Kebakaran Waterfront Labuan Bajo Disebut Akibat Cuaca Panas, Hanya Ijuk yang Terbakar

Penanggung jawab Event Organizer (EO) Reswara yang menangani berbagai persiapan di Waterfront Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, menyatakan, kebakaran di daerah itu karena cuaca panas di lokasi tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mei 2023, 13:18 WIB
Ilustrasi Labuan Bajo tempat penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 pada 9--11 Mei 2023. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Liputan6.com, Flores - Penanggung jawab Event Organizer (EO) Reswara yang menangani berbagai persiapan di Waterfront Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, menyatakan, kebakaran di daerah itu karena cuaca p anas di lokasi tersebut.

"Hanya ijuk yang terbakar di Waterfront Labuan Bajo, dikarenakan cuaca ekstrem," kata Penanggungjawab EO Reswara Alexander, dalam keterangan yang diterima, Jumat (5/5/2023).

Pernyataan itu menanggapi video kebakaran atap salah satu panggung di Waterfront Labuan Bajo pada Kamis 4 Mei kemarin.

Dia mengatakan, dalam kebakaran itu tidak ada korban jiwa maupun kerugian materil. “Pekerja tidak ada yang terluka sama sekali dan tidak ada kerugian selain materi ijuk yang terbakar," ujarnya. 

Para pekerja, menurut dia, tidak ada yang merokok maupun menggunakan elektronik. 

“Antisipasinya jika masih mau menggunakan ijuk, harus selalu dalam kondisi basah dan disiram,” terangnya.

Alexander menjelaskan proses percobaan pemasangan ijuk di area panggung sisi kanan dan sisi kiri dilakukan pada pukul 13.00 WITA. Ada enam orang yang melakukan pekerjaan setelah rangka selesai dirangkai, sehingga hanya tinggal pemasangan ijuk.

“Kemudian pukul 14.50 WITA, muncul asap dan api di sisi kiri karena sengatan matahari. Karena posisi tinggi dan ditambah angin laut menyebabkan api cepat menjalar,” bebernya.

 


Pemadaman

Menyambut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 pada 9-11 Mei 2023 mendatang, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan peningkatan fasilitas terhadap beberapa infrastruktur penunjang di Kawasan Labuan Bajo - Tana Mori, NTT. (Dok. Kementerian PUPR)

Dalam pemadaman kebakaran, dia menerangkan tidak membutuhkan bantuan pemadam kebakaran. Panitia hanya menggunakan empat unit APAR dan fasilitas lainnya.

“Pukul 15.10 - 15.20 WITA, keadaan sudah terkendali dan api sudah padam, clear up lokasi, tidak menjalar ke tempat lain maupun materi lain, rangka yang dipakai juga besi jadi aman struktur sudah dipastikan lagi,” ujar Alexander.

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya