Potensi Ekspor Besar, Kemendag Boyong Produsen Makanan Sehat dan Organik Pameran ke Vancouver Kanada

Dalam pameran yang berlangsung pada 1-2 April 2023 di Vancouver Convention Center Kanada, Kementerian Perdagangan (kemendag) mendorong pemasaran produk alami, sehat, dan organik asli Indonesia di pasar global.

oleh Arief Rahman H diperbarui 04 Apr 2023, 10:36 WIB
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi menjelaskan, sebagai negara agraris dengan potensi produk olahan perkebunan dan pertanian yang beragam, Indonesia memiliki potensi untuk memasarkan produk olahan yang alami, sehat, dan bersertifikasi organik ke pasar global, salah satunya ke Kanada. (Liputan6.com/HO/HIPMI)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia berpartisipasi dalam pameran dagang Canadian Health Food Association (CHFA) Natural Organic Wellness Breakthrough. Keikursertaan Indonesia ini difasilitasi oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Vancouver bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Vancouver.

Dalam pameran yang berlangsung pada 1—2 April 2023 di Vancouver Convention Center Kanada ini, Kementerian Perdagangan mendorong pemasaran produk alami, sehat, dan organik asli Indonesia di pasar global.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi menjelaskan, sebagai negara agraris dengan potensi produk olahan perkebunan dan pertanian yang beragam, Indonesia memiliki potensi untuk memasarkan produk olahan yang alami, sehat, dan bersertifikasi organik ke pasar global, salah satunya ke Kanada.

"Pameran ini merupakan momen yang tepat untuk mempromosikan keunikan produk Indonesia yang alami, sehat, dan tentu saja telah tersertifikasi organik," ujar Didi Sumedi, Selasa (4/4/2023).

Potensi produk alami dan organik saat ini semakin luas seiring meningkatnya kesadaran dan keinginan konsumen untuk mengonsumsi produk alami, sehat, dan dikelola dengan cara organik.

Kanada merupakan salah satu negara dengan konsumi produk alami dan organik terbesar di dunia. Secara global, Kanada merupakan Top 10 Leading Countries dengan konsumsi olahan produk organik tertinggi per kapita.

Sebanyak 3,3 persen produk buah dan sayuran yang beredar di Kanada telah memiliki sertifikasi organik dengan nilai pasar mencapai USD 5 juta atau setara dengan Rp 75 miliar.

Bahkan, setiap minggunya penduduk Kanada menghabiskan sekitar Rp 2,3 juta untuk membeli produk organik.

 


Produk Indonesia yang Dibawa ke Vancouver

Walini (Dok.Instagram/@stefaniwinarko/https://www.instagram.com/p/Bjgfg5OhlYb/Komarudin)

Dalam pameran ini, Paviliun Indonesia memperkanalkan produk alami dan organik unggulan dari Walini, Kalbe, Java Spices, Javara, dan Archipelago Marketplace. Varian produk yang ditampilkan antara lain produk teh khas Indonesia, kopi spesial Indonesia, air kelapa, olahan mi sehat dengan bahan alami, beras beraroma, serta aneka bumbu khas Indonesia yang dihasilkan dari sistem pertanian tersertfikasi organik.

“Melalui pameran ini, ITPC Vancouver berkesempatan untuk mengundang beberapa pelaku usaha Indonesia yang bergerak dalam bidang pertanian organik untuk kita pamerkan dan perkenalkan di pasar Kanada. Kami menargetkan potensi transaksi hingga USD 2,3 juta atau sekitar Rp35,7 miliar. Melalui pameran ini, diharapkan produk Indonesia semakin mendunia,” ujar Kepala ITPC Andri Permana.

Andri juga menambahkan, untuk bisa berpartisipasi dalam CHFA memerlukan persiapan yang matang serta koneksi yang baik karena pameran ini terbuka ekslusif untuk distributor dan ritel besar yang berada di Kanada.

 


Keunikan dan Kekhasan Produk Organik

Konsul Jenderal Hendra Halim menyampaikan, keikutsertaan Indonesia pada CHFA tidak hanya untuk menampilkan keragaman produk alami Indonesia, namun juga untuk menunjukkan keunikan dan kekhasan aneka produk yang diperoleh dari pertanian organik serta telah tersertifikasi halal.

“Partisipasi pada CHFA ini merupakan partisipasi perdana di Kanada dan diharapkan menjadi langkah pertama untuk memasukkan produk alami dan organik Indonesia ke Kanada,” pungkas Hendra.

Pada 2021, produk organik Indonesia baru mengisi 0,03 persen dari permintaan global. Dengan semakin banyaknya konsumen yang tertarik dengan produk organik dan ekonomi yang sedang berkembang di Indonesia, potensi produk organik terlihat positif dalam jangka panjang, tumbuh hingga 6,1 persen untuk periode 2021—2026.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya