Emiten Beras Buyung Poetra Raup Penjualan Rp 925,7 Miliar, Laba Merosot pada 2022

PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) mencatat Penjualan turun 0,8 persen dan laba anjlok 99,2 persen pada 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 04 Apr 2023, 08:33 WIB
PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) membukukan laba pada 2022. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), emiten produsen beras berkualitas merek Topi Koki dan HOKI mengaku penjualan beras masih mengalami tantangan selama 2022. Buyung Poetra Sembadapun melakukan restrukturisasi grup usaha antara lain membentuk anak usaha baru yang bergerak di bidang investasi bernama PT Hoki Investasi Sejati (HIS).

Direktur Buyung Poetra Sembada, Budiman Susilo mengatakan, upaya restrukturisasi dan diversifikasi tersebut semakin penting dilakukan sebagai bagian dari pengelolaan risiko bisnis perseroan, di mana hasilnya penjualan pada 2022 bisa dipertahankan meskipun sedikit menurun 0,8 persen menjadi sekitar Rp 925,7 miliar dari Rp 933,6 miliar pada tahun sebelumnya. 

Hal ini merupakan suatu pencapaian penting di tengah kenaikan berbagai beban biaya akibat kenaikan laju inflasi terkait kenaikan harga bahan baku dan transportasi pada tahun lalu, tetapi HOKI masih mampu membukukan laba bersih tahun berjalan Rp 90,57 juta.Laba perseroan merosot 99,2 persen dari periiode sama tahun sebelumnya Rp 11,8 miliar.

"Di satu sisi kita patut bersyukur karena masih bisa mencatatkan laba bersih, meskipun nilainya kecil. Di sisi lain, kita harus tetap optimis melangkah ke depan, supaya dapat melalui tahun 2023 yang penuh tantangan ini dengan beragam strategi usaha yang kami siapkan sejak 2020 lalu dengan penuh kehati-hatian," kata Budiman dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (4/4/2023)

Dengan demikian, ia berharap tahun ini perseroan akan bisa meraih peningkatan penjualan dan laba kembali seperti tahun-tahun sebelumnya.


Ekspansi Buyung Poetra Sembada

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Di sisi lain, Buyung Poetra Sembada juga melanjutkan langkah ekspansi untuk melebarkan rentang bisnis sebagai bagian dari strategi pertumbuhan perseroan menghadapi tantangan kondisi perekonomian yang masih tidak menentu. 

Salah satu perwujudannya adalah terus mengembangkan beragam produk pangan untuk masuk ke bisnis Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di bawah payung anak usaha PT Hoki Distribusi Niaga (HDN) yang mulai beroperasi secara komersial pada 2021 dan mengembangkan saluran distribusi Online to Offline Warung Koki yang bisa di unduh melalui aplikasi handphone berbasis Android.

Selain itu, HDN pada akhir kuartal 2022 lalu telah mulai meluncurkan produk-produk unggulannya, mulai dari produk kreasi beras, DailyMeal Eats dengan cita rasa warisan kuliner Indonesia yang praktis untuk disajikan, serta produk beras sehat, DailyMeal Rice, yang mendukung gaya hidup sehat, yaitu untuk produk beras dari singkong dan beras dari jagung. 

"Produk-produk beras sehat ini memiliki karbohidrat rendah dan index glikemik rendah, sehingga aman untuk penderita diabetes dan dapat digunakan untuk program diet," kata dia.

Sehingga jika dibandingkan akhir 2021, HDN baru membukukan penjualan senilai Rp 312,8 juta, maka pada akhir 2022, HDN telah membukukan penjualan senilai Rp 30,8 miliar, atau meningkat lebih dari 50 kali lipat.

 

 


Kinerja Keuangan hingga September 2022

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Lukas Blazek)

Sebelumnya, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2022. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 664,25 miliar.

Pendapatan naik 5,43 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 630,03 miliar. Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 588,75 miliar dari Rp 540,69 miliar pada September 2021. Alhasil, laba bruto tergerus 15,48 persen menjadi Rp 75,51 miliar dari Rp 89,34 miliar pada September 2021.

Melansir laporan keuangan perseroan, Senin (28/11/2022), pada periode ini perseroan mencatatkan beban usaha sebesar 58,15 miliar, naik dari September 2021 sebesar Rp 56,15 miliar. Dengan begitu, laba usaha pada September 2022 tercatat sebesar Rp 17,36 miliar, turun 47,69 persen dibandingkan September 2021 sebesar Rp 33,19 miliar.

Pada periode ini, perseroan mencatatkan beban lain-lain sebesar Rp 15,2 miliar. Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan memperoleh laba tahun berjalan sebesar Rp 706,17 juta, amblas 93,82 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 11,42 miliar.

Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yakni sebesar Rp 1,79 miliar, turun 84,5 persen dibanding September 2021 sebesar Rp 11,14 miliar. Sementara rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk bengkak menjadi Rp 1,08 miliar dari Rp 122,84 juta pda September 2021.

Dari sisi aset Buyung Poetra Sembadasampai dengan September 2021 tercatat sebesar Rp 963,22 miliar, turun dibanding posisi Desember 2021 sebesar Rp 989,12 miliar. Terdiri dari aset lancar Rp 409,63 miliar dan aset tidak lancar Rp 553,6 miliar.

Liabilitas sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 303,94 miliar, turun dibandingkan posisi Desember 2021 yang sebesar Rp 320,46 miliar. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 269,29 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp 34,64 miliar. Adapun ekuitas sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 659,28 miliar, turun dari Rp 668,66 miliar pada Desember 2021.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya