisasikan digitalisasi ekonomi yang berkesinambungan.
“Melihat besarnya pasar UMKM yang menjadi fokus pemerintah, RemitPro dan Volopay akan secara bersama-sama memberikan dukungan kemudahan dalam mengakses pengiriman uang ke luar negeri kepada pengguna jasa khususnya UMKM Indonesia dan juga kepada mereka yang telah bergabung dalam ekosistem kami hingga saat ini,” ungkap Direktur Utama RemitPro Arman Bhariadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (3/4/2023).
Dukungan yang diberikan oleh kedua perusahaan ini akan berbentuk kerjasama yang berkesinambungan, dimana RemitPro hadir sebagai penyedia layanan pengiriman uang.
Sementara Volopay akan mendukung dengan cara memberikan referensi kepada para pengguna layanannya yang memiliki kebutuhan transfer dana ke luar negeri untuk menggunakan layanan RemitPro.
Transfer Dana
Arman juga menyebutkan bahwa Volopay akan membantu RemitPro mengumpulkan data, informasi serta dokumen yang dibutuhkan untuk proses transfer dana yang akan dilakukan oleh Remitpro, sehingga proses transaksi yang dilakukan RemitPro akan menjadi lebih mudah, cepat dan aman.
Dukungan sistem layanan pengiriman uang dari RemitPro ini juga dapat membantu pengguna setia RemitPro yang direferensikan oleh Volopay dalam melakukan pengiriman uang ke beberapa negara tujuan utama untuk bisnis, seperti Amerika Serikat, India, Singapore, Taiwan, Malaysia, China, dan Hongkong.
Dari kerjasama ini juga, RemitPro yang memfasilitasi proses kiriman uangnya, berfokus pada transaksi bisnis yang dilakukan oleh para pelaku UMKM Indonesia. Arman mengatakan layanan ini akan berfokus pada transaksi
pembayaran tagihan atas pembelian barang atau jasa di luar negeri, pembayaran gaji, serta pembayaran lainnya yang berkaitan dengan pemenuhan kewajiban atas perjanjian antara pengirim dan penerima dana.
Penandatangan kerjasama antara RemitPro dan Volopay ini telah dilakukan oleh Arman dan juga Rohit Bhageria selaku Founding Member & EVP Volopay, pada hari Jumat, 24 Maret lalu.
“Kami sepakat bahwa selain untuk mendorong digitalisasi perekonomian pada sektor UMKM, kerjasama ini diharapkan dapat memperluas jaringan sistem RemitPro serta kemudahan proses pengiriman uang bagi pengguna jasa layanan pengiriman uang di Indonesia dimana Volopay membantu dengan cara merekomendasikan layanan kami kepada pengguna jasa tersebut,” tutup Arman.
Advertisement
Permudah Izin Usaha, Dorong Daya Saing UMKM
Sejalan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), diperlukan penguatan usaha dalam negeri dan ketersediaan produk lokal. Salah satunya dengan melibatkan UMKM yang perlu didukung pemerintah lewat kemudahan perizinan usaha.
Untuk itu, Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar Road to BBI Kaltara 2023 - Forum Digitalk bertema: “Izin Usaha Lancar, UMKM Berdaya Saing” di Hotel Tarakan Plaza, Kalimantan Utara. Acara ini bagian dari rangkaian Gerakan Nasional BBI Kalimantan Utara 2023.
Birokrasi perizinan usaha yang panjang dan rumit menjadi salah satu kendala yang banyak dirasakan pelaku UMKM sebelum adanya UU Cipta Kerja.
Melalui sistem digital yaitu Online Single Submission (OSS), pelaku UMKM kini dapat memperoleh izin usahanya dengan lebih cepat dan mudah. Sehingga, perizinan tunggal Nomor Izin Berusaha (NIB) dapat didaftarkan para pelaku UMKM menggunakan gawai.
"Hari ini, harapan kita, dapat memberikan dampak pada seluruh UMKM yang ada, semoga nanti NIB akan memberikan dampak yang luas, hingga bisa mencapai 1.000 NIB UMKM di Kaltara,” ujar Direktur IKPM Kementerian Kominfo Septriana Tangkary.
Septriana juga berharap para pelaku UMKM mulai memasarkan produk lewat platform digital. Para pelaku UMKM diajak untuk bersikap kreatif dan adaptif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Keterlibatan UMKM sangatlah penting, mengingat perannya yang besar pada Pendapatan Domestik Bruto nasional dan penyerapan tenaga kerja.
Beralih ke Digital
Selaras dengan misi Provinsi Kalimantan Utara dalam mengembangkan UMKM, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Utara, Suriansyah, menuturkan bahwa kegiatan ini diharapkan bisa menjadikan UMKM dan pelaku koperasi bisa beralih ke digital untuk bisa semakin bersaing di lokal dan bisa go international.
“Mudah-mudahan lewat Pergub 21 dan 25, soal batik khas daerah dan pangan daerah, itu juga disambut baik oleh seluruh insan yang ada di Kalimantan Utara. Tidak hanya pemerintah, tapi seluruh masyarakat bisa menggunakan pakaian khas dan mengonsumsi pangan lokal Kalimantan Utara. Kami dari Pemprov Kalimantan Utara akan mendukung agar semua UMKM dan koperasi bisa masuk ke ranah digital,” Suriansyah menambahkan.
Sehubungan dengan dukungan mengembangkan usaha lewat platform digital, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Wahyu Indra Sukma menjelaskan soal pengembangan UMKM Bank Indonesia yang dilakukan melalui Korporatisasi, Kapasitas, dan Pembiayaan untuk mendorong UMKM berdaya saing dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
“Kami ingin mengembangkan UMKM melalui akselerasi digitalisasi, karena tidak bisa dipungkiri saat ini era digital yang mendukung perluasan akses pasar ekspor untuk mendukung UMKM semakin naik kelas,” ujar Wahyu.
Advertisement